Author

Dr. Putri Oktriana

Angsamerah Articles Kehamilan Resiko Tinggi

Kehamilan Resiko Tinggi

Tidak semua kehamilan berjalan lancar. Beberapa wanita mengalami apa yang disebut dokter sebagai kehamilan berisiko tinggi. Sebuah kehamilan dianggap berisiko tinggi bila ada komplikasi yang berpotensi mempengaruhi ibu, bayi, atau keduanya. Kehamilan berisiko tinggi memerlukan pengelolaan oleh dokter spesialis kandungan untuk membantu memastikan hasil terbaik bagi ibu dan bayi.

Kehamilan dapat dianggap berisiko tinggi bila

Usia ibu
Salah satu faktor risiko yang paling umum untuk kehamilan berisiko tinggi adalah usia ibu. Wanita yang berusia di bawah 17 tahun atau lebih dari 35 tahun memiliki risiko komplikasi lebih besar dibandingkan wanita yang berusia di akhir umur belasan dan awal 30-an. Risiko keguguran dan cacat genetik lebih lanjut meningkat setelah usia 40. Resiko terjadinya pre-eklampsia dan eklampsia meningkat di usia kurang dari 17 tahun.

Kondisi medis yang ada sebelum kehamilan
Kondisi seperti tekanan darah tinggi; gangguan pernapasan, ginjal, atau masalah jantung, diabetes, penyakit autoimun, Infeksi menular seksual (IMS), atau infeksi kronis seperti human immunodeficiency virus (HIV) dapat menimbulkan risiko bagi ibu dan/atau bayi yang belum lahir. Riwayat keguguran, memiliki masalah dengan kehamilan sebelumnya atau riwayat keluarga dengan kelainan genetik juga merupakan faktor risiko untuk kehamilan berisiko tinggi.

Penting untuk berkonsultasi dengan dokter Anda sebelum Anda memutuskan untuk hamil. Dokter Anda mungkin akan menjalankan tes, menyesuaikan obat-obatan yang mungkin akan Anda konsumsi selama kehamilan, atau memberikan Anda saran-saran yang dapat diikuti sebagai pencegahan yang perlu Anda lakukan untuk mengoptimalkan kesehatan Anda dan bayi Anda.

Gangguan medis yang mungkin terjadi selama kehamilan
Seorang wanita yang pada waktu sebelum hamil tidak mengalami gangguan seperti diabetes, atau hipertensi dan lain-lain dapat mengalami hal-hal tersebut selama masa kehamilan. Namun ada juga yang memang sebelum kehamilan sudah mengidap penyakit-penyakit kronis tersebut kemudian pada kehamilannya lebih terganggu dengan keadaan sebelumnya.

Berikut adalah gangguan-gangguan yang mungkin terjadi selama masa kehamilan:

  • Preeklamsia adalah suatu sindrom yang gejalanya meliputi tekanan darah tinggi, ditemukannya protein urin dalam jumlah banyak, dan bengkak, hal ini bias menjadi fatal bagi ibu dan / atau bayinya jika tidak dirawat/ditangani dengan baik. Dengan pengobatan yang tepat, hal ini dapat menyelamatkan nyawa ibu dan bayinya.
  • Diabetes Gestasional adalah jenis diabetes yang berkembang selama kehamilan. Wanita dengan diabetes gestasional dapat memiliki kehamilan yang sehat dan bayi nya pun akan sehat jika mereka mengikuti saran dokter ahli pada perawatan selama kehamilan dan biasanya diabetes sembuh sendiri setelah melahirkan. Namun wanita dengan diabetes gestasional lebih rentan terhadap risiko Diabetes tipe 2.

Masalah yang dapat membahayakan ibu dan sang janin terkait akibat kehamilan
Seringkali kehamilan diklasifikasikan sebagai risiko tinggi karena masalah yang muncul dari kehamilan itu sendiri dan yang tak ada hubungannya dengan kesehatan ibu. Hal-hal Ini termasuk:

  • Persalinan prematur adalah persalinan yang dimulai sebelum minggu ke 37 kehamilan. Meskipun tidak ada cara untuk mengetahui kapan dan siapa saja yang akan mengalami persalinan prematur, ada beberapa faktor yang menyebabkan perempuan lebih rentan terhadap risiko tersebut, seperti infeksi tertentu, kelahiran prematur sebelumnya dll.
  • Kelahiran kembar adalah ketika seorang wanita membawa lebih dari satu bayi (kembar, kembar tiga, kembar empat, dll). Kehamilan kembar, biasanya banyak terjadi pada wanita yang mendapatkan treatment untuk mengatasi masalah kesuburan sebelumnya , kehamilan ini dapat meningkatkan risiko persalinan prematur, gestational diabetes, dan tekanan darah tinggi yang disebabkan oleh kehamilan.
  • Plasenta previa adalah suatu kondisi dimana plasenta menutupi leher rahim.Kondisi ini dapat menyebabkan perdarahan, terutama jika seorang wanita memiliki kontraksi. Jika plasenta masih menutupi leher rahim dekat dengan jalan lahir, dokter mungkin menjadwalkan operasi caesar untuk mengurangi risiko perdarahan pada ibu dan bayi.
  • Masalah janin, yang terkadang dapat dilihat pada USG. Sekitar 2% hingga 3% dari semua bayi memiliki masalah struktural kecil atau besar dalam pertumbuhannya. Kadang-kadang mungkin ada riwayat keluarga dengan masalah pada janinnya, tetapi masalah ini terkadang dapat terjadi tanpa terduga.

Mencegah dan Mengobati Komplikasi Kehamilan

Walaupun Anda tidak memiliki masalah kesehatan pada saat hamil ada baiknya, Anda memeriksakan diri ke tenaga medis yang kompeten untuk melakukan Ante Natal Care (perawatan selama kehamilan) untuk memastikan kondisi anda dan bayi anda tetap sehat.

Pada saat pemeriksaan dokter anda dapat merekomendasikan langkah yang dapat diambil untuk mengurangi risiko masalah tertentu. Hal-hal yang biasanya disarankan adalah:

  • Mendapatkan setidaknya 400 mikrogram asam folat, yang dimulai sebelum kehamilan dan dilanjutkan terus selama kehamilan
  • Mendapatkan imunisasi yang tepat
  • Makan yang sehat dan mempertahankan berat badan yang tepat
  • Menjalankan aktivitas fisik dan olahraga yang disesuaikan dengan kehamilan, kecuali disarankan untuk istirahat total oleh dokter Anda
  • Menghindari rokok, alkohol, dan obat-obatan (kecuali untuk obat yang disetujui oleh dokter Anda)
  • Kontrol ke dokter kandungan atau bidan Anda secara teratur

Artikel Terkait

Angsamerah Living World

Pengaruh Rokok pada Kehamilan

Hepatitis B (Bagian 1)

Liang Intim dan Penjaganya

Vagina: Anatomi dan Kesehatan

Layanan kesehatan seksual dan reproduksi bagi wanita

14 Tips untuk Wanita Hamil

Sebelumnya
Selanjutnya

Buat janji dokter sekarang

Hubungi Kami

Silahkan gunakan formulir ini kapan saja untuk menghubungi kami dengan pertanyaan, atau untuk membuat janji.

Anda juga dapat menghubungi kami melalui WhatsApp atau telepon pada jam klinik di +62 8111 368 364.