Author

Fithrie Yanthi

Editor

Kelaminku Pilek

Kok kelaminku pilek?

Gonore sering memiliki gejala keluar cairan yang mirip ingus, kental putih kekuningan di alat kelamin, mirip dengan cairan yang keluar dari hidung saat pilek. Cairan kental tersebut merupakan nanah yang terbentuk karena infeksi bakteri penyebab gonore. Oleh karena itu gonore dikenal juga sebagai kencing nanah atau pilek pada kelamin.

Sebenarnya apa sih gonore itu?

Gonore sering disalah mengerti dengan sifilis. Keduanya merupakan infeksi yang berbeda dan penyebabnya pun berbeda juga. Sifilis disebabkan oleh bakteri Treponema pallidum, sedangkan gonore disebabkan oleh Neisseria gonorrhoeae. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan bahwa pada tahun 2012 ada 78 juta kasus baru terjadi di kalangan remaja dan dewasa berusia 15-49 tahun di seluruh dunia dengan angka kejadian 19 per 1000 perempuan dan 24 per 1000 laki-laki.

Bakteri Neisseria gonorrhoeae hidup di selaput lendir mulut, saluran kemih, kelamin, dan anus. Sehingga penyebarannya paling banyak terjadi antar-manusia dengan cara kontak seksual, baik dari kontak kelamin, anogenital (dari anus ke kelamin), maupun orogenital (dari mulut ke kelamin). Bayi dapat tertular dari ibunya melalui proses persalinan. Pada bayi, gonore umumnya menginfeksi mata dan dapat menyebabkan kebutaan bila tidak diobati dengan benar. Oleh karena itu penting untuk memeriksakan gonore pada ibu hamil. Penggunaan alat bantu seks atau sex toys secara bergantian juga memiliki potensi penularan.

Sebagian besar perempuan yang terinfeksi gonore, tidak memiliki gejala tetapi pada laki-laki umumnya memiliki keluhan sebagai berikut:

  • Buang air kecil terasa panas, nyeri
  • Keluarnya nanah dari ujung penis
  • Nyeri atau bengkak di salah satu testis

Pada perempuan gejala dan tanda yang muncul adalah:

  • Peningkatan jumlah cairan keputihan
  • Buang air kecil terasa panas, nyeri
  • Pendarahan vagina diantara siklus haid dan atau setelah melakukan aktivitas seksual
  • Nyeri perut atau panggul terutama saat melakukan hubungan seksual

Setelah diagnosis ditegakkan, gonore diobati dengan suntikan antibiotik dosis tunggal dan tablet antibiotik dosis tunggal. Dengan pengobatan yang efektif, sebagian besar gejala akan membaik dalam 3-7 hari. Biasanya disarankan untuk cek laboratorium kembali sebagai tindak lanjut setelah satu atau dua minggu setelah pengobatan untuk melihat masih ada atau tidak kuman gonore. Hubungan seks baru boleh dilakukan bila tidak ada lagi infeksi.

Gonore yang tidak diobati dengan baik akan menimbulkan komplikasi pada perempuan antara lain:

  • Kemandulan
  • Radang panggul
  • Kehamilan ektopik atau hamil di luar rahim
  • Bila terjadi pada saat kehamilan, gonore dapat menyebabkan keguguran, bayi lahir prematur, dan melahirkan bayi yang tertular gonore. Bila infeksi tersebut mengenai mata dan tidak diobati dengan baik maka dapat menyebabkan kebutaan permanen.

Sedangkan komplikasi yang bisa terjadi pada laki-laki adalah infeksi organ reproduksi yang dapat menyebabkan kemandulan.

Baik laki-laki maupun perempuan bisa mengalami kondisi yang disebut sebagai disseminated gonococcal infection (DGI) atau kuman gonore masuk ke dalam aliran darah dan menyebabkan infeksi di tempat lain, paling banyak menyebabkan artritis atau radang pada sendi. DGI bisa menyebabkan kondisi serius yang mengancam nyawa. Terlebih bila keadaan tersebut disebabkan oleh kuman gonore yang kebal terhadap pengobatan.

Ada lima penyebab kuman gonore menjadi kebal terhadap pengobatan, yaitu:

  1. Penggunaan antibiotik yang tidak terkontrol
  2. Pemilihan yang tidak tepat dan penggunaan antibiotik yang berlebihan
  3. Kualitas antibiotik yang kurang optimal
  4. Mutasi genetik yang pada N. gonorrhoeae
  5. Infeksi gonore ekstra genital atau di luar kelamin—anorektal dan faring. Keadaan ini lebih banyak dialami oleh populasi kunci seperti laki-laki yang berhubungan seks dengan laki-laki. Hal ini disebabkan Neisseria gonorrhoeae berinteraksi dan bertukar materi genetik dengan infeksi lain di area tersebut.

Gonore dapat dicegah dengan menerapkan ABCD yaitu abstinence, be faithful, condom, drugs, education. Abstinence, diharapkan dengan tidak melakukan hubungan seks maka tidak tertular infeksi menular seksual. Be faithful, setia pada satu pasangan. Namun yang paling penting adalah mengetahui status infeksi menular seksual masing-masing dengan cara rutin melakukan pemeriksaan uji tapis atau screening. Menggunakan kondom dengan benar dan konsisten. Bisa menggunakan kondom pria atau kondom wanita setiap kali melakukan hubungan seks vaginal, atau kondom pria selama anal dan oral seks, serta tidak berbagi alat bantu seks atau sex toys, atau mencuci dan menutupinya dengan kondom baru sebelum orang lain menggunakannya. Mencari informasi yang benar mengenai infeksi menular seksual juga sangat penting. Saat ini banyak informasi salah atau hoax dan mitos yang beredar di tengah masyarakat. Untunglah saat ini banyak fasilitas kesehatan baik milik Pemerintah seperti Puskesmas atau swasta seperti Klinik Angsamerah yang memiliki petugas kesehatan yang sudah diperlengkapi untuk dapat memberikan informasi tentang kesehatan seksual.

Artikel Terkait

Fantasi Seksual dan Mimpi Erotis

12 Infeksi Menular Seksual Yang Perlu Diwaspadai

Infeksi Organ Reproduksi

Direct Acting Antiviral: Terobosan Dalam Hepatitis C

Disfungsi Seksual Pada Orang Muda

HPV 101

Previous
Next

Buat janji dokter sekarang

Hubungi Kami

Silahkan gunakan formulir ini kapan saja untuk menghubungi kami dengan pertanyaan, atau untuk membuat janji.

Anda juga dapat menghubungi kami melalui WhatsApp atau telepon pada jam klinik di +62 8111 368 364.