Chemsex – Terbang Melayang Tapi Tidak Tenang

Aktivitas seksual pada masa ini tidak lagi hanya berfokus pada fungsi reproduksi atau memiliki keturunan saja namun juga menjadi fungsi rekreasi. Orang akan berusaha mencari cara untuk meningkatkan kesenangan ini dengan berbagai cara, termasuk penggunaan obat-obatan yang mungkin didapatkan secara illegal dan berpotensi menyebabkan ketergantungan.

Penggunaan obat-obatan untuk mendapatkan nilai lebih saat aktivitas seksual dikenal sebagai chemsex. Akhir-akhir ini chemsex telah meningkat pesat penggunaannya dalam dekade terakhir karena dianggap dapat meningkatkan rasa percaya diri, mengurangi rasa tidak nyaman, meningkatkan kenikmatan saat melakukan aktivitas seksual, menambah kedekatan dengan pasangan seksual. Namun penggunaan chemsex juga memiliki konsekuensi, baik dari penggunaan obatnya maupun dampak langsung dari aktivitas seksual.

Chemsex dikaitkan dengan penggunaan tiga zat yang bisa digunakan sendiri atau dikombinasikan dengan zat lain, yaitu:

1. Metamfetamin

  • Metamfetamin adalah obat perangsang yang sangat mudah menimbulkan ketergantungan dan ilegal di sebagian besar negara di dunia. Dikenal dengan nama sabu, kristal atau “ice”. Obat ini merupakan perangsang sistem saraf pusat yang kuat yang terutama digunakan sebagai obat rekreasional atau peningkat performa.
  • Dalam jangka pendek Metamfetamin dapat memberikan efek peningkatan kewaspadaan namun dalam jangka Panjang efek ini menimbulkan kecemasan, rasa curiga yang berlebihan, mudah cemas dan tersinggung, hingga menimbulkan halusinasi.
  • Peningkatan denyut jantung dan tekanan darah dalam jangka pendek, menjadi terus terjaga namun dalam jangka panjang menimbulkan stroke.
  • Penggunaan metamfetamin juga memberikan rasa bergairah, tidak mudah Lelah, menurunnya nafsu makan dan tidak memiliki rasa haus. Ini membuat penggunanya merasa performanya dalam melakukan aktivitas seksual meningkat namun berisiko mengalami dehidrasi, kekurangan gizi.
  • Dampak jangka Panjang bisa menimbulkan kerusakan hati, ginjal, dan masalah gigi yang parah yang dikenal sebagai mulut sabu.

2. Mephedrone

  • Mephedrone adalah zat sintetis yang termasuk dalam golongan amfetamin dan katinon. Obat ini  sering menimbulkan ketergantungan. Di pasaran, mephedrone dikenal dengan nama slang, seperti: M-CAT, Meow meow, White Magic, Bubble.
  • Karena segolongan dengan amfetamin dan MDMA (ekstasi), zat ini memberikan efek yang mirip, seperti:
    • Meningkatkan energi dan kewaspadaan
    • Perasaan senang dan bahagia yang berlebihan
    • Peningkatan denyut jantung dan tekanan darah
    • Nafsu makan berkurang
    • Meningkatnya sensasi sensorik
    • Memiliki perasaan yang lebih dekat dengan orang lain
  • Mephedrone dapat menjadi obat berbahaya dengan potensi risiko seperti:
    • Kecanduan: Mephedrone sangat mudah menyebabkan ketagihan dan ketergantungan.
    • Overdosis mefedron dapat menyebabkan masalah kesehatan serius, termasuk kejang, serangan jantung, dan stroke.
    • Masalah kesehatan mental: Mephedrone dapat menyebabkan gangguan kecemasan, paranoia, dan psikosis.
    • Masalah kesehatan fisik: Dapat menyebabkan kerusakan pada jantung, hati, dan ginjal.
  • Di banyak negara, mephedrone masuk sebagai obat yang dilarang peredarannya.

3. GHB (gamma-hydroxybutyric acid) atau GBL (gamma-butyrolactone)

  • Obat ini bekerja dengan cara menekan sistem saraf pusat sehingga dapat menimbulkan perasaan senang berlebihan, perasaan santai, dan peningkatan gairah seksual.
  • Selain memberikan perasaan-perasaan tersebut, GHB/GBL juga menimbulkan efek mengantuk, pusing, mual, hilangnya koordinasi, hilangnya memori, kehilangan kesadaran, kejang hingga koma.
  • Bahkan dapat menimbulkan kematian dalam kasus overdosis karena obat ini menekan system pernafasan juga.
  • GHB/GBL memiliki jendela terapi yang sempit, yang berarti perbedaan antara dosis terapi atau dosis yang memberikan efek yang diinginkan dan overdosis sangat kecil. Sehingga kasus overdosis mudah terjadi.  
  • Penggunaan GHB/GBL yang dikombinasikan dengan obat lain, seperti obat golongan opioid, benzodiazepine, dan alkohol, dapat menyebabkan dampak yang cukup berbahaya. dapat meningkatkan risiko kejang.
  • Kehilangan kesadaran akibat penggunaan GHB/GBL dapat menyebabkan penggunanya rentan terhadap cedera atau mendapatkan serangan seksual.
  • GHB/GBL dapat sangat adiktif atau mudah menyebabkan ketergantungan, dan gejala putus zat yang ditimbulkannya dapat parah.

Bukan hanya ketiga golongan zat itu saja, chemsex juga bisa menggunakan obat-obatan lain seperti Kokain, MDMA (amfetamin), dan ketamin juga digunakan untuk chemsex tetapi kurang umum.

Popper, mariyuana atau ganja, dan obat disfungsi ereksi (EDM) cukup popular digunakan untuk meningkatkan kesenangan dan lebih sering digunakan sebagai kombinasi dengan zat atau obat lain daripada digunakan sendiri.

Popper atau Alkyl nitrit umumnya digunakan dengan cara dihirup. Sama seperti chemsex lainnya, obat ini pun dapat menimbulkan risiko kesehatan serius, seperti:

  • Pada Jantung, Popper dapat menyebabkan penurunan tekanan darah secara tiba-tiba dan meningkatkan denyut jantung, yang dapat menyebabkan:
  • Serangan jantung
  • Stroke
  • Pingsan
  • Pada saluran Pernapasan: Menghirup popper dapat mengiritasi paru-paru dan saluran udara, yang menyebabkan kesulitan bernafas, dari batuk hingga sesak nafas berat.
  • Penggunaan popper jangka panjang dapat menyebabkan masalah penglihatan sementara atau permanen.
  • Popper merangsang pembentukan Methemoglobinemia karena proses oksidasi yang berlebihan. Ini adalah kondisi yang berpotensi mengancam nyawa karena terlalu banyak methemoglobin diproduksi dalam sel darah merah, yang mengurangi kemampuan darah untuk membawa oksigen.

Efek berbahaya bisa muncul bila digunakan bersama dengan zat atau obat obat lain, termasuk alkohol dan obat disfungsi ereksi.

MDMA, yang juga dikenal sebagai 3,4-methylenedioxymethamphetamine, adalah obat sintetis yang mengubah suasana hati dan persepsi. Obat ini umumnya dikenal dengan nama jalanannya, seperti Ecstasy atau Molly. MDMA dikenal karena sifat stimulan dan halusinogennya, dan sering digunakan sebagai rekreasi di tempat-tempat pesta dan klub.

MDMA meningkatkan aktivitas tiga neurotransmitter di otak: serotonin, dopamin, dan norepinefrin, sehingga membuat penggunanya lebih bersemangat, tidak mudah Lelah, tidak haus dalam waktu lama, merasa memiliki kedekatan emosional. Akibatnya pengguna MDMA akan mengalami dehidrasi, peningkatan suhu tubuh, gangguan keseimbangan elektrolit yang dapat menyebabkan kejang. Dan dalam jangka Panjang bisa menyebabkan gangguan pada daya ingat, kecemasan dan depresi.

Chemsex memang menjanjikan memberi nilai lebih pada aktivitas seksual, namun dapat memberi dampak pada:

1. Kesehatan fisik

  • Obat-obatan yang digunakan memiliki efek samping yang serius pada penggunanya. Keracunan obat dan overdosis adalah bahaya jangka pendek yang dapat terjadi, terutama bila mengkombinasikan beberapa obat. Kondisi ini bisa mengancam nyawa.
  • Penggunaan jangka panjang yang dapat menyebabkan dehidrasi, kurang tidur, hipoglikemia, dan kelelahan yang dapat meningkatkan toksisitas.
  • Kerusakan fisik lainnya termasuk cedera yang tidak disengaja, seperti luka bakar dari pipa, infeksi tempat suntikan, infeksi tulang dan sendi dan infeksi pada jantung, jaringan parut pada pembuluh darah, malnutrisi, sindrom ketergantungan, kerusakan gigi, penglihatan kabur, jantung berdebar-debar, kram, dan gangguan pada jantung dan pembuluh darah jangka panjang.
  • Selain itu chemsex dapat mengaburkan penilaian sehingga penggunanya cenderung melakukan aktivitas seks yang berisiko, sehingga perlukaan di area kelamin, anus, atau bagian tubuh lain mungkin terjadi.
  • Penurunan kesadaran penggunanya membuatnya berisiko untuk mendapatkan kekerasan seksual. Potensi mendapatkan infeksi menular seksual juga meningkat.

2. Kesehatan mental

  • Chemsex telah dikaitkan dengan dampak buruk pada kesehatan mental seperti ide paranoid, halusinasi, kecemasan, depresi, isolasi sosial, psikosis, kehilangan ingatan dan perubahan kepribadian, serta ide bunuh diri.

3. Masalah hukum

  • Obat-obat yang digunakan untuk chemsex didapatkan di pasar gelap karena umumnya illegal. Tentu saja ini dapat membuat penggunanya dapat berhadapan dengan masalah hukum.

Dibalik kesenangan yang diberikan oleh obat-obatan tersebut, mengintai bahaya yang cukup serius. Dari masalah kesehatan secara fisik, mental emosional, hingga harus berhadapan dengan masalah hukum.

Seks yang aman termasuk tidak menggunakan zat-zat tersebut.

Referensi

Giorgetti, R., Tagliabracci, A., Schifano, F., Zaami, S., Marinelli, E., Francesco Paolo Busardò, F. P. 2017. When “Chems” Meet Sex: A Rising Phenomenon Called “ChemSex”. Current Pharmacology. 2017 Jul;15(5):762–770.

United Kingdom Government. 2024. Research and analysis: Alkyl nitrites: ACMD exemption consideration (accessible). Advisory Council on the Misuse of Drugs.

ASHM, UNAIDS, UNODC. Chemsex Toolkit  For clinical service providers in the Asia-Pacific Region. 2024.

Artikel Terkait

Seluk beluk marijuana

Yang terjadi pada overdosis

Narkoba dan Fungsi Seksual

Kenali kokain

Komunitas Memimpin dan Berkolaborasi Mewujudkan Kesetaraan dan Peningkatan Kualitas Hidup ODHIV!

Why People Do Drugs?

Previous
Next

Buat janji dokter sekarang

Hubungi Kami

Silahkan gunakan formulir ini kapan saja untuk menghubungi kami dengan pertanyaan, atau untuk membuat janji.

Anda juga dapat menghubungi kami melalui WhatsApp atau telepon pada jam klinik di +62 8111 368 364.