Author

Dr. Mohammad Caesario

Ada apa dengan kata “LSL”?

Penulis yang berpraktik sebagai dokter yang menangani komunitas gay, kepada seluruh pasiennya lebih sering menyebut dengan kata LSL dibandingkan gay. Hal ini lebih memberikan makna dalam dunia kesehatan dan medis, karena memang asal muasal kata ini diberikan oleh badan kesehatan dunia untuk mengelompokkan komunitas dengan risiko tinggi akan penularan IMS (Infeksi Menular Seksual).

Tampaknya hampir semua pasien penulis menanyakan arti dari kata ini karena memang sangat asing sekali dan tidak semua orang bahkan kalangan medis sekalipun yang tahu. LSL adalah singkatan dari Lelaki Seks dengan Lelaki, yaitu diambil dari kata MSM (Men who have Sex with Men), sebuah kata yang diberikan oleh para ahli epidemiologi kesehatan di awal tahun 1990 an yang menggambarkan sebuah konsep penamaan baru terhadap komunitas laki-laki yang melakukan hubungan seks dengan jenis kelamin yang sama yaitu laki-laki juga. Terlepas dari kata gay yang merupakan sebuah kata stigma yang diberikan oleh masyarakat untuk komunitas ini, LSL tampak lebih universal, terlepas dari status di masyarakat, entah dia sebagai pelaku yang murni hanya melakukan hubungan seks dengan laki-laki, atau juga turut melakukan hubungan seks dengan lawan jenisnya, asalkan dia sudah pernah melakukan hubungan seks dengan sesama jenis, dan dia adalah laki-laki, maka dia sudah cocok disebut sebagai LSL.

Kata LSL pun, memberikan makna yang meringankan para komunitasnya, karena memang ketika penulis menyebut kata gay, tampak dari mereka ada yang sedikit heran dan terkejut seolah-olah telah diberikan sebuah vonis hukuman di pengadilan, bahkan beberapa dari mereka ada yang menyangkal “saya ini biseks kok dok!” sembari menolak pernyataan bahwa dirinya tidak mau disebut sebagai gay.

Untuk itu penulis berharap kepada umumnya para komunitas dan pendamping dari organisasi LSM terkait khususnya kepada tenaga medis dokter untuk lebih menggunakan kata LSL dibandingkan dengan kata-kata yang menyangkut sebuah stigma di masyarakat. LSL adalah manusia yang sudah merasakan beban di masyarakat, untuk itu maknai mereka sebagai manusia, dan obati serta cegah perilaku risiko tingginya.

Referensi

1. Young RM, Meyer IH (July 2005). “The trouble with “MSM” and “WSW”: erasure of the sexual-minority person in public health discourse”. Am J Public Health 95 (7): 1144–1149
2. unaids.org (briefing note: 20060801_policy_brief_msm_en)

Artikel Terkait

Memahami hasil Pap Smear

Demam, Gejala atau Penyakit?

Limfosit CD4 dan Perannya pada Infeksi HIV

Bagaimana Dokter Mendiagnosa Keputihan?

Gonore

Mengenal Infeksi Menular Seksual

Sebelumnya
Selanjutnya

Hubungi Kami

Silahkan gunakan formulir ini kapan saja untuk menghubungi kami dengan pertanyaan, atau untuk membuat janji.

Anda juga dapat menghubungi kami melalui WhatsApp atau telepon pada jam klinik di +62 8111 368 364.