Masyarakat dan Seksualitas

Waktu serial Sex and the City menjadi primadona, saya belum cukup umur untuk bisa ikut menontonnya. Judulnya yang provokatif mungkin membuat banyak orang di kalangan kita berjengit. Tapi, penggambaran si tokoh utama, Carrie Bradshaw, dalam menyelami budaya metropolitan melalui relasi antar manusia yang hidup dalam nuansa urban memang membuka mata. Seksualitas menjadi pesan utama yang disampaikan melalui kisah ini, di mana setiap kita memiliki cara yang berbeda untuk mengekspresikan seksualitas yang dimiliki.

Meski usia saya sekarang sudah cukup secara normatif untuk menikmati Sex and the City ala tahun 2000-an, belakangan justru muncul kisah yang tak kalah menarik yang menceritakan Carrie di masa remaja. Dalam prequelnya, isu seksualitas sudah diangkat meski di era yang belum seterbuka sekarang. Diceritakan bagaimana salah seorang sahabat Carrie ketika SMA harus bergulat dengan identitasnya sebagai seorang gay, yang tentu saja tidak lumrah pada zaman itu. Awalnya ia menyangkal, bahkan pada dirinya sendiri. Bagaimana mungkin ia, seorang laki-laki muda dengan pacar yang cantik dan hot, justru lebih tertarik untuk menjalin relasi intim dengan sesama jenisnya.

Ketertarikan seseorang terhadap orang lain berdasarkan sifat seksnya disebut dengan orientasi seksual. Hal ini bisa menjadi sesuatu yang rumit untuk dijabarkan; karena seringkali orientasi seksual bertentangan dengan nilai-nilai personal, budaya, atau keagamaan. Selain itu orientasi seksual juga dapat berbenturan dengan perilaku masyarakat terhadap seksualitas. Akan tetapi, orientasi seksual dan identitas yang bevariasi ini sebenarnya diakui eksistensinya dalam tataran keilmuan.

Masa remaja seperti yang digambarkan dalam serial The Carrie Diaries adalah masa di mana seseorang mulai mengeksplorasi seksualitasnya. Tahapan ini menjadi krusial karena di sinilah terjadi segala bentuk coba-coba untuk menentukan definisi dari identitas seksual seseorang. Bagi mereka yang harus berjuang untuk mendefinisikan dirinya secara seksual, seperti sahabat Carrie, seringkali akan mengalami gejolak emosi hebat yang dapat menyebabkan seseorang mengambil tindakan bunuh diri. Kemungkinan untuk dihakimi oleh masyarakat, terutama kalangan terdekatnya, merupakan ketakutan terbesar yang dialami remaja saat melewati masa-masa ini. Maka, merupakan tanggung jawab kita lah sebagai masyarakat untuk membantu remaja melewati fase pencarian identitasnya dengan menyediakan informasi yang akurat dan tidak bias, terkait seksualitas.

Agar kita sendiri tidak keder dalam memberikan informasi, maka pengertian dasar mengenai seks dan printilannya harus jelas dulu. Seks adalah perangkat fisik (alat kelamin, hormon seks, kemampuan reproduksi, kemampuan untuk melahirkan) yang memungkinkan seseorang diidentifikasi sebagai laki-laki atau perempuan. Gampangnya, seks adalah jenis kelamin. Sementara gender merupakan identitas peran yang diambil dari ide-ide yang disepakati bersama dalam masyarakat; mencakup penyebutan maskulin dan feminin. Gender menggambarkan peranan yang diambil seseorang dalam masyarakat, baik itu tentang status sosial, ekonomi, maupun kekuatan politik.

Nah, sekarang apa sih yang dimaksud dengan orientasi seksual? Orientasi seksual menggambarkan ketertarikan secara seksual dari satu orang terhadap orang lain. Beberapa istilah yang perlu dibedakan dan diperhatikan saat membicarakan orientasi seksual adalah:

Heteroseksual; orientasi seksual; di mana secara fisik seseorang akan tertarik dengan lawan jenisnya
Homoseksual; orientasi seksual; ketertarikan secara fisik antar orang dengan jenis kelamin yang sama
Biseksual; orientasi seksual; ketertarikan seseorang secara fisik baik dengan lawan jenis maupun yang sesama jenis
Transvestit; orang yang berpakaian dan bertingkah laku seperti lawan jenisnya. Baik orang dengan orientasi heteroseksual maupun homoseksual dapat menunjukkan pola ini, meski ada yang berlangsung sementara dan ada pula yang permanen
Transeksual; orang yang memiliki keinginan atau bahkan sudah melakukan tindakan tertentu untuk mengubah jenis kelaminnya karena dirasa tidak sesuai dengan identifikiasi seksualnya. Pada orang-orang di kelompok ini orientasi seksualnya bisa bermacam-macam.
Transgender; orang yang mengambil peranan gender yang berkebalikan dengan jenis kelaminnya. (misalnya seorang laki-laki yang memilih untuk menjalankan peran sebagai wanita, tetapi tetap mempertahankan penis dan fungsi seksualnya sesuai jenis kelamin laki-lakinya). Orientasi seksual pada kelompok ini juga bermacam-macam.

Identitas dan orientasi seksual biasanya diperoleh setelah melewati masa remaja. Di masa inilah terjadi eksplorasi mengena seksualitas seseorang. Yang harus diingat adalah, apapun perilaku seksual di masa remaja, tidak selalu mencerminkan orientasi seksualnya. Namanya juga coba-coba, bisa berdasarkan keingintahuan, keisengan, atau bahkan bentuk pemberontakan remaja. Perilaku yang ditunjukkan pada masa remaja tidak berarti merupakan identitas seksualnya yang permanen. Bagaimanapun, yang dibutuhkan oleh remaja adalah tempat untuk berbicara, seseorang untuk mendengarkan, dan lingkungan yang tidak menghakimi agar mereka dapat tumbuh menjadi manusia yang utuh dengan seksualitas yang diekspresikan secara sehat.

Referensi

Reproductive health services for adolescents-Pathfinder intl. 2002

Artikel Terkait

Stop Bullying Waria

Libido

Sexercise

TKK Penabur

Diskusi dengan Guru TK tentang Seks dan Kekerasan Seksual pada Anak

Parenting Sex

Oral sex, Yes or No?

Sebelumnya
Selanjutnya

Buat janji dokter sekarang

Hubungi Kami

Silahkan gunakan formulir ini kapan saja untuk menghubungi kami dengan pertanyaan, atau untuk membuat janji.

Anda juga dapat menghubungi kami melalui WhatsApp atau telepon pada jam klinik di +62 8111 368 364.