Anda dokter dan ingin punya Klinik/Praktek Pribadi yang Sukses? (Bagian 1)

Sebagai dokter, siapa yang tidak pernah membayangkan punya tempat praktik pribadi? Eits, jangan hanya dibayangkan, tapi mari kita wujudkan.

Bila Anda seorang dokter dan benar-benar ingin memiliki tempat praktik pribadi, maka saya mencoba berbagi tips dan trik untuk mulai mewujudkan impian Anda dengan mudah. Tips praktis ini merujuk dari pengalaman kerja saya selama 25 tahun di berbagai organisasi, khususnya selama 10 tahun terakhir saya memulai dan mengelola perusahaan sendiri, Angsamerah.

Semoga tips praktis ini memudahkan Anda memulai sesuatu yang Anda sukai dan juga berguna sebagai alat bantu meraih apa yang Anda impikan, yaitu mempunyai praktik pribadi atau klinik yang sukses!

Ketika ingin membangun tempat praktik pribadi, maka banyak pertanyaan yang timbul. Berikut saya akan coba paparkan beberapa pertanyaan yang sering ditanyakan sebelum seseorang membuka tempat praktik pribadi/klinik:

Bisa nggak ya punya klinik yang sukses? Susah nggak sih? Biayanya mahal, dananya dari mana?

Dengan situasi saya sekarang, maka saya akan menjawab “Pasti bisa!”. Kalau orang lain bisa, kenapa saya tidak bisa? Bahkan saya akan membuat dengan tampilan berbeda, dan lebih baik lagi karena mengikuti kebutuhan zaman!

Kalau mengenai susah atau tidak, ya namanya usaha pasti ada kesusahannya. Buat saya, susah tidak jadi masalah karena saya menyukainya! Membangun klinik ibarat mendaki gunung; sebagian orang tidak mau mendaki gunung karena berbagai alasan. Ada yang mengeluh capek, tidak punya tenaga, atau merasa tidak mampu. Akan tetapi, tetap banyak orang yang mau bersusah payah mendaki puncak gunung dan bahkan berlomba untuk menaklukkan gunung tertinggi.

Tentang biaya, dulu saya juga berpikir kalau ini menjadi tantangan terbesar. Kini dari pembelajaran selama ini, saya bisa mengatakan bahwa tidak ada dana hendaknya jangan dijadikan penghalang utama yang menyurutkan semangat Anda untuk memulai membangun klinik dan meraih sukses. Tetap semangat, dan percayalah dana bisa dicari dan didapatkan! Namun demikian, kekhawatiran tentang biaya adalah sesuatu yang wajar dan penting, karena itu menjadi alarm yang membantu mengingatkan kita agar berhati-hati, apalagi saat memulai membangun praktik di klinik pribadi, kita belum mempunyai pengalaman sebelumnya.

Perkara  membangun praktik atau klinik pribadi itu susah atau gampang, mampu atau tidak, ada atau tidak ada dana, semuanya itu relatif. Semua akan bisa diatasi tergantung dari seberapa kuat keinginan dan seberapa banyak pengetahuan Anda. Langkah awal yang terpenting adalah Anda sudah memimpikannya dan menginginkannya! Dengan memimpikannya saja Anda sudah setengah jalan mendekati kesuksesan yang diinginkan. Banyak cerita orang sukses di dunia yang mengatakan bahwa kesuksesan mereka berawal dari kesukaan mereka terhadap sesuatu. Hal ini kemudian menjadi pendorong utama mereka melangkah maju untuk menjadikan mimpi mereka nyata, apapun rintangannya.

Bisakah saya sukses?

Bisa. Pertama, pahami definisi sukses yang Anda inginkan. Berikutnya, berusaha untuk memulai serta tidak menyerah.

Dari mana memulainya?

Mulailah dari yang Anda bisa lakukan dengan mudah, menyenangkan dan dapat diselesaikan hari ini!

Contoh sederhana, Anda bisa mengawali dengan berdialog dalam diri. Pertanyaan yang perlu dicermati misalnya:

  • Mengapa usaha ini begitu berarti buat Anda?
  • Bentuk usaha yang apa dan bagaimana anda inginkan?

Lanjutkan terus menuliskan daftar pertanyaan dan cobalah untuk menjawabnya dalam bentuk catatan.

Pilihan lain yang bisa Anda lakukan adalah menyediakan waktu yang menyenangkan untuk mencari bacaan yang memungkinkan Anda memperluas pengetahuan tentang membangun klinik atau membangun sebuah usaha. Kegiatan itu misalnya hang out bersama teman-teman. Eits, bukan sekedar hura-hura lho, hang out kali ini dimanfaatkan untuk curhat tentang impian Anda. Berdiskusi dengan teman menjadi salah cara untuk memperkaya pengetahuan sekaligus mempertajam visualisasi impian Anda. Siapa tahu ada teman Anda yang tertarik dengan ide Anda. Yang membedakan Anda dengan mereka, mungkin mereka tertarik tapi tidak menyuarakannya. Kalau Anda berani bercerita tentang impian Anda, maka Anda telah memimpin dan membuka peluang.

Lebih baik kerja sendiri atau ajak teman?

Bekerja sendirian atau mengajak mitra mempunyai kelebihannya masing-masing. Bekerja sendiri memungkinkan anda memiliki autonomi penuh dan kontrol terhadap bisnis Anda. Bekerja dengan mitra (bahkan memiliki tim) memungkinkan pendekatan pilihan bisnis yang lebih dinamis dan kapasitas yang lebih besar.

Ketika hendak melibatkan teman sebagai mitra, maka Anda harus memiliki pemahaman tentang diri Anda sendiri, termasuk kekuatan, kelemahan, dan apa yang Anda inginkan. Bila Anda telah mengenal diri sendiri dengan baik, maka lebih mudah bagi Anda untuk berdiskusi dengan mitra. Anda juga dimungkinkan untuk melihat ide-ide dari mitra dan merespon secara positif perbedaan-perbedaan atau permasalahan yang muncul. Selain itu ketika kita bekerja dengan orang lain, penting untuk Anda memikirkan manfaat apa yang bisa diberikan kepada mitra Anda melalui usaha bersama yang Anda bangun.

Ide ada sih, tapi apakah saya mampu memimpin?

Tentu saja mampu; kalau Anda mau, percaya dan belajar serta mengasah keahlian kepemipinan Anda.  Mengapa demikian? Karena setiap orang mempunyai dasar-dasar kepemimpinan. Lagipula, menjadi pemimpin yang hebat itu bisa dipelajari kok. Buktinya banyak tulisan di website atau buku yang menuliskan tentang kepemimpinan atau kursus yang menawarkan topik tersebut. Secara tidak langsung, jiwa kepemimpinan terasah dari bagaimana kita merespons tantangan dan memperjuangkan suatu keinginan, dan percaya akan harapan yang baik dari kehidupan sehari-hari di dalam diri, keluarga dan karir.

Kalau saya ajak orang lain, nanti konsep saya ditiru orang?

Tidak perlu khawatir demikian karena sejatinya ide kita juga tidak ada yang asli. Kita pun terinspirasi ide orang lain. Bila orang lain mencuri ide kita, maka biarkan saja. Saya berani mengatakan demikian karena berdasarkan pengalaman, ternyata ide itu tidak kekal. Memiliki ide yang baik tidak menjamin kesuksesan seseorang, karena ide itu dinamis, tumbuh dengan pengetahuan, dan dipengaruhi dengan cara kita mewujudkan ide tersebut, bagaimana anda memulai dan merawatnya.

Ketika banyak orang mengopi ide, tapi kemudian tidak mempunyai pemikiran rasional dari mengapa suatu ide terlahir, maka ide ini diibaratkan seperti akar serabut, alias tidak berumur panjang. Jadi bila ada orang yang mengopi ide Anda, biarkan saja. Toh Anda akan terus melangkah dan merawat ide itu, bertumbuh, dan akan membuahkan banyak lagi ide baru untuk waktu yang panjang.

Bagaimana bila saya gagal?

Bangkit kembali. Kegagalan bukanlah pesan yang berarti akhir dari segalanya. Kegagalan merupakan sebuah pesan sederhana yang mengajak kita melihat adanya peluang baru untuk kita memulai kembali dengan lebih cerdas.

Dengan kegagalan yang apapun Anda maksudkan, menurut saya sebetulnya itu sudah suatu kesuksesan. Anda sudah mencoba, dan Anda mendapatkan pengetahuan. Dari setiap kegagalan tersebut ada pembelajaran berharga yang menyertai. Hal terpenting adalah, maukah kita belajar dari kegagalan tersebut dan bangkit kembali untuk membuat yang lebih baik lagi?

Kegagalan dan atau penolakan adalah pengalaman keseharian yang dihadapi setiap orang, dan orang sukses meresponnya dengan tidak mudah menyerah!

Selamat melangkah maju, jadikan mimpi Anda nyata, dan mulailah sekarang!

Sukses Anda Sukses Kami.

Artikel Terkait

Anda dokter dan ingin punya Klinik/Praktek Pribadi yang sukses? (Bagian 2)

Enam Tahapan Menyusun Rencana Bisnis

Pemimpin Indonesia Masa Depan Mengunjungi Angsamerah

Pusat Pembelajaran Angsamerah

Penguatan Tenaga Kerja Kesehatan Indonesia

Sebelumnya
Selanjutnya

Hubungi Kami

Silahkan gunakan formulir ini kapan saja untuk menghubungi kami dengan pertanyaan, atau untuk membuat janji.

Anda juga dapat menghubungi kami melalui WhatsApp atau telepon pada jam klinik di +62 8111 368 364.