Dalam mengakhiri epidemi HIV secara global, Organisasi berbasis masyarakat (Community-based Organizations) dan Layanan Kesehatan yang dipimpin oleh Populasi Kunci (Key Population-led Health Service) memiliki peranan yang penting. Kontribusi mereka dalam memperkenalkan inovasi HIV dan menjangkau mereka yang kurang terlayani dan paling rentan telah didokumentasikan di berbagai tempat. Sayangnya, masa depan mereka dalam berkontribusi untuk mengakhiri epidemi HIV saat ini terancam oleh ketergantungan besar pada pendanaan donor internasional untuk mempertahankan layanan mereka.
Selain mengedepankan pelayanan kesehatan yang berkualitas, ramah dan tanpa stigma-diskriminasi, Angsamerah sebagai Institusi dan Yayasan mengusung model bisnis sosial yang berkelanjutan (Sustainable Social Business Model) dalam mengembangkan berbagai fasilitas dan program pelayanan kesehatan serta edukasi. Pada konteks ini, “Berkelanjutan” (Sustainable) artinya program dan layanan harus dapat terus berlanjut dan berkembang, serta memiliki kesinambungan pembiayaan untuk mendukungnya.
Pada tanggal 30-31 Agustus 2022, Angsamerah diundang sebagai panelis pada acara “Market-driven Approaches to Advance the Financial Sustainability of Community-based HIV Services in Asia” yang berlangsung di Bangkok, Thailand. Acara ini diselenggarakan oleh PEPFAR (The U.S. President’s Emergency Plan for AIDS Relief – Rencana Darurat Presiden AS untuk Penanggulangan AIDS), USAID (United States Agency for International Development – Lembaga Pembangunan Internasional Amerika Serikat), Proyek EpiC, dan UNAIDS (The Joint United Nations Programme on HIV/AIDS). Tujuannya untuk saling berbagi contoh kasus dan strategi pembiayaan, mendiskusikan hambatan dalam perluasan penggunaan strategi pembiayaan serta solusinya, juga saling mendukung perwakilan negara dari berbagai latar belakang agar dapat melangkah maju dengan strategi pembiayaan yang lebih baik.
Angsamerah diwakili oleh Dr. Inlicia Cutami, M.Med. mempresentasikan Kewirausahaan Bisnis Sosial di layanan kesehatan yang berkelanjutan yang telah dibuat dan dijalankan oleh Angsamerah; mulai dari pengenalan terbentuknya Institusi Angsamerah dan program yang berkembang sampai saat ini; bagaimana bisnis sosial milik Yayasan Angsamerah terbentuk, memberi manfaat, dan berkelanjutan; serta target yang sudah dicapai serta rencana selanjutnya.
Karena topik yang disorot dalam forum ini adalah tentang “financial sustainability” (keberlanjutan finansial), dr. Inlicia menyimpulkan beberapa poin penting yaitu:
- Terbukti bahwa bisnis sosial yang berkelanjutan di bidang kesehatan di sektor swasta dapat dilakukan.
- Strateginya adalah dengan mengisi kesenjangan dari berbagai kebutuhan pasar di masyarakat dan sumber daya yang terbatas.
- Pengetahuan dan keterampilan kewirausahaan sosial yang berkelanjutan dapat diajarkan kepada individu, LSM, organisasi swasta dan pemerintah.
Hasil kerja Angsamerah mendapat sambutan positif dan apresiasi dari para hadirin yang sebagian besar merupakan pemangku kepentingan dan perwakilan dari berbagai sektor termasuk CBO, KPLHS, pemerintah, donor, INGO, usaha sosial, dan sektor swasta yang ingin menyumbangkan keahlian dan pengalaman mereka untuk memajukan pembiayaan CBO dan KPLHS dalam mengakhiri HIV.
