Halo dok, saya mau bertanya sebentar sekitar 2 bulan yang lalu saya melakukan hubungan intim dengan seseorang, kita ber2 sepakat untung menggunakan kondom, tapi ada dimana saat bergesekan alat kemaluannya (penis) sempat masuk sedikit tetapi hanya di bagian opening / mulut anal saya. apakah itu termasuk tindakan beresiko? setelah 2 bulan kemudian, kelenjar getah bening saya yang di bawah mulut ada terasa sakit, lalu saya segera untuk cek HIV di rumah sakit terdekat. Hasilnya 0,5 non reaktif skala dari tes tersebut ( <1 non-reaktif dan >1 reaktif). yang saya ragukan, apakah test dari hasil 0,5 non reaktif itu mengartikan bahwa saya dalam fase beresiko virus hiv? dan apakah angka tersebut dapet naik lagi jika saya test ulang? mohon di jawab ya dok saya sangat khawatir sekali. Terima Kasih
Halo,
hubungan seks yang dilakukan meski tanpa melibatkan penetrasi kelamin (baik ke kelamin maupun ke anus) memiliki risiko penularan HIV. Hal ini dikarenakan penis sudah mengeluarkan cairan sebelum terjadi ejakulasi, yang disebut sebagai precum (cairan pre-seminal). Virus HIV bisa hidup dalam cairan ini, sehingga meskipun risikonya kecil, penularan HIV melalui kontak dengan cairan precum dapat terjadi.
Hasil tes HIV yang Anda lakukan menunjukkan hasil non reaktif. Terdapat berbagai macam jenis alat tes HIV dengan metode dan cara baca yang berbeda pula. Tes HIV yang Anda lakukan 2 bulan setelah melakukan hubungan seks berada dalam suatu periode yang disebut periode jendela penularan HIV. Periode jendela secara umum dikatakan sebagai masa 3 bulan setelah paparan terhadap kemungkinan infeksi HIV. Masa tiga bulan ini adalah masa paling awal biasanya untuk dapat mendeteksi apabila seseorang terinfeksi virus HIV. Meski risiko penularan yang Anda miliki kecil, ada baiknya Anda tetap melakukan tes HIV ulang satu bulan yang akan datang untuk memastikan status HIV.
Salam sehat.