Dolo, Sigi 27 November – 1 Desember 2018
Kerjasama antara Project HOPE dan Angsamerah dalam memberikan dukungan kepada masyarakat Palu yang terdampak bencana lebih difokuskan pada dukungan psikososial. Dukungan diberikan melalui pemberdayaan masyarakat dengan pendekatan dan peningkatan keterampilan kader Posyandu dan kader Poswindu.
Para kader itu notabene berasal dari masyarakat awam yang secara sukarela membantu program pemerintah. Perjalanan pemerintah mendorong masyarakat terlibat dalam mewujudkan masyarakat sehat di era 70an-80an tampaknya menjadi acuan dan inspirasi untuk menghidupkan kembali pemberdayaan dan partisipasi aktif masyarakat bidang kesehatan.
Pemerintah Indonesia dulu berhasil memberdayakan dan mendorong peran aktif masyarakat di bidang kesehatan melalui Gerakan Pembangunan Kesehatan Masyarakat Desa (PKMD). Program ini mengalami pasang surut ketika terjadi krisis ekonomi, namun beberapa kisah sukses tersebut menjadi motivasi bagi Tim Penggerak PKK untuk tetap bertahan dan mengaktifkan Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) dan hingga saat ini terdapat 84,3% desa dan kelurahan memiliki Posyandu.
Kejayaan PKMD diupayakan untuk dibangkitkan kembali melalui pengembangan dan pembinaan Desa dan Kelurahan Siaga Aktif Peran keluarga dalam membangun Indonesia Sehat tercantum pada Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 39 tahun 2016 tentang Pedoman Penyelenggaraan Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga serta Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 65 Tahun 2013 tentang Pedoman Pelaksanaan Dan Pembinaan Pemberdayaan Masyarakat Bidang Kesehatan.
Kejadian Gempa, Tsunami dan Likuifaksi di Palu pada 28 September tercatat menelan korban sebanyak 2.113 Jiwa (Tempo.co, Oktober 2018), sedangkan korban luka-luka akibat gempa dan tsunami mencapai 4.612 orang. Selain itu ada 1.309 orang dinyatakan hilang sampai saat ini dan 223.751 orang mengungsi di 122 titik.
Pemulihan segala bidang telah dilakukan dan dukungan berbagai pihak sangat diperlukan. Tujuan utama pemulihan adalah bagaimana masyarakat bisa bekerjasama membangun kembali infrastruktur serta tataran sosial yang porak-poranda karena bencana alam ini.
Bencana alam di Palu, Dongala dan Sigi menimbulkan permasalahan psikologis yang dapat menyisakan tekanan emosi jika tidak tertangani. Angsamerah dengan dukungan PHOPE turut memberikan dukungan khususnya dukungan psikososial melalui pemberdayaan keluarga dan masyarakat dengan menguatkan kader dan bidan kesehatan di Puskesmas.
Puskesmas yang terpilih adalah Puskesmas Dolo–Sigi yang memiliki kader dan bidan di 11 desa binaan. Ada beberapa kegiatan dukungan psikososial yang diberikan selama periode dari bulan November 2018 sampai Januari 2019, yang pada dasarnya berupa pelatihan ketrampilan memberikan kader dan bidan dalam mengenali tanda-tanda pada masyarakat sekitar terkait kebutuhan pendampingan sampai terapi karena adanya gangguan kecemasan, emosi sampai dengan gangguan pasca-bencana.