Feromon atau pheromone, sederhananya adalah sejenis zat kimia yang berfungsi untuk merangsang dan membuat ketertarikan dan daya pikat seks pada hewan, termasuk juga manusia. Secara biologi, manusia itu termasuk hewan juga.
Feromon membantu makhluk hidup untuk mengenali sesama jenis, individu lain, kelompok, dan untuk membantu ketertarikan individual untuk proses reproduksi. Feromon menyebar ke luar tubuh dan hanya dapat mempengaruhi dan dikenali oleh individu lain yang satu spesies atau pada manusia, dikenali oleh mereka yang merasa cocok dengan sensasi “bau” yang diproses otaknya. Bau ini yang mebuat tertarik dan membentuk kecocokan seksual.
Daya tarik seksual individu karena bau dari feromon ini pada manusia yang membentuk ketertarikan seksual. Manusia secara tidak sadar tertarik kepada feromon yang berasal dari orang yang paling cocok dengannya.
Saat orang lain merasa jijik dan mual mencium bau badan atau bau ketiak orang lain. Di satu sisi malah ada misalnya perempuan yang suka dengan bau badan menyengat dan bau ketiak khas laki-laki lain, yang sering kali itu adalah pasangannya. So, jangan salah jika ditemukan ada seorang istri yang saat suami keluar kota selalu minta suaminya meninggalkan saputangan yang dilapkan ke ketiaknya. Supaya istrinya bisa setiap saat mencium saputangan itu untuk mengingatnya selama ditinggal bepergian. Tentu banyak contoh unik lain.
Rupanya menilai kecocokan dan jodoh bisa juga ditentukan dari bau badan, bau ketiak dan bau tubuh lainnya. Itulah feromon. Bahkan sebuah kampus di Los Angeles, menyelenggarakan pesta feromon untuk ajang pencarian jodoh para mahasiswa dan dosennya.