Infeksi Menular Seksual: Kenali, Cegah, dan Tangani dengan Tepat

Infeksi Menular Seksual (IMS) adalah infeksi yang ditularkan melalui aktivitas seksual, baik akibat virus, bakteri, maupun parasit. Penularan bisa terjadi lewat hubungan seksual vaginal, anal, atau oral. Selain itu, infeksi juga dapat menyebar melalui transfusi darah atau penggunaan jarum suntik yang tidak steril.

Meningkatnya jumlah kasus IMS banyak berkaitan dengan perilaku berisiko tinggi, seperti tidak menggunakan kondom saat berhubungan seksual, berganti-ganti pasangan, atau tidak melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin. Kelompok dengan risiko tinggi antara lain pekerja seks (laki-laki maupun perempuan), pelanggan pekerja seks, pengguna narkoba suntik, serta individu yang melakukan seks anal. Kelompok usia 16–35 tahun menjadi yang paling sering terinfeksi karena termasuk usia dengan aktivitas seksual tertinggi.

Jenis-Jenis Infeksi Menular Seksual yang Umum Ditemui

Beberapa jenis IMS yang sering dijumpai antara lain gonore, sifilis, kondiloma akuminata, herpes genitalis, ulkus genital (chancroid), dan trikomoniasis. Berikut penjelasan singkatnya:

1. Gonore (GO)

Disebabkan oleh bakteri Neisseria gonorrhoeae (NG).

  • Pada laki-laki, umumnya menimbulkan gejala nyeri saat berkemih atau keluar cairan dari penis.
  • Pada perempuan, sering kali tidak menimbulkan gejala khas, tapi bisa berupa keputihan, nyeri atau perdarahan saat berhubungan seksual, dan perdarahan di luar siklus haid.

2. Sifilis (Raja Singa)

Disebabkan oleh bakteri Treponema pallidum.
Sifilis dapat menyerang berbagai organ, termasuk saraf, otak, dan jantung. Tanpa pengobatan yang tepat, infeksi ini bisa menyebabkan kerusakan organ permanen.
Pada ibu hamil, sifilis sangat berbahaya karena dapat menyebabkan kelainan janin bahkan kematian bayi.

3. Kondiloma Akuminata (Kutil Kelamin)

Disebabkan oleh infeksi Human Papilloma Virus (HPV) tipe risiko rendah.
Kutil dapat berukuran sangat kecil hingga besar (giant condyloma). Walau tidak mematikan, infeksi ini bisa mengganggu kenyamanan dan menimbulkan stres psikologis.

4. Herpes Genital

Disebabkan oleh Herpes Simplex Virus (HSV).
Setelah menginfeksi, virus dapat berdiam (dorman) di dalam tubuh dan kambuh kembali beberapa kali.
Gejalanya berupa luka kecil di area kelamin yang terasa sangat nyeri.

5. Trikomoniasis

Disebabkan oleh parasit Trichomonas vaginalis yang dapat hidup di lingkungan lembab.
Sebagian besar kasus tidak bergejala, tapi tetap menular.
Gejala umumnya dialami perempuan berupa keputihan atau gatal di area kelamin, sedangkan laki-laki jarang merasakan keluhan.

6. Ulkus Genital (Chancroid)

Disebabkan oleh Haemophilus ducreyi.
Awalnya muncul benjolan nyeri di alat kelamin yang kemudian berubah menjadi luka terbuka. Luka ini bisa mengeluarkan darah atau nanah dan menularkan bakteri ke orang lain.

Pengobatan Infeksi Menular Seksual

Pengobatan IMS tergantung pada jenis infeksinya. Berikut beberapa panduan umum:

1. Gonore

Obat utama adalah antibiotik suntik ceftriaxone (golongan sefalosporin).
Setelah pengobatan, disarankan tidak berhubungan seksual selama dua minggu untuk mencegah penularan.
Tiga bulan kemudian, lakukan tes ulang untuk memastikan infeksi benar-benar sembuh dan tidak kambuh.

2. Sifilis

Sifilis mudah diobati bila terdeteksi dini.
Obat pilihan adalah benzathine penisilin, antibiotik yang bekerja membunuh bakteri dengan merusak dinding selnya.
Setelah pengobatan pertama, ada kemungkinan seseorang bisa mengalami reaksi Jarisch-Herxheimer — gejalanya seperti demam, menggigil, dan nyeri badan. Reaksi ini bersifat sementara dan menandakan bakteri sedang dimusnahkan.

3. Kondiloma Akuminata (Kutil Kelamin)

Pengobatan bertujuan menghilangkan kutil, bukan virus HPV-nya.
Metode yang digunakan tergantung ukuran dan lokasi kutil, misalnya:

  • TCA (Trichloroacetic acid) 80–90%. Menghancurkan kutil melalui koagulasi kimia, harus digunakan oleh tenaga medis berpengalaman.
  • Krim Imiquimod (3.75%–5%). Membantu sistem imun melawan sel kulit abnormal. Dapat menimbulkan efek samping seperti kemerahan dan rasa terbakar.
  • Tindakan bedah, seperti bedah listrik, bedah beku, atau eksisi konvensional.

4. Herpes Genital

Obat utama adalah antivirus asiklovir atau valasiklovir.
Keduanya bekerja dengan menghambat pembentukan DNA virus sehingga mencegah perkembangbiakan virus.
Valasiklovir merupakan bentuk tidak aktif yang akan berubah menjadi asiklovir di dalam tubuh.

5. Ulkus Genital (Chancroid)

Luka kelamin bisa sembuh sendiri dalam 1–3 bulan, tetapi tanpa pengobatan dapat menyebabkan infeksi kelenjar getah bening atau abses.
Antibiotik yang digunakan antara lain:

  • Makrolid (eritromisin, azitromisin): menghentikan pertumbuhan bakteri.
  • Sefalosporin (ceftriaxone injeksi): membunuh bakteri dengan merusak dinding selnya.
  • Fluoroquinolone (ciprofloxacin): antibiotik berspektrum luas, tidak boleh digunakan pada anak-anak atau penderita gangguan ginjal.

Pentingnya Konsultasi dan Pemeriksaan

Pengobatan di atas bersifat umum dan perlu disesuaikan dengan kondisi masing-masing pasien. Pemeriksaan oleh dokter sangat penting agar mendapatkan diagnosis dan terapi yang tepat, termasuk jika terdapat komplikasi atau alergi terhadap obat tertentu.

Penggunaan antibiotik yang tidak sesuai dosis atau tanpa pengawasan medis dapat menimbulkan resistensi bakteri, yang kini menjadi masalah serius di seluruh dunia.

Referensi

  1. Achdiat, dkk. 2019. Tingkat Pengetahuan Penyakit infeksi Menular Seksual dan Komplikasinya: Dharmakarya: Jurnal Aplikasi Iptek untuk Masyarakat : Bandung
  2. Efendi, dkk. 2021. Hubungan Antara Jenis Kelamin dengan Angka kejadian Kandiloma Akuminata Malahayati Health Student Journal : Lampung
  3. Harnindya, dkk. 2016. Studi Retrospektif: Diagnosis dan penatalaksanaan kandiasisi Vulvaginalis Berkala Ilmu Kesehatan Kulit dan kelamin : Surabaya
  4. Hervina, dkk. 2022. Penyuluhan dan Pengenalan Penyakit Herpes genital sebagai Infeksi Menular Seksual Jurnal implementa Husada : Sumatra Utara
  5. Neal, Michael J. 2006. Farmakologi Medis Edisi Kelima. Erlangga : Jakarta.
  6. Rahayu, dkk. 2016 Kajian Karateristik dan pola pengobatan pasien infeksi menular seksual Prosiding Seminar Nasional Kefarmasian ke-4 : Samarinda
  7. Sukandar, E.Y., dkk. 2008. ISO Farmakoterapi. ISFI : Jakarta.
  8. Zahra , W.I 2023 Metode diagnostic dan Pengobatan Trichomonas Vaginalis di Indonesia Antomica Medical Jurnal Fakultas Kedokteran : Sumatra Utara
  9. Zubier, F. 2009. Kondiloma Akuminata. Balai Penerbitan FKUI : Jakarta

Artikel Terkait

Cerita di Balik Infeksi Menular Seksual: Realita dan Penanganan

Luka Kelamin Bernanah? Kenali Peran Haemophilus ducreyi (Chancroid)

Bagaimana aku tahu kalau terinfeksi Klamidia dan Gonore

Mengenal Infeksi Menular Seksual

Ureaplasma dan Mycoplasma: Patogen Tersembunyi pada Saluran Kemih

Monogami Bukan Jaminan: Memahami Risiko IMS Meskipun Setia

Sebelumnya
Selanjutnya

Buat janji dokter sekarang

Hubungi Kami

Silahkan gunakan formulir ini kapan saja untuk menghubungi kami dengan pertanyaan, atau untuk membuat janji.

Anda juga dapat menghubungi kami melalui WhatsApp atau telepon pada jam klinik di +62 8111 368 364.