Angsamerah Articles Bipolar

Bipolar

The new season of Empire series is coming out!

Sebagai penikmat serial televisi, saya menanti-nanti banget serial yang satu ini. Selain kualitas akting dan nyanyi yang super ciamik dari para pemainnya, serial ini memikat hati saya karena ceritanya dinamis. Kalau saya bilang dinamis, maksudnya nggak jauh-jauh dari dinamika secara ilmu kedokteran jiwa.

Bagi yang belum pernah nonton, serial Empire ini bercerita tentang keluarga musisi, terdiri dari sepasang suami istri yang berbakat di bidang musik dan bisnis, serta tiga anak laki-laki yang pintar juga piawai dalam bermusik. Meskipun banyak aspek kedokteran jiwa yang bisa dikulik dari serial tersebut, kali ini kita akan fokus ke gangguan bipolar yang dialami si sulung di cerita Empire.

Kalau sudah pernah nonton serial ini, ingat adegan saat Andre pulang dari kuliah nenteng begitu banyak tas belanjaan, berakrab ria sama tamu ayahnya yang lagi pada pesta di rumah, lalu bagi-bagi uang? Atau saat Andre ada di kantor, punya ide banyak, tampak ambisius berlebihan tapi nggak ada rencananya yang diwujudkan, serta bicara nggak berhenti? Suatu ketika juga Andre yang tahu betul perusahaannya sedang krisis keuangan malah membeli mobil sport mewah berharga sangat mahal dengan uang perusahaan dan nggak merasa bersalah. Iya sih, keluarganya kaya banget dan dia mungkin saja melakukan semua hal itu. Gimanapun juga, perilaku Andre bukan sesuatu yang normal, karena orang-orang terdekatnya juga merasa terganggu dengan keputusan yang dia ambil.

Apa yang dialami oleh Andre adalah suatu episode manik dari gangguan bipolar. Gangguan bipolar sendiri merupakan gangguan jiwa yang berkaitan mood atau suasana perasaan. Istilah ini dikenal juga dengan penyakit manik-depresif, jadi kadang mood seseorang itu naik (manik) dan kadang turun (depresif). Kalau ditanya gangguan bipolar yang terganggu itu apanya, jawabannya adalah fungsi otaknya. Pikiran, perasaan, dan perilaku kita kan diatur oleh otak, nah suatu ketika si otak ini nggak bisa bekerja secara seimbang sehingga menyebabkan pergeseran mood, energi, tingkat aktivitas, dan kemampuan seseorang melakukan tugas hariannya.

Mood yang berubah jadi manik dan depresif ini harus dibedakan dari keadaan mood naik turun yang biasa kita alami sehari-hari. Biasa kan, namanya manusia, dalam hidup pasti merasakan senang dan sedih. Perubahan perasaan senang dan sedih yang normal itu berlangsung sementara dan respons yang kita berikan pun sesuai. Sementara kalau keadaan manik-depresif, dapat berlangsung untuk waktu yang lebih panjang dan dapat merusak hubungan seseorang, mengganggu fungsi di sekolah/pekerjaan, bahkan sampai ke tindakan bunuh diri.

Secara sederhana, keadaan manik digambarkan sebagai suatu perubahan mood ketika orang tersebut merasa senang berlebihan atau justru sangat iritabel (rewel) untuk waktu yang lama. Perilaku yang menonjol misalnya bicara sangat cepat, pikiran seolah berlomba-lomba, mudah terdistraksi, adanya peningkatan aktivitas, merasa nggak perlu istirahat, serta yakin bahwa dirinya memiliki kemampuan yang sangat hebat sehingga seringkali membuat keputusan yang tidak masuk akal.

Keadaan depresif adalah periode sedih yang berkepanjangan disertai rasa kehilangan minat terhadap kegiatan yang dulu disenangi. Orang akan merasa selalu lelah, sulit berkonsentrasi, sulit mengingat dan membuat keputusan, rewel, sampai muncul pikiran-pikiran mengenai kematian atau upaya untuk melakukan bunuh diri.

Biasanya, orang yang mengalami gangguan bipolar akan mencari pertolongan bila mereka berada dalam episode depresif. Padahal, gangguan bipolar ini dapat memburuk bila tidak ditangani secara tepat. Episode mood dapat muncul berselang begitu cepat dan semakin parah bila tidak diobati. Semakin lama menunda pengobatan bipolar semakin besar kemungkinan fungsi personal, pekerjaan, dan sosial menjadi terganggu. Dengan diagnosis dan terapi yang tepat, orang dengan gangguan bipolar dapat pulih dan hidup secara produktif.

Dalam cerita ini, Andre berobat teratur sehingga mampu menyelesaikan kuliah bisnis dan bergabung dengan perusahaan ayahnya untuk bekerja sebagai manajer. Ia kemudian menikah dan istrinya memberi dukungan penuh untuk terus berobat. Suatu saat Andre berdiri di depan kaca dan bersiap menenggak obat untuk mengontrol moodnya. Ia terdiam sesaat, lalu memutuskan untuk menuang seluruh isi botolnya ke dalam kloset. Keputusan itu ia buat dalam keadaan sadar, artinya tidak dalam episode manik maupun depresif. Ia tidak mau minum obat karena merasa dirinya sudah baik-baik saja, dan karena ia merasa lemah bila harus terus minum obat. Apa yang terjadi kemudian? Bisa ditebak, dengan suasana keluarga dan pekerjaan yang terus berkonflik, gangguan bipolarnya kambuh. Alih-alih bekerja, Andre malah berperilaku kacau dan akhirnya harus dirawat di sebuah rumah sakit jiwa.

Berapa lama orang dengan bipolar perlu minum obat? Well, it’s a tricky question. Gangguan bipolar adalah gangguan yang dapat dikontrol, bukan disembuhkan. Jadi, pengobatan bipolar bertujuan untuk menstabilkan mood seseorang dalam jangka panjang. Dengan obat diharapkan supaya seseorang itu bisa mengendalikan moodnya dan gejala lain yang terkait bipolar.

Perlu diingat bahwa bipolar adalah gangguan yang sifatnya menetap seumur hidup. Jadi, dengan pengobatan pun tetap ada risiko munculnya episode manik maupun depresif. Bayangkan kalau orang dengan bipolar nggak mau minum obat, kambuhnya bisa lebih sering dan lebih parah. Obat-obatan yang dipakai biasanya dari golongan mood stabilizer, antipsikotik atipikal, dan antidepresan, disesuaikan dengan gejala mana yang menonjol. Intervensi psikososial, misalnya psikoterapi dan sistem dukungan yang kuat juga berperan penting untuk orang dengan bipolar dapat mencapai remisi.

Nah, setelah baca tulisan ini, coba untuk mengenali sekeliling kita… Barangkali tahu ada yang mengalami perubahaan mood seperti keterangan di atas, coba deh diajak untuk konsultasi ke dokter. Makin cepat dikenali, makin cepat diatasi, hasilnya akan semakin baik.

Artikel Terkait

Nutrisi, Obesitas dan Kesehatan Mental

Perlukah Saya Menggunakan Anti Depresan?

Toxic Masculinity & Mental Health

Why People Do Drugs?

Buat Sahabat Remajaku yang Galau

Lebaran dan Kebahagiaan

Sebelumnya
Selanjutnya

Buat janji dokter sekarang

Hubungi Kami

Silahkan gunakan formulir ini kapan saja untuk menghubungi kami dengan pertanyaan, atau untuk membuat janji.

Anda juga dapat menghubungi kami melalui WhatsApp atau telepon pada jam klinik di +62 8111 368 364.