Author

Liobani Grazia, S.ST

HPV 101

Belakangan ini makin marak perempuan usia muda yang mencari vaksin HPV. Sebelum melakukan vaksinasi, ada baiknya kita tahu dulu informasi yang jelas tentang HPV. Apa saja tanda dan gejalanya orang yang terkena HPV? Apakah bisa diobati? Yuk kita simak.

Apa itu HPV?

HPV adalah singkatan dari Human Papiloma Virus. HPV memiliki ratusan tipe virus yang dapat menginfeksi siapa pun tanpa memandang usia, mulai dari anak-anak hingga dewasa. Cara penularan HPV sangat sederhana, yakni melalui kontak kulit. Kulit yang terkena bisa di daerah manapun dari tubuh, hingga ke bagian kelamin. HPV yang mengenai kelamin inilah yang ditularkan melalui kontak seksual, termasuk kontak seks per vaginam, seks oral, dan seks anal. Banyak orang yang terpapar virus HPV dalam tubuhnya tidak merasakan adanya tanda-tanda atau gejala, sehingga mereka dapat menularkan virus tanpa menyadarinya.

Seberapa umumkah HPV?

Infeksi HPV paling sering terjadi pada laki-laki berumur 20-24 tahun dan perempuan berumur 16-19 tahun yang sudah aktif secara seksual. Pada beberapa kasus, HPV dapat hilang dengan sendirinya dan tidak menyebabkan masalah kesehatan. Semua tipe HPV diyakini merupakan suatu infeksi jangka panjang (infeksi laten) yang ada di kulit. Hal ini sesuai dengan karakteristik virus yang tidak dapat dibasmi, melainkan bersifat dorman tanpa gejala. Meskipun infeksi laten ini mungkin tidak pernah sepenuhnya diberantas, kontrol imunologis dianggap menghalangi munculnya gejala seperti kutil. Dalam sebuah penelitian disebutkan tentang infeksi HPV tipe 2, 27, dan 57 didapatkan pada orang yang menunjukkan gejala kutil, sedangkan infeksi HPV tipe 1, 2, 63, dan 27 didapatkan pada orang dengan kulit yang secara klinis normal.

Tanda dan Gejala

Lebih dari 170 jenis HPV telah diidentifikasi, dan mereka ditetapkan oleh angka. Beberapa jenis HPV, seperti HPV-5, dapat menyebabkan infeksi yang bertahan seumur hidup individu tanpa pernah menunjukkan gejala klinis apa pun. HPV tipe 1 dan 2 dapat menyebabkan kutil umum pada beberapa individu yang terinfeksi. HPV tipe 6 dan 11 dapat menyebabkan kutil kelamin dan papillomatosis laring. HPV tipe 16, 18, 31, 33, 35, 39, 45, 51, 52, 56, 58, 59, 68, 73, dan 82 dianggap berisiko menyebabkan kanker.

Pada perempuan, infeksi HPV yang paling diwaspadai adalah tipe yang berisiko menjadi kanker serviks (leher rahim), yakni dari tipe 16 dan 18. Selain itu, infeksi HPV juga bisa menyebabkan kanker pada vagina, vulva, anus, mulut, tenggorokan. Pada laki-laki, infeksi HPV tipe tertentu juga berisiko menimbulkan kanker seperti pada penis, anus, mulut, tenggorokan. Selain kanker, infeksi HPV dapat tampak sebagai kutil, termasuk di kelamin misalnya oleh HPV tipe 6 dan 11.

Faktor Risiko Penularan HPV

HPV sangat mudah menular dan dapat terjadi pada siapa saja. Ada beberapa faktor yang meningkatkan risiko seseorang untuk terkena virus HPV, diantaranya adalah:

  • HPV ditularkan melalui kontak kulit ke kulit yang intim
  • HPV dapat menular dengan melakukan hubungan seks penetrasi ke vagina, anal dan oral dengan seseorang yang terinfeksi HPV
  • Memiliki pasangan seks lebih dari satu terutama jika tidak menggunakan kondom
  • Walaupun bisa mengurangi kemungkinan tertular, kondom tidak bisa melindungi Anda dari HPV sepenuhnya

Akan tetapi, perlu juga diingat bahwa HPV tidak menular melalui:

  • Jabatan tangan atau sentuhan dengan benda mati, misalnya kursi toilet (kecuali menggunakan alat mainan seks bersama)
  • Virus ini tidak bisa menyebar melalui udara, sehingga kita tetap bisa berbicara dengan nyaman bersama orang yang terinfeksi HPV

Mengenal Vaksin HPV

Vaksin HPV dibuat untuk mencegah efek buruk dari infeksi HPV, terutama kanker serviks dan kutil kelamin. Vaksin yang tersedia di Indonesia berfungsi melindungi tubuh dari infeksi virus HPV tipe 6,11,16, dan 18. Vaksin HPV diberikan sebagai suntikan di lengan atas, sebanyak 3 kali dalam jangka waktu 6 bulan.

Sebagaimana vaksinasi lainya, vaksin HPV selain membawa manfaat juga memiliki risiko efek samping. Efek samping yang terjadi setelah pemberian vaksin HPV pada umumnya bersifat ringan, berupa nyeri dan kemerahan pada daerah bekas suntikan, dan bisa juga terjadi demam. Jika demam berlanjut anda perlu mengkonsumsi obat penurun panas dan obat pereda nyeri.

Bila Anda ingin mendapat vaksin HPV, pastikan Anda berkonsultasi terlebih dulu dengan dokter yang terpercaya untuk memeroleh hasil yang optimal. Mari menjaga diri dari infeksi HPV.

Referensi

  1. “Human papillomavirus (HPV) and cervical cancer”. WHO. June 2016. Archived from the original on 5 August 2016. Retrieved 10 August 2016.
  2. “Human Papillomavirus (HPV) Questions and Answers”. CDC. 28 December 2015. Archived from the original on 11 August 2016. Retrieved 11 August 2016.

Artikel Terkait

Direct Acting Antiviral: Terobosan Dalam Hepatitis C

Transgender Competent Care

Angsamerah at the International Transgender Competent Care Workshop, Bangkok 2019

Godzilla

The Penis Book, Chapter 3

Infeksi Organ Reproduksi

Angsamerah di Praktik Dokter Mandiri Depok, Dr. Lamsaria Siburian

Anal Pap

Previous
Next

Buat janji dokter sekarang

Hubungi Kami

Silahkan gunakan formulir ini kapan saja untuk menghubungi kami dengan pertanyaan, atau untuk membuat janji.

Anda juga dapat menghubungi kami melalui WhatsApp atau telepon pada jam klinik di +62 8111 368 364.