The Penis Book, Chapter 10

The Incredible Journey

The Penis Book, Chapter 11

Pocketful of Miracles

The Penis Book, Chapter 12

Tea and Sympathy

The Penis Book, Chapter 2

Moby Dick

The Penis Book, Chapter 3

Godzilla

The Penis Book, Chapter 9

The Proud Ones

The Penis Book, Chapter 1

The Singer Not The Song

The Penis Book, Chapter 4

Gentlemen Prefer Blondes

The Penis Book, Chapter 8

Dr. Jekyll and Mr. Hyde

The Penis Book, Chapter 5

Mandingo

The Penis Book, Chapter 7

Diamonds Are Forever

The Penis Book, Chapter 6

The River of No Return

The Penis Book, Introduction

The Penis Book

The Penis Book

The Penis Book 2

Angsamerah Penis Book Moby Dick

Moby Dick

The Penis Book, Chapter 2

Moby Dick adalah roman fenomenal dari Herman Meville tentang obsesi seorang kapten terhadap paus putih raksasa yang menghantarkan ia dan anak buahnya ke dalam kehancuran. Roman ini diangkat menjadi sebuah film klasik yang sangat terkenal pada tahun ‘50an oleh John Huston, dengan Gregory Peck sebagai pemeran utama.

Roman ini sampai sekarang tetap menjadi perdebatan di antara para kritikus: apakah memang menceritakan petualangan perburuan paus dengan tokoh utama kapten Ahab yang dendam terhadap Moby Dick, si paus putih, atau merupakan roman simbolik yang sesungguhnya menyimbolkan obsesi seorang pria terhadap… penis.

Entah bagi orang lain, tapi untuk saya roman ini cukup melelahkan; uraian panjang lebar mengenai paus hingga berpuluh-puluh halaman menuntut kesabaran lebih. Mungkin menguraikan penis secara panjang lebar juga akan menimbulkan dampak yang sama bagi pembaca.
Penis manusia memiliki bermacam-macam bentuk dan ukuran. Dari yang berbentuk seperti pisang cavendish hingga terong. Stik golf sampai tangkai telepon kuno. Sosis hingga timun zuccini.

Arah penis tidak selalu simetris tepat ke tengah. Ia bisa mengarah ke kiri atau ke kanan. Saat ia meregang tegang, arahnya pun tak melulu melengkung ke tengah atas. Bisa jadi ia ke sisi kiri, sisi kanan, melengkung ke bawah tengah, ke bawah kiri, ke bawah kanan, dengan sudut yang juga bervariasi. Itulah sebabnya jika seorang pria menjahitkan celana ke seorang penjahit professional, ia akan ditanya, kemana ia biasa memarkir pesawatnya: sisi kiri atau sisi kanan dari ruitsleting atau kancing.

Heran? O, ya, o, ya, o, ya… Hal ini sangat penting untuk kenyamanan dan kedamaian tubuh dan pikiran. Sebab bila pesawat tidak diparkir pada tempat biasa (dulu teman-teman SMA saya selalu menyebutnya dengan timeng: titit menceng), si empunya akan duduk dengan gelisah dan terkadang, tanpa disadari, mengulurkan tangan sembunyi-sembunyi untuk membetulkan letaknya.

Konsentrasi akan pecah dan pikiran tak bisa fokus. Faktanya, jarang sekali seorang pria memarkir pesawatnya tepat ditengah celana. Kami cenderung memarkirnya pada tepi kiri atau kanan ruitsleting, mengarahkan kepala penis ke bawah. Tapi, pada pria-pria berukuran jumbo dimana parkir dengan cara demikian akan sangat menyulitkan dan membahayakan kedamaian dan ketenangan alam sekitar, pesawat diparkir menghadap ke atas dengan posisi melintang.

Penis memiliki akar yang terdiri dari bulbus atau tongkol dan crus atau tangkai. Ia memiliki tubuh dengan dua wajah: saat tegang, wajah yang ia tunjukkan menghadap perut orang lain, sementara waktu terkulai, wajah yang ia tunjukkan menghadap perut sang empunya.

Penis memiliki kulit dan ujungnya berkulup atau preputium menyelimuti kepala penis yang disebut glans. Batang penis tersusun atas tiga pilar, dua disebut corpora cavernosa, terletak bersisian di sisi belakang (dorsal), dan satu corpus spongiosum yang terletak di tengah kedua pilar tersebut pada sisi muka (ventral). Pilar corpus spongiosum membesar pada ujung dan berbonggol membentuk glans penis. Area bagian bawah dimana kulup melekat dinamai frenulum. Sementara dasar glans yang berbentuk bundar disebut corona atau mahkota.

Di bagian dalam corpus spongiosum, dijumpai uretra, yang merupakan bagian akhir saluran kemih. Uretra berujung pada lubang di puncak glans penis. Tempat bersalurnya air seni dan berpancarnya air mani. Raphe adalah garis yang membelah penis dari lubang ujung uretra terus ke skrotum atau kantung zakar sampai ke perineum, tempat antara scrotum dan anus. Jika segala istilah di atas terdengar menyulitkan, coba lakukan sambil mengamati penis Anda, atau gambar di bawah ini.

Penis tak dapat dipisahkan dengan kedua buah testis yang terbungkus dalam kantung skrotum yang berkerut-kerut elastis. Kantung ini sangat bermanfaat dalam mengatur suhu testis. Seperti yang kita ketahui, suhu testis sebagai pabrik pembuat cikal bakal manusia bernama sperma harus lebih rendah daripada suhu tubuh normal.

Sperma akan diproduksi lebih optimal dan dapat disimpan digudang-gudang penyimpanan bernama epididimis dengan suhu yang tepat. Bila cuaca di luar tiba-tiba mendingin, misalnya akibat lupa memakai sarung, skrotum akan mengkerut dan menyebabkan testis terangkat mendekati tubuh sehingga dapat menghangatkan diri. Sebaliknya, jika cuaca terlalu panas, skrotum akan mengendur sehingga testis dapat santai gundal-gandul.

Posisi testis yang demikian dimungkinkan karena ada yang membuatnya menggantung. Yaitu oleh kumpulan mirip kabel yang berisi pembuluh darah, saraf, spermatic cord dan saluran vas deferens. Vas deferens merupakan jalan tol untuk transportasi sperma dari testis menuju prostat.

Prostat adalah tempat memproduksi cairan semen (semen yang ini bukan bahan bangunan ya…) yang berfungsi untuk mengangkut benih-benih calon dokter, insinyur, kyai, pastur hingga presiden dan ratu. Cairan semen juga berfungsi memberi makan benih-benih ini. Dalam memproduksi cairan ini, prostat bekerja sama dengan vesikula seminalis.

Bila diperhatikan pada saat bergundal-gandul, testis yang satu terlihat lebih turun dibandingkan testis sisi satunya. Beberapa orang bahkan ada yang mengatakan bahwa salah satu testisnya lebih besar daripada yang lain. Tentu saja memang ada keadaan testis seperti demikian, namun kebanyakan itu hanya masalah tipuan pandangan semata.

Testis yang terkesan balapan disebabkan pada saat dalam kandungan sang ibu, kedua testis bersemayam dalam perut pemiliknya. Perlahan satu demi satu testis turun ke bawah. Menjelang kelahiran, kedua testis diharapkan sudah berada pada kantungnya masing-masing. Testis yang turun terlebih dululah yang kemudian lebih rendah letaknya dibandingkan yang turun belakangan. Nah, saluran bekas tempat berjalan kedua testis saat turun dari perut akan menutup setelah kelahiran.

Tidak semua bayi beruntung lahir dengan dua testis. Ada juga bayi yang dilahirkan dengan satu testis, karena testis yang satu masih bersemayam dalam perutnya. Testis ini diharapkan untuk bisa segera menyusul kembarannya. Bila tidak terjadi, jalan operasi terpaksa diambil untuk membuat testis yang tertinggal ikut turun.

Testis yang tetap tinggal dalam perut tentu tidak baik bagi si pemilik, karena akan menimbulkan banyak masalah termasuk soal kesuburan. Meski tertinggalnya testis di rongga perut cukup lazim ditemui, keadaan ini bukanlah satu-satunya penyebab seorang pria memiliki hanya sebuah testis di bawah penisnya. Keadaan lain misalnya karena infeksi tertentu pada masa kanak-kanak. Contohnya infeksi yang menyebabkan gondongan. Bila infeksi ini parah, peradangan bisa menyerang testis dan akhirnya orang tersebut kehilangan testisnya.

Selain testis, ada baiknya kita mengenal prostat juga lebih mendalam. Prostat yang berada tepat dibawah kandung kemih ini berukuran lebih besar sedikit dari buah kemiri, atau biji walnut, sekitar 11 gram. Biasanya seorang ahli patologi membagi prostat dalam zona, yaitu zona perifer, sentral, transisi dan anterior fibromuskular atau stroma. Pembagian lain yang lazim dilakukan dokter bukan ahli patologi adalah menurut lobus, yaitu lobus anterior, posterior, median dan lateral.

Fungsi prostat adalah memancarkan cairan yang bersifat sedikit basa, berwarna putih susu, yang mengandung sekitar 50-75% volume cairan semen bersama sperma dan cairan dari vesikula seminalis. Sifat basa ini penting untuk menetralisir sifat asam vagina, sehingga sperma mampu hidup lebih lama. Cairan prostat dikeluarkan pada ejakulat pertama bersama sebagian besar sperma. Sperma yang keluar bersama cairan asal prostat memiliki sifat lebih lincah gerak, lebih tahan dan materi genetiknya lebih terlindungi.

Prostat juga memiliki otot-otot halus untuk membantu mengeluarkan cairan semen saat ejakulasi. Karena letaknya tepat di bawah kandung kemih dimana saluran kencing melewatinya, pembesaran prostat menyebabkan gangguan berkemih. Kemih menjadi tak lampias. Pembesaran prostat bisa disebabkan oleh peradangan, pembesaran atau kanker.

Pemeriksaan prostat biasa dilakukan dengan cara colok dubur. Apa boleh buat, itu cara paling sederhana dan paling mungkin dilakukan secara manual, karena satu-satunya cara meraba prostat adalah melalui pintu belakang. Dengan cara itu dokter dapat mengetahui apakah ada pembesaran, apakah bentuknya normal, dan segala macam informasi yang diperlukan untuk membuat suatu diagnose kerja.

Seorang pria dapat berejakulasi dan mengalami orgasme dengan dua cara: stimulasi glans penis beserta batangnya, yang tentunya pernah atau sering dilakukan, dan perangsangan prostat. Bagi yang belum tahu jangan bengong. Prostat yang dirangsang, entah manual entah digital entah dengan anal seks, akan melontarkan pria ke pengalaman orgasme yang berbeda dengan orgasme yang ia peroleh lewat rangsang klasik pada penis.

Ejakulasi yang disertai orgasme pada rangsang klasik biasanya lebih kuat, muncrat, terpatah-patah dan tajam. Sementara orgasme pada rangsang prostat bersifat meluap kemudian luber, mengalir, tak putus dan lembut. Berani mencoba?

Artikel Terkait

Buat janji dokter sekarang

Mandingo

The Penis Book, Chapter 5

The Cassandra Crossing

The Penis Book 2, Chapter 4

The River of No Return

The Penis Book, Chapter 6

Penanganan Kutil Kelamin (Genital Wart)

Sponsored

Deteksi Dini Disfungsi Ereksi

Mengenal Infeksi Menular Seksual

Previous
Next

Hubungi Kami

Silahkan gunakan formulir ini kapan saja untuk menghubungi kami dengan pertanyaan, atau untuk membuat janji.

Anda juga dapat menghubungi kami melalui WhatsApp atau telepon pada jam klinik di +62 8111 368 364.