Angsamerah Articles Trichomoniasis

Trikomoniasis

Mengenali Trikomoniasis

Trikomoniasis adalah salah satu jenis infeksi menular seksual yang umum terjadi dan dapat disembuhkan. Penyakit ini dapat mengenai siapa saja, baik perempuan maupun laki-laki. Akan tetapi, perempuan lebih sering mengeluhkan adanya gejala ketimbang laki-laki. Data ilmiah menunjukkan kalau trikomoniasis paling sering dialami oleh wanita yang lebih tua dibandingkan wanita muda.

Bagaimana cara penularannya?

Trikomoniasis disebabkan oleh infeksi protozoa parasit yang bernama Trichomonas Vaginalis. Parasit ditularkan dari orang yang terinfeksi ke orang lain saat berhubungan seks. Vagina merupakan tempat infeksi yang tersering pada perempuan, dan uretra (saluran kencing) adalah lokasi infeksi paling sering pada laki-laki.

Selama berhubungan seks, parasit biasanya menyebar dari penis ke vagina, atau dari vagina ke penis. Ini juga bisa menyebar dari vagina ke vagina lain. Tidak umum bagi parasit untuk menginfeksi bagian tubuh lain, seperti tangan, mulut, atau anus.

Tidak jelas diketahui alasannya mengapa beberapa orang dengan infeksi mendapatkan gejala sementara yang lain tidak. Kemungkinan tergantung pada faktor-faktor seperti usia dan kesehatan seseorang secara keseluruhan. Orang yang terinfeksi tanpa gejala masih bisa menularkan infeksi ke orang lain.

Apa tanda dan gejala Trikomoniasis?

Sekitar 70% dari orang yang terinfeksi tidak memiliki tanda atau gejala. Ketika trikomoniasis menyebabkan gejala, maka gejala bisa berupa iritasi ringan hingga peradangan parah. Biasanya gejala muncul setelah 5 sampai 28 hari setelah terinfeksi, dan sementara orang lain bisa saja gejala baru muncul kemudian lebih lama lagi. Gejala-gejala ini bisa datang dan pergi.

Pada laki-laki umumnya tidak ada tanda atau gejala, tetapi kadang bisa terjadi iritasi dalam penis, dengan gejala seperti; keluarnya sekret dengan derajat ringan, atau ada rasa terbakar/perih setelah buang air kecil atau ejakulasi.

Pada perempuan yang mengalami tanda dan gejala, keluhan akibat infeksi bisa seperti misalnya sekret berbusa atau lebih banyak dari biasanya, sekret bisa berupa warna keputihan berwarna kuning kehijauan dengan bau menyengat. Kadangkala infeksi dapat mengakibatkan ketidak nyamanan saat buang air kecil atau saat melakukan hubungan seks, ada pula keluhan iritasi dan gatal pada area kelamin perempuan. Ada juga yang mengeluhkan nyeri perut bagian bawah.

Komplikasi apa yang dapat terjadi?

Radang pada kelamin yang disebabkan Trichomonas akan meningkatkan risiko terkena atau menyebarkan infeksi menular lainnya. Misalnya, Trikomoniasis dapat menyebabkan peradangan genital yang membuatnya lebih mudah terinfeksi HIV, atau menularkan virus HIV ke pasangan seks. Infeksi Trikomoniasis bisa saja kemudian meluas menginfeksi organ reproduksi lainnya, termasuk meningkatkan resiko infertilitas.

Perempuan hamil yang menderita trikomoniasis berisiko melahirkan bayi dengan kondisi lahir prematur atau dengan berat badan rendah (kurang dari 2500 gr).

Cara Mendiagnosis

Infeksi trikomoniasis dapat didiagnosis melalui pemeriksaan fisik dan laboratorium. Parasitnya sendiri sulit dideteksi pada laki-laki dibandingkan pada perempuan. Pada saat melakukan pemeriksaan pelvis (rongga panggul) dapat ditemukan ulkus kecil kemerahan, teraba sakit pada dinding vagina atau serviks.

Mengobati Trikomoniasis

Trikomoniasis biasanya dapat diobati dengan obat yang diminum satu kali saja (oral single dose). Trikomoniasis pada laki-laki dapat hilang beberapa minggu walaupun tanpa pengobatan. Meski tidak ada gejala atau gejalanya sudah hilang, laki-laki tersebut tetap bisa menginfeksi ulang pasangan perempuannya sampai ia diobati. Pada prinsipnya, pengobatan Trikomoniasis sama dengan pengobatan IMS lainnya, pasangan ini harus diobati pada saat bersamaan hingga parasit hilang. Seseorang yang sedang dalam pengobatan Trikomoniasis harus menghindari melakukan hubungan seks sampai pasien dan pasangannya diobati secara tuntas. Obat yang diberikan sifatnya aman untuk perempuan yang sedang hamil.

Pernah mengalami infeksi Trikomoniasis tidak menjadikan seseorang kebal selamanya dari infeksi ini. Meski telah berhasil diobati, seseorang tetap saja dapat mengalami infeksi ulangan bila perilakunya berisiko tinggi.

Pencegahan Trikomoniasis

Cara yang terbaik menghindari IMS adalah dengan abstinensia atau tidak melakukan kontak seksual jangka panjang. Atau bisa juga setia dengan satu pasangan yang setatusnya sudah diketahui alias “clean” artinya terbukti tidak terinfeksi Trikomoniasis. Cara lain adalah dengan menggunakan kondom lateks untuk laki-laki. Bila kondom digunakan secara konsisten dan benar akan mengurangi risiko terkena Trikomoniasis.

Semua gejala terkait dengan kelamin seperti keputihan, atau sensasi rasa terbakar saat buang air kecil, atau rasa nyeri yang tidak biasa, atau bercak kemerahan bisa menjadi tanda untuk berhenti melakukan hubungan seks. Segera setelah seseorang menyadari adanya ketidaknyamanan tersebut, maka lakukan konsultasi pada tenaga medis atau dokter sesegera mungkin. Seseorang yang didiagnosa dengan Trikomoniasis (atau IMS lainnya) harus mendapat pengobatan dan perlu menginformasikan semua pasangan seksnya agar mereka juga dapat berobat. Pengobatan bagi kedua belah pihak akan mengurangi risiko komplikasi dan infeksi ulangan. Hubungan seks harus dihentikan hingga penderita trikomoniasis dan semua pasangannya mendapat pengobatan hingga tuntas dan sudah tidak mengalami gejala lagi.

 

Sumber

CDC fact sheet

Artikel Terkait

Si Mungil Yang Praktis dan Banyak Manfaat (PIL KB)

Mentruasi Yang Tidak Normal

Layanan kesehatan seksual dan reproduksi bagi wanita

Hamil Anggur (Mola Hidatidosa)

Kehamilan Resiko Tinggi

Sedih Saat Hamil, Apakah Anda Mengalami Depresi?

Sebelumnya
Selanjutnya

Buat janji dokter sekarang

Hubungi Kami

Silahkan gunakan formulir ini kapan saja untuk menghubungi kami dengan pertanyaan, atau untuk membuat janji.

Anda juga dapat menghubungi kami melalui WhatsApp atau telepon pada jam klinik di +62 8111 368 364.