Diagnosis dini adalah kunci keberhasilan pengobatan HIV. Ini berkaitan dengan pemberian terapi antiretroviral (ART) sedini mungkin agar dapat mencegah perkembangan menjadi AIDS dengan menghindari terjadinya komplikasi infeksi oportunistik sehingga dapat menekan kematian. Pemberian ART lebih dini ternyata juga dapat mengurangi risiko penularan HIV. Perluasan layanan tes HIV selama beberapa waktu terakhir diharapkan dapat mencapai target 95–95-95 UNAIDS (Joint United Nations Program on HIV/AIDS).
Diagnosis menjadi kunci keberhasilan. Namun kenyataannya di Indonesia sampai dengan Maret 2023, baru 85% orang yang hidup dengan HIV yang mengetahui status mereka, 42% di antaranya menggunakan ART, dan 27% di antaranya memiliki virusnya dapat ditekan. Masih perlu terobosan baru untuk mengatasi tantangan mencari kasus baru untuk segera mendapatkan pengobatan.
Layanan notifikasi pasangan merupakan salah satu cara untuk mengatasi tantangan peningkatan diagnosis HIV. Notifikasi pasangan bisa menjadi sebuah pendekatan untuk meningkatkan efisiensi dan cakupan layanan tes HIV. Seperti diketahui bahwa ODHIV (Orang dengan HIV) tidak selalu menunjukkan gejala yang membawa mereka mencari pertolongan ke fasilitas kesehatan dan umumnya mereka termasuk dalam populasi kunci yang sulit dijangkau.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan layanan ini untuk memperluas jangkauan yang cukup efektif dan meningkatkan penggunaan alat tes dan dapat menghasilkan proporsi ODHIV yang didiagnosis dan mereka bisa mendapatkan perawatan lebih dini. Hal ini di dukung data penelitian, bahwa notifikasi pasangan dapat menemukan kasus HIV dengan positivity rate 20-70%. Dan berdasarkan hasil uji coba implementasi, positivity rate notifikasi pasangan mencapai 20-40% di Indonesia, 40% di Vietnam, dan 7,5% di Kamboja.
Notifikasi pasangan adalah suatu proses yang dilakukan secara sukarela dimana petugas kesehatan menggali mengenai suami/istri, pasangan seks, teman berbagi jarum suntik, dan/atau anak biologis dari ODHIV, lalu atas persetujuannya, meminta mereka untuk melakukan tes HIV.
Ada 4 metode rujukan untuk notifikasi pasangan, yaitu:
- Rujukan pasien
Pasien memberitahukan pasangan, teman berbagi jarum suntik, anak biologis secara langsung.
Keuntungan : Pasien dan pasangan mempunyai kesadaran terhadap risiko yang ada
Kerugian : Ada potensi masalah hubungan pasien dengan pasangan
- Rujukan petugas
Petugas di fasilitas Kesehatan atau petugas komunitas menghubungi pasangan, teman berbagi jarum suntik, anak biologis bahwa ada kemungkinan pajanan dan menawarkan untuk melakukan tes HIV.
Keuntungan : Rahasia terjamin, petugas dapat memberikan edukasi lebih baik karena lebih menguasai informasi mengenai HIV. Petugas komunitas dapat membantu mendampingi saat pasangan melakukan tes edukasi. Petugas memungkinkan untuk bisa menjaring lebih dari satu pasangan
Kerugian : Beberapa kelompok orang tidak menyukai pendekatan yang dilakukan tenaga Kesehatan atau komunitas
- Rujukan ganda
Pasien dibantu petugas komunitas atau petugas Kesehatan memberitahu pasangan, teman berbagi jarum suntik, anak biologis, secara bersamaan.
Keuntungan : Pasien mendapatkan dukungan dari petugas Kesehatan atau petugas komunitas. Pasangan menerima informasi yang lebih jelas dan detail. Dan metode rujukan ini dapat mengurangi kemungkinan terjadinya kekerasan
Kerugian: Hanya dapat dilakukan bila pasien memiliki keberanian mengungkapkan statusnya
- Rujukan kontrak
Pasien memberitahu pasangan, teman berbagi jarum suntik, anak biologis, mengenai kemungkinan pajanan kepada mereka dalam waktu dua minggu. Apabila dalam jangka waktu tersebut pasien tidak dapat melakukan maka petugas Kesehatan akan melakukan kontak kepada mereka dan menawarkan untuk melakukan tes.
Keuntungannya : memberikan waktu kepada pasien untuk memberitahu pasangan
Kerugian : ada kemungkinan pasangan akan menghilang.
Notifikasi pasangan ditawarkan pada:
- Semua ODHIV berusia lebih dari 18 tahun atau atas indikasi medis yang baru terdiagnosis HIV baik yang sudah atau belum masuk perawatan.
- Semua ODHIV berusia lebih dari 18 tahun atau atas indikasi medis, baik yang baru masuk perawatan ataupun pasien lanjutan yang memenuhi salah satu syarat berikut:
- Status viral load atau jumlah virus belum tersupresi atau tidak diketahui.
- Memiliki faktor risiko baru (terdiagnosis infeksi menular seksual, memiliki pasangan baru).
- Anak biologis terutama berusia kurang dari 5 tahun dan memiliki gangguan kesehatan dan/atau gangguan tumbuh kembang (<18 tahun) dari pasien ODHIV yang memenuhi kriteria berikut:
- Lahir dari ibu HIV-positif.
- Lahir dari Ibu yang sudah meninggal dunia (baik diketahui atau tidak status HIV-nya).
- Saudara biologisnya yang berusia kurang dari 18 tahun dan diketahui terinfeksi HIV.
- Orangtua kandung dari anak berusia kurang dari 5 tahun yang didiagnosis HIV.
Manfaat notifikasi pasangan:
- Mendiagnosis HIV sedini mungkin, saat belum ada gejala dan segera mendapatkan pengobatan agar dapat menghindari komplikasi atau gejala sisa yang serius yang mungkin terjadi
- Semakin banyak orang dengan status HIV ditemukan dalam suatu kelompok dan diobati dengan baik, semakin kecil peluang untuk terjadi penularan dalam kelompok tersebut
- Memberikan kesempatan pada petugas Kesehatan dan komunitas untuk melakukan edukasi dan dukungan personal kepada pasangan agar mengurangi risiko paparan pada orang lain di waktu yang akan datang
- Memberikan data pada pemangku kebijakan sehingga dapat membuat strategi kampanye, edukasi, manajemen yang efektif terhadap wabah infeksi yang terjadi