Menurut data Depkes tahun 2015, prevalensi hemoroid di Indonesia adalah 5,7 persen, namun hanya 1,5 persen saja yang terdiagnosa. Data riskesdas (riset kesehatan dasar) 2015 menyebutkan ada 12,5 juta jiwa penduduk Indonesia mengalami hemoroid. (Depkes RI, 2015).
Hemoroid atau yang dikenal sebagai wasir atau ambeien adalah penonjolan bantalan anus yang berisi pembuluh darah dan jaringan lunak. Keadaan ini terjadi karena adanya pembengkakan dan pelebaran pembuluh darah yang terjadi baik di sekitar anus dan rectum. Anus adalah ujung pembuangan dari saluran pencernaan.
Umumnya orang yang memiliki hemoroid tidak memiliki keluhan yang mengganggu. Hal ini dapat terjadi karena kebanyakan pembengkakan ini terjadi di anus bagian dalam atau yang di kenal sebagai hemoroid interna. Hemoroid eksterna lebih sering memberi gejala karena letaknya di dekat lubang pembuangan. Rasa nyeri adalah keluhan yang paling umum dirasakan oleh orang yang memiliki hemoroid eksterna. Gejala yang sering terjadi lainnya adalah:
- Keluar darah segar saat buang air besar
- Benjolan yang kadang dapat masuk sendiri atau memerlukan bantuan untuk masuk. Pada keadaan tertentu tidak dapat masuk lagi
- Rasa tidak nyaman, gatal, mengganjal di sekitar anus.
Baca juga: Bijak Mengonsumsi Junk Food
Untuk mengetahui secara pasti mengenai hemoroid, maka diperlukan pemeriksaan oleh dokter yang akan mengajukan pertanyaan mengenai riwayat kesehatan, kebiasaan sehari – hari, pola buang air besar, aktivitas fisik dan seks. Pemeriksaan fisik dan area anus. Bila diperlukan akan dilakukan colok dubur untuk meraba area anus dan memeriksa otot anus dan anuskopi untuk melihat kelainan di sekitar anus.
Hemoroid disebabkan oleh aktivitas atau keadaan yang menyebabkan peningkatan tekanan dalam pembuluh darah yang berada di area perut, panggul dan sekitarnya seperti:
- Sering mengangkat benda berat
- Sering duduk dalam waktu lama
- Terlalu lama berdiri
- Batuk dalam waktu lama
- Berat badan yang berlebihan
- Pada orang tua otot dan jaringan penopang sekitar anus melemah
- Sering mengejan
- Melakukan hubungan seks melalui anus
- Adanya tumor yang menyebabkan tekanan dalam perut meningkat
- Kehamilan yang besar
- Genetik
Pada umumnya hemoroid tidak memerlukan tindakan operasi. Sering pada beberapa orang hemoroid menghilang dengan sendirinya setelah faktor pencetus menghilang dan perubahan pola hidup. Hal – hal yang dapat membantu mengatasi hemoroid antara lain:
- Minum banyak air putih dan mengurangi minuman yang mengandung kafein seperti teh, kopi, minuman ringan dan mengurangi minuman yang mengandung alkohol.
- Menambah asupan serat dalam makanan dengan mengkonsumsi sayuran, buah, kacang-kacangan, biji – bijian utuh.
- Tidak menunda buang air besar karena dapat menyebabkan tinja menjadi keras sehingga perlu mengejan untuk mengeluarkannya
- Berolahraga secara teratur
- Menurunkan berat badan
- Tidak duduk terlalu lama di toilet
Pada sebagian orang lainnya memerlukan obat – obatan untuk mengatasi hemoroid.
Tindakan operasi diperlukan pada keadaan:
- Hemoroid yang sangat besar sehingga mengganggu aktivitas sehari – hari
- Buang air besar berdarah terus menerus dan tidak membaik dengan pengobatan dan berisiko terjadi anemia
- Nyeri terus menerus yang tidak membaik dengan pemberian obat.
- Alasan kosmetik.
Hemoroid memiliki kecenderungan untuk kambuh bila faktor risiko tidak dihilangkan.