Bagaimana Membangun Usaha Bisnis Sosial yang Sehat?

Banyak indikator yang dapat menunjukkan usaha bisnis kita bertumbuh sehat atau tidak. Dari pengalaman, secara sederhana saya mengartikan usaha bisnis yang sehat adalah ketika modal yang saya investasikan memperlihatkan pertumbuhan finansial positif dan memiliki dana cadangan operasional untuk situasi tak terduga.

Ini lima tanda penunjuk usaha bisnis kita tumbuh sehat[1]:

  1. Peningkatan pendapatan yang stabil. Ini tidak harus berupa lonjakan keuntungan.
  2. Pengeluaran dapat dipertahankan mendatar meskipun ada peningkatan pendapatan. Dengan kata lain, besar persentase pengeluaran tidak melebihi kenaikan tingkat persentase pendapatan.
  3. Memiliki saldo tunai yang disimpan di bank, sehingga jika terjadi sesuatu yang mendesak kita tidak harus menambah utang untuk memenuhi pengeluaran tidak terduga tersebut.
  4. Peningkatan pelanggan baru dan pelanggan lama.
  5. Mempertahankan rasio utang yang rendah. Idealnya rasio utang terhadap aset dipertahankan 2:1 atau lebih rendah.

Banyak faktor yang memengaruhi sehat atau tidaknya usaha bisnis. Salah satunya adalah cara kita mengelola bisnis yang kita impikan dengan low cost, less risks, less stress, dan tetap bersemangat menghadapi berbagai tantangan. Buat saya, memiliki dan mengelola usaha bisnis adalah passion saya meskipun memulainya dengan high cost, high risk, plus kuatir dan stres tinggi. Betul sekali bahwa modal tekad dan keberanian saja tidak cukup untuk menjamin usaha bisnis bertumbuh sehat. Semoga artikel ini membantu sahabat terhindar dari mengalami hal serupa seperti saya.

Dalam perjalanan mengelola usaha bisnis, baik itu usaha baru seperti start-up maupun usaha lama yang ingin diperluas, kita mempersiapkan diri untuk memikirkan dan menghadapi empat situasi yaitu:

  1. Situasi sebelum usaha bisnis beroperasi.
  2. Pada awal atau ketika memulai usaha bisnis.
  3. Ketika usaha bisnis sudah beroperasi rutin.
  4. Pada masa depan.

Masing-masing dari keempat situasi ini mempunyai nilai sama penting dan berasiran/terkait, yang berproses terus-menerus sebagai rangkaian kejadian tanpa putus. Perbedaannya hanya terletak pada prioritas kegiatan dan sumber daya yang tersedia. Dengan sendirinya penting bagi kita untuk membiasakan diri mempertimbangkan keterkaitan empat situasi tersebut dalam proses berpikir dan pengambilan keputusan terhadap suatu ide, kegiatan, atau target usaha.

Kemampuan mengelola prioritas pada keempat situasi di atas akan melancarkan perwujudan usaha bisnis yang kita impikan.

Di bawah ini adalah area prioritas kegiatan pada keempat situasi yang perlu kita perhatikan.

1. Sebelum usaha bisnis beroperasi

Situasi ini adalah fase ketika kita mempunyai ide atau rencana membangun usaha bisnis. Bisa juga situasi dengan bisnis yang sudah berjalan dan kita berkeinginan memperluasnya, dan/atau mengembangkan bisnis baru.

Pada situasi ini, prioritas utama adalah menyediakan waktu untuk menuliskan rencana usaha secara rinci dan tajam, termasuk menyertakan perhitungan besaran pembiayaan, keuntungan finansial, dan timeline aktivitas dan capaian. Salah satu manfaat  memiliki rencana usaha adalah mempertajam arah tujuan bisnis kita dan meminimalkan risiko.[2]

Sebelum membuat dokumen rencana usaha yang kompleks, sebaiknya kita terlebih dahulu membuat konsep usaha bisnis. Konsep usaha bisnis fokus pada kerangka dasar, yang membantu kita berpikir sistematis dalam mengembangkan rencana usaha yang diimpikan. Membuat konsep usaha dapat kita lakukan sendiri dengan menggunakan canva business model.[3]

Konsep usaha bisnis kemudian dikembangkan menjadi dokumen rencana usaha yang tajam dan terukur dengan menyertakan perhitungan keuangan seperti:

  • Besaran kebutuhan dana operasional.
  • Perkiraan waktu dan target pendapatan.
  • Kapan Break Event Point (BEP) dicapai. BEP adalah situasi saat biaya operasional dan pendapatan usaha bisnis mencapai titik nol, artinya tidak untung dan tidak rugi.
  • Besar keuntungan yang direncanakan dan kapan
  • Kapan balik modal, Return on Investment (ROI) ROI adalah kemampuan perusahaan untuk menghasilkan keuntungan yang akan digunakan untuk menutup investasi yang dikeluarkan.

Sebetulnya kita bisa mencoba memulai membuat draft rencana usaha sendiri, namun untuk finalisasi sebaiknya minta bantuan ahli atau organisasi yang kompeten dan memiliki pengetahuan tentang bisnis kita. Temukan orang-orang yang tepat untuk mendiskusikan ide atau rencana bisnis kita. Mereka akan membantu memperluas perspektif kita yang terbatas. Mereka orang yang dapat kita percaya, memiliki pengetahuan dan pengalaman, serta berkompeten di bidangnya. Lebih baik lagi bila orang tersebut memiliki pengalaman dengan bisnis yang kita rencanakan.

2. Memulai (Start-Up)

Ini adalah situasi saat usaha bisnis kita siap menjalankan rencana usaha yang kita buat dengan dana yang tersedia untuk kurun waktu tertentu. Bagi sebagian orang memulai suatu usaha tidaklah mudah. Pasti perlu tekad dan keberanian seperti yang saya tulis dalam artikel sebelumnya. Saya mendirikan PT Angsamerah ketika berusia 43 tahun, dan masih butuh tiga tahun lagi untuk bertekad dan berani mengeluarkan modal untuk membuka usaha klinik Angsamerah.

Prioritas penting pada situasi ini adalah:

  • Mengatur pola pikir yang fokus pada memulai dari yang kita bisa atau dan memanfaatkan sesuatu yang sudah ada/yang telah berhasil, sehingga kita bisa melakukan dengan cepat dan efektif.
  • Menemukan tim inti yang tepat yang akan mengeksekusi operasional usaha bisnis.
  • Mempersiapkan sistem perangkat manajemen seperti membuat standar prosedur, tata cara mengelola jasa/produk yang akan ditawarkan, marketing, keuangan, kepegawaian, dan peraturan-peraturan terkait lainnya.
  • Pengaturan strategi promosi dan marketing; dari perencanaan, perhitungan perbandingan besaran manfaat dan pengeluaran dari kegiatan promosi dan marketing, timeline implementasi, untuk berapa lama dilakukan, dan terakhir siapa yang melakukan—kita sendiri, orang lain, atau marketing agency.

3. Situasi usaha bisnis sudah beroperasi rutin

Tujuan penting situasi ini adalah membuat pelanggan datang kembali dan meningkatkan pelanggan baru. Ini dapat terwujud bila produk dan jasa yang kita tawarkan memuaskan pelanggan, dalam artian berkualitas, harga terjangkau, serta pelayanan responsif dan ramah. Selain produk dan jasa yang kita tawarkan, kepuasan pelanggan dipengaruhi oleh kemampuan tim dalam melayani, sistem pendukung yang memampukan tim kerja produktif dalam menghasilkan hasil yang maksimal dengan kesalahan minimal.

Empat elemen prioritas pada situasi ini adalah:

  1. Merawat tim kerja tetap produktif.
  2. Perbaikan pengaturan sistem manajemen yang efisien dan efektif.
  3. Membangun dan memelihara komunikasi yang sehat antara tim dan masyarakat luar— baik itu pelanggan maupun mitra.
  4. Membangun dan merawat relasi network dengan baik.

4. Masa depan

Kita perlu menyediakan waktu untuk memikirkan masa depan dengan cara berefleksi menilai usaha yang sudah dijalankan selama ini, dan mengambil intisari pembelajaran sebagai dasar kita melangkah bertumbuh. Manfaat memikirkan masa depan adalah mengantisipasi dan meminimalkan risiko, dan memberikan harapan yang melahirkan motivasi baru yang menggerakkan pertumbuhan bisnis dan mengayakan mindset serta keahlian yang kita miliki.

Hal-hal sederhana yang esensial tetapi sering kita lupakan terkait masa depan adalah:

  • Melatih memikirkan konsekuensi setiap keputusan yang diambil.
  • Terus berusaha berproses memvisualisasikan impian masa depan kita secara spesifik.

Sampai di sini dulu ya, sahabat. Semoga artikel pendek ini bermanfaat dan menyemangati sahabat dalam menghadapi tantangan dunia investasi mandiri. Yuk, bekerja cerdas dan menyenangkan. Sampai jumpa.

Referensi

[1] https://www.aldridgeborden.com/top-5-signs-your-business-is-financially-healthy/
[2] https://blog.angsamerah.com/menyusun-rencana-bisnis/
[3] https://www.cnbcindonesia.com/lifestyle/20210820131632-33-269930/bisnis-model-canvas-apa-bagaimana-contohnya

Artikel Terkait

Apa Manfaat Kontribusi Kita sebagai Rakyat Mandiri pada Negara?

Bagaimana Kami Memulai Investasi Mandiri yang Berdampak Sosial?

Mengapa dan Bagaimana Menjalin Kemitraan yang Sukses?

Angsamerah Ada Loh di Cimahi, di Klinik Kiera

Cara Praktis Menulis Konsep Bisnis Sosial

Enam Tahapan Menyusun Rencana Bisnis

Previous
Next

Jadwalkan sesi dengan
Dr. Nurlan & Partners sekarang

Hubungi Kami

Silahkan gunakan formulir ini kapan saja untuk menghubungi kami dengan pertanyaan, atau untuk membuat janji.

Anda juga dapat menghubungi kami melalui WhatsApp atau telepon pada jam klinik di +62 8111 368 364.