Tulisan yang lalu mengupas tentang pentingnya imunisasi bagi orang dewasa. Nah, bila sudah mulai pikir-pikir mau melakukan imunisasi apa, berikut daftar imunisasi yang dianjurkan bagi orang dewasa.
1. Hepatitis A
Orang Indonesia kebanyakan punya pertahanan khusus bila menyangkut sistem pencernaan. Infeksi hepatitis A yang penularannya melalui fekal-oral (melalui makanan dan minuman yang tercemar virus), dapat dicegah dengan pemberian imunisasi hepatitis A.
Kebanyakan orang Indonesia tidak memiliki gejala, namun dapat menularkan. Gejala dapat berupa demam, hilangnya nafsu makan, rasa tidak enak di perut, hingga tubuh berwarna kekuningan. Untuk turis dari luar negeri yang akan berwisata ke daerah yang rawan hepatitis A, imunisasi ini sangat penting. Begitu pula bagi mereka yang bekerja sebagai penyedia makanan, atau peneliti virus hepatitis A.
2. Hepatitis B
Imunisasi terhadap hepatitis B diperlukan oleh orang dewasa yang memiliki risiko tertular penyakit ini. Misalnya saja calon petugas kesehatan, atau orang yang tinggal serumah dengan penderita hepatitis B. Bisa juga orang yang memiliki pasangan seksual banyak atau berganti-ganti. Imunisasi hepatitis B diberikan dalam jangka waktu 6 bulan, sebanyak 3 kali suntikan.
Baca juga: Hepatitis B dan Penularannya
3. Human Papillomavirus (HPV)
Virus HPV dapat diberikan sejak usia 9 hingga usia 45 tahun. Vaksin HPV dapat melindungi kanker yang disebabkan oleh virus ini. Data dari Globocan (Global Cancer Observatory), kanker serviks masuk dalam 4 jenis kanker yang paling sering pada Perempuan.
Pemberian vaksin HPV dan pemeriksaan pap smear ternyata mampu menurunkan angka kesakitan dan kematiannya. Tidak hanya Perempuan, HPV juga perlu diberikan pada laki-laki yang aktif melakukan aktivitas seksual untuk melindungi terhadap infeksi virus tersebut.
Baca juga: Vaksin HPV: Pilih yang Mana?
4. Influenza
Flu sering dianggap penyakit yang umum dan ringan. Namun pada orang-orang tertentu, influenza bisa menyebabkan komplikasi yang parah. Ada juga yang mengalami flu hingga berulang kali dalam setahun. Vaksin influenza mencegah terjadinya keadaan tersebut. Dianjurkan melakukan vaksin influenza setahun sekali, terutama pada musim pancaroba.
5. MMR (measles, mumps, rubella)
Belum pernah dapat imunisasi ini waktu masih kanak-kanak? Now go get it! Imunisasi ini penting paling tidak sekali dalam seumur hidup.
Bagi mereka yang sudah pernah diimunisasi, maka ketika terinfeksi penyakit campak, gondongan (mumps), maupun campak jerman (rubella), akan hanya terpengaruh ringan. Sementara mereka yang tidak diimunisasi bisa mengalami komplikasi yang parah bahkan bisa sampai meninggal.
Vaksin ini diberikan pada Perempuan yang merencanakan kehamilan agar dapat mncegah infeksi rubella pada ibu hamil yang dapat menyebabkan gangguan pada bayi di dalam kandungan.
6. Meningokokal
Pemberian vaksin ini adalah untuk membangun antibodi terhadap bakteri Neisseria meningitidis atau Meningokokus, penyebab meningitis meningokokus. Penyakit ini umumnya sulit dikenali pada awal infeksi dan dapat menyebabkan komplikasi yang berat, meninggalkan kecacatan, bahkan kematian.
Vaksin ini tidak diberikan secara rutin, hanya diwajibkan untuk yang akan melakukan ibadah umroh dan ibadah haji. Perlu dilakukan pengulangan setiap 2 tahun karena kekebalannya akan menurun dalam jangka waktu tersebut.
7. Vaksin pneumokokus
Ada 2 jenis vaksin pneumokokus, yaitu Pneumococcal conjugate vaccine (PCV) atau PCV13 dan Pneumococcal polysaccharide vaccine (PPV) atau PPSV23. Vaksin ini ditujukan untuk melindungi terhadap Streptococcus pneumoniae atau bakteri pneumokokus. Bakteri ini dapat menyebabkan pneumonia atau radang paru-paru dan meningitis atau radang selaput otak.
Vaksin PCV13 pada dianjurkan untuk semua usia 18 tahun ke atas, terutama mereka yang memiliki kebiasaan merokok, penderita penyakit kronis seperti diabetes melitus, kelompok orang dengan kekebalan tubuh rendah, seperti ODHIV, penderita kanker, penerima transplantasi organ. Sedangkan vaksin Pneumococcal polysaccharide vaccine (PPV) atau PPSV23 dianjurkan untuk usia di atas 50 tahun.
8. DPT (Difteri, Pertusis, Tetanus)
Siapa sih yang tidak mendapat imunisasi DPT di Indonesia? Eits jangan salah, ada lho orang tua yang enggan memberikan imunisasi pada anaknya. Nah, bagi Anda yang tidak diberikan waktu kecil (atau mungkin kelupaan jadwal imunisasi), sekarang saatnya mendapatkan imunisasi DPT.
Setiap orang wajib mendapat imunisasi DP sekali dalam hidupnya. Bahkan untuk imunisasi tetanus, perlu dilakukan booster setiap 10 tahun. Ibu hamil merupakan sasaran utama agar terlindung dari ancaman tetanus saat proses persalinan.
9. Varicella (Cacar air)
Bagi para petugas kesehatan, guru yang banyak mengajar anak-anak, hingga staf di lingkungan institusi (penjara, rumah jompo, panti rehabilitasi) ada baiknya mendapatkan imunisasi cacar. Imunisasi ini merupakan bagian dari imunisasi dasar yang dilakukan pada masa kanak-kanak. Tapi pada orang yang berisiko terpapar seperti di atas, mungkin perlu dilakukan imunisasi ulangan.
10. Zoster
Yang memerlukan imunisasi ini adalah mereka yang telah berusia 50 tahun atau lebih, untuk mencegah terinfeksi herpes zoster primer. Usia lanjut membuat daya tahan tubuh menurun dan rentan terinfeksi virus, salah satunya herpes zoster. Pemberian vaksin ini dapat melindungi hingga 97% dengan sistem kekebalan tubuh yang sehat, dan 68%-91% pada orang dengan kekebalan yang rendah.
11. Demam tifoid
Demam tifoid merupakan penyakit yang lazim ditemui di Indonesia dan Asia Tenggara. Hal ini berkaitan dengan higienitas pengolahan dan penyajian makanan. Bagi kebanyakan orang Indonesia, tubuh telah mampu berdaptasi dan memiliki daya tahan terhadap bakteri salmonella tanpa sebelumnya mendapat imunisasi. Namun bagi turis asing, imunisasi ini sangat bermanfaat untuk melindungi diri dari bahaya traveler’s disease.
12. Yellow fever (Demam Kuning)
Para wisatawan yang berencana mengunjungi negara tertentu yang menjadi daerah endemis yellow fever diwajibkan oleh WHO untuk mendapat imunisasi ini sebelum keberangkatan. Sesuai rekomendasi WHO, vaksin ini berlaku seumur hidup.
13. Japanese Encephalitis
Japanese encephalitis disebabkan oleh flavivirus, yang dapat menyerang manusia dan hewan. Virus ini ditularkan dari hewan ke manusia melalui gigitan nyamuk yang terinfeksi. WHO merekomendasikan pemberian imunisasi japanese encephalitis untuk wisatawan yang akan tinggal selama 1 bulan lebih di daerah endemis (daerah yang paling tinggi angka penderitanya).
14. Rabies
Imunisasi rabies bukanlah bagian dari imunisasi rutin, dan hanya diberikan pada orang yang berisiko tertular rabies seperti petugas kesehatan yang berhubungan dengan hewan. Selain itu juga bisa diberikan pada wisatawan yang akan pergi ke daerah endemis rabies. Vaksin ini juga diberikan Ketika terjadi gigitan hewan yang diduga mengidap rabies.
15. Vaksin dengue
Vaksin demam berdarah berisi virus Dengue hidup yang dilemahkan. Virus DBD terbagi menjadi empat jenis, yaitu DEN-1, DEN-2, DEN-3, dan DEN-4. Nah, vaksin ini dapat melindungi tubuh dari keempat jenis virus ini. Vaksin dengue dapat diberikan pada usia 6-45 tahun. Indonesia termasuk daerah endemis demam berdarah.
16. Vaksin Covid-19
Ada berbagai jenis vaksin COVID-19 yang sedang di distribusikan ke seluruh masyarakat Indonesia, mulai dari yang mengandung virus Corona (SARS-CoV-2) yang sudah dimatikan atau dilemahkan, materi genetik seperti mRNA, viral vector, hingga protein spike. Vaksin ini direkomendasikan untuk semua kelompok usia bahkan dapat diberikan pada ibu hamil.
17. Vaksin Polio (IPV)
Sejak tahun 2023, vaksin polio IPV sebanyak 1 dosis diwajibkan untuk jemaah haji dari wilayah tertentu atau ke daerah endemis polio. Pemberiannya 4 minggu sebelum keberangkatan ke daerah tersebut.