Imunisasi Orang Dewasa

Tulisan yang lalu mengupas tentang pentingnya imunisasi bagi orang dewasa. Nah, bila sudah mulai pikir-pikir mau melakukan imunisasi apa, berikut daftar imunisasi yang dianjurkan bagi orang dewasa.

1. Hepatitis A
Orang Indonesia kebanyakan punya pertahanan khusus bila menyangkut sistem pencernaan. Infeksi hepatitis A yang penularannya melalui fekal-oral (memakan makanan yang tercemar virus), dapat dicegah dengan pemberian imunisasi hepatitis A. Biasanya untuk orang Indonesia tidak terlalu bermanfaat, karena bila pun terinfeksi umumnya tidak menunjukkan gejala. Gejala dapat berupa demam, hilangnya nafsu makan, rasa tidak enak di perut, hingga tubuh berwarna kekuningan. Untuk turis dari luar negeri yang akan berwisata ke daerah yang rawan hepatitis A, imunisasi ini sangat penting. Begitu pula bagi mereka yang bekerja sebagai penyedia makanan, atau peneliti virus hepatitis A.

2. Hepatitis B
Imunisasi terhadap hepatitis B diperlukan oleh orang dewasa yang memiliki risiko tertular penyakit ini. Misalnya saja calon petugas kesehatan, atau orang yang tinggal serumah dengan penderita hepatitis B. Bisa juga orang yang memiliki pasangan seksual banyak atau berganti-ganti. Bagaimana dengan orang tanpa faktor risiko? Ya silakan saja untuk berjaga-jaga. Imunisasi hepatitis B diberikan dalam jangka waktu 6 bulan, sebanyak 3 kali suntikan.

3. Human Papillomavirus (HPV)
Jika Anda adalah wanita berusia 26 tahun, atau lelaki berusia 21 tahun (dan yang lebih muda), maka imunisasi ini sangat diperlukan. Lelaki berusia 22-26 tahun dengan risiko juga perlu sekali mendapat imunisasi ini.

4. Influenza
Sebetulnya apa yang disebut sebagai penyakit influenza sangatlah jarang. Gejalanya bisa lebih parah dari batuk pilek biasa. Namun kita lebih mengenal istilah flu dibanding common cold, meski yang banyak terjadi adalah sebaliknya. Imunisasi untuk melindungi diri dari influenza dapat diberikan setiap tahun, namun demikian efektifitasnya menururn setelah tahun ketiga. Untuk orang bule, imunisasi influenza biasa diberikan saat musim dingin untuk mencegah penularan.

5. MMR (measles, mumps, rubella)
Belum pernah dapat imunisasi ini waktu masih kanak-kanak? Now go get it! Imunisasi ini penting paling tidak sekali dalam seumur hidup. Bagi mereka yang sudah pernah diimunisasi, maka ketika terinfeksi penyakit campak, gondongan, maupun campak jerman, akan hanya terpengaruh ringan. Sementara mereka yang tidak diimunisasi bahkan bisa sampai meninggal.

6. Meningokokal
Yang pernah berangkat ke Tanah Suci pasti tahu imunisasi ini. Banyak juga yang tidak imunisasi, hanya bikin surat “sudah imunisasi”. Padahal penting lho, karena bila tertular sifatnya membahayakan. Bisa menimbulkan kematian akibat radang di selaput otak dan bisa meluas ke otak. Bagi anak muda (usia 19-21 tahun) yang akan tinggal di asrama atau tempat tinggal bersama, hendaknya dilindungi dengan imunisasi ini terlebih dahulu. Imunisasi ulangan perlu dpertimbangkan setelah 3 tahun.

7. Pneumokokal
Imunisasi ini penting khususnya bagi mereka yang berusia lanjut. Seperti diketahui, sistem pertahanan tubuh seseorang akan menurun seiring usia. Apalagi jika ditambah faktor risiko seperti merokok atau memiliki penyakit kronis. Perlindungan diri terhadap bakteri pneumokokus menjadi sangat penting.

8. DPT (Difteri, Pertusis, Tetanus)
Siapa sih yang tidak mendapat imunisasi DPT di Indonesia? Eits jangan salah, ada lho orang tua yang enggan memberikan imunisasi pada anaknya. Nah, bagi Anda yang tidak diberikan waktu kecil (atau mungkin kelupaan jadwal imunisasi), sekarang saatnya mendapatkan imunisasi DPT. Setiap orang wajib mendapat imunisasi DP sekali dalam hidupnya. Bahkan untuk imunisasi tetanus, perlu dilakukan booster setiap 10 tahun. Ibu hamil merupakan sasaran utama agar terlindung dari ancaman tetanus saat proses persalinan.

9. Varicella (Cacar air)
Bagi para petugas kesehatan, guru yang banyak mengajar anak-anak, hingga staf di lingkungan institusi (penjara, rumah jompo, panti rehabilitasi) ada baiknya mendapatkan imunisasi cacar. Imunisasi ini merupakan bagian dari imunisasi dasar yang dilakukan pada masa kanak-kanak. Tapi pada orang yang berisiko terpapar seperti di atas, mungkin perlu dilakukan imunisasi ulangan.

10. Zoster
Yang memerlukan imunisasi ini adalah mereka yang telah berusia 60 tahun atau lebih, untuk mencegah terinfeksi herpes zoster primer. Usia lanjut membuat daya tahan tubuh menurun dan rentan terinfeksi virus, salah satunya herpes zoster. Bila hingga usia 60 tahun belum pernah terinfeksi, maka imunisasi ini sangat dianjurkan untuk diberi dalam satu dosis.

11. Demam tifoid
Demam tifoid merupakan penyakit yang lazim ditemui di Indonesia dan Asia Tenggara. Hal ini berkaitan dengan higienitas pengolahan dan penyajian makanan. Bagi kebanyakan orang Indonesia, tubuh telah mampu berdaptasi dan memiliki daya tahan terhadap bakteri salmonella tanpa sebelumnya mendapat imunisasi. Namun bagi turis asing, imunisasi ini sangat bermanfaat untuk melindungi diri dari bahaya traveler’s disease.

12. Yellow fever (Demam Kuning)
Para wisatawan yang berencana mengunjungi Afrika Selatan diwajibkan oleh WHO untuk mendapat imunisasi ini sebelum keberangkatan. Mereka yang sering bepergian perlu mengulang imunisasi terhadap yellow fever setiap 10 tahun.

13. Japanese Encephalitis
Wisatawan yang akan berkunjug ke wilayah Asia sangat dianjurkan untuk mendapat imunisasi ini, terutama bila mereka akan melakukan aktifitas di pedesaan atau tinggal dalam jangka waktu lama.

14. Rabies
Imunisasi rabies bukanlah bagian dari imunisasi rutin, dan hanya diberikan pada orang yang berisiko tertular rabies seperti petugas kesehatan yang berhubungan dengan hewan. Selain itu juga bisa diberikan pada wisatawan yang akan pergi ke daerah endemis rabies.

Referensi

www.cdc.gov
www.imunisasi.net

Artikel Terkait

Risiko Masalah Jantung Pada Orang Muda

Lari dan Seks: Indikator Hidup Sehat

Stroke

WHO dan UNAIDS: Standar Global Layanan Kesehatan Ramah Remaja

Smartphone for Smart People?

Mengapa Orang Dewasa pun Perlu Imunisasi?

Previous
Next

Buat janji dokter sekarang

Hubungi Kami

Silahkan gunakan formulir ini kapan saja untuk menghubungi kami dengan pertanyaan, atau untuk membuat janji.

Anda juga dapat menghubungi kami melalui WhatsApp atau telepon pada jam klinik di +62 8111 368 364.