Author

Erik Juna Ariston

Keretaku II

Angin menderu menyapu wajahku
Ketika keretaku berpapasan
Namun aku hanya diam
Keretaku melaju takberarah
Seperti hanya ada satu jalur
Dan keretaku terus melaju
Meninggalkan kenangan bersamamu

Keretaku terus melaju
Menderu, menembus, membelah angin
Teringat kisah cintaku yang lalu
Seolah tidak ada stasiun di hatiku
Pemberhentian keretaku

Dan peron-peron kosong dihatiku
Tetap ku tutup menunggu keretaku
Entah dimana
Entah kapan
Keretaku sampai di stasiun jiwaku

Dan kau tidak merasa bersalah
Membiarkan keretaku berlalu kosong
Membiarkan aku memanggul bebanku
Tanpa laju keretaku
Aku tidak menemukan stasiun hatimu
Dan kau biarkan peron itu kosong
Tanpa gerbong keretamu

Takdir tidak melakukan pembelaan
Kamu terus menyalahkan dia
Seolah kamu sudah berhenti di satu peron
Seolah mesin tidak sanggup menyala
Keretamu berhenti
Tanpa kamu tau
Keretaku ada dibelakangmu
Mendorong cintamu kembali bersemi
Namun keretamu sudah tak berdaya
Gerbong hatimu sudah kosong

Aku tak berdaya
Menghidupkan mesin cintamu
Dan aku pergi
Meninggalkan gerbong cintamu
Menelusuri peron-peron hidupku
Sekali lagi aku menoleh
Air mataku menetes
Gerbongmu sudah kosong
Peronmu sudah kosong
Aku pergi menjauh
Dengan perih dihatiku

Bersama kenangan dirimu
Dan keretaku terus melaju
Berderit, gemerisik meninggalkanmu
Aku pasrah dalam hasratku
Keretaku sudah terarah
Dan meninggalkanmu
Bersama pedih hatiku
Jiwaku bersamamu
Wahai keretaku

Artikel Terkait

Bagaimana Dokter Mendiagnosa Keputihan?

Mengenal Infeksi Menular Seksual

Gonore

Limfosit CD4 dan Perannya pada Infeksi HIV

HIV dan Nutrisi

Memahami hasil Pap Smear

Previous
Next

Hubungi Kami

Silahkan gunakan formulir ini kapan saja untuk menghubungi kami dengan pertanyaan, atau untuk membuat janji.

Anda juga dapat menghubungi kami melalui WhatsApp atau telepon pada jam klinik di +62 8111 368 364.