Apa itu infeksi menular seksual?
Infeksi menular seksual (IMS) adalah infeksi yang ditularkan melalui hubungan seksual oleh pasangan yang sudah terinfeksi sebelumnya, dan ditularkan melalui kontak seksual lewat vagina, anus atau/dan mulut, dan dapat juga melalui gesekan antara permukaan kulit sehat dengan daerah kulit yang terinfeksi. Umumnya masyarakat lebih mengenalnya dengan nama penyakit kelamin.
Kuman penyebab IMS itu apa saja?
Lebih dari 30 jenis patogen dapat ditularkan melalui hubungan seksual dengan manifestasi klinis bervariasi. Beberapa jenis IMS yang paling sering: gonore, klamidia, herpes, HIV, sifilis, hepatitis, HPV atau jengger ayam, trikomoniasis, bakterial vaginosis (BV), dll.
Bagaimana gejala IMS?
Manifestasi gejala IMS bervariasi bergantung dari jenis penyebab patogennya, jenis kelamin, dan bentuk kontak seksual. Namun yang penting diketahui adalah IMS banyak tidak menunjukkan gejala, khususnya pada wanita 70% tidak merasakan ada gejala, dan tren yang sama sekarang ini mulai mengarah pada pria juga.
Beberapa gejala yang umum dijumpai terkait dengan IMS antara lain:
- Keputihan abnormal
- Bau vagina yang berlebihan
- Nyeri atau rasa panas ketika berkemih
- Keluar cairan dari penis yang tidak biasanya
- Rasa tidak nyaman seperti gatal atau iritasi di dalam penis
- Luka atau bintil-bintil di sekitar alat kelamin
- Benjolan di sekitar selangkangan atau bisa benjolan di sekitar mulut vagina
- Kutil di sekitar organ genital dan anus
- Nyeri ketika berhubungan seksual
- Ruam di badan bisa juga menjadi gejala IMS
Bila hubungan seksual dilakukan secara oral maka gejala bisa menyerupai seperti radang tenggorokan (demam, sulit/sakit menelan, benjolan di leher etc) dan bila melalui anal maka gejala yang muncul bisa berupa gangguan buang air besar (BAB) seperti: nyeri ketika BAB, diare, cairan lendir, bisa disertai perdarahan.
Yang perlu kita waspadai sebagai parameter kewaspadaan kita adalah dengan menanyakan diri “pernahkah saya dan/atau pasangan seksual saya melakukan hubungan seks yang berisiko?”
Bila jawabannya YA, ini mengarahkan bahwa anda memiliki risiko terpapar salah satu atau beberapa jenis IMS tersebut secara bersamaan, maka sangat dianjurkan untuk berkonsultasi langsung dengan dokter.
Bagaimana diagnosa dan pengobatan IMS ini?
Mengingat mikroorganisme penyebab IMS bermacam-macam dan kemungkinan organ yang terserang infeksi beragam maka diagnosa dan pengobatan IMS menjadi sangat kompleks, apalagi diagnostik penunjang laboratorium mikroorgasnisme penyebab IMS tidak semuanya cukup sensitif dan spesifik.
Baca juga: 12 Infeksi Menular Seksual Yang Perlu Diwaspadai
Karena alasan tersebut maka dalam banyak kasus penanganan IMS dokter terpaksa menerapkan pendekatan berdasarkan gejala dan perspektif kesehatan masyarakat. Dengan demikian diskusi mendalam gejala dan hal-hal terkait lainnya, pemeriksaan fisik dan follow-up penanganan sangatlah berperan penting dalam meningkatkan akurasi kesuksesan suatu diagnosa dan pengobatan IMS. Pengalaman dokter menangani kasus IMS juga memberikan nilai tambah dalam akurasi penanganan IMS.
Mengapa saya perlu memeriksakan diri?
- Meskipun IMS tidak menunjukkan gejala, namun infeksi dapat terus berlanjut dan bisa menyebabkan sulit memiliki keturunan, kanker dan kesakitan lainnya yang mengganggu dan berulang, bahkan kematian, dan juga dapat menularkan ke orang lain, orang yang kita sayangi, bahkan ke calon bayi.
- Bila ditangani sedini mungkin, IMS bisa ditangani dengan baik sehingga tidak berlanjut dan membahayakan jiwa.
Apakah IMS dapat disembuhkan?
Tidak semua IMS dapat disembuhkan, bergantung dari jenis penyebabnya. HIV, Herpes, Jengger Ayam (HPV) dan Hepatitis B dan C termasuk jenis-jenis IMS yang tidak bisa disembuhkan. Akan tetapi di era ini semakin banyak IMS dapat dikelola dengan baik jika segera ditangani dengan tepat.
Bagaimana bila saya mengobati sendiri?
Mengobati sendiri sangat tidak disarankan, alasannya adalah:
- Peyebab patogen IMS yang bervariasi, dimana setiap jenis IMS membutuhkan cara spesifik untuk mendiagnosanya dan mengobatinya.
- Diagnosa yang tidak tepat menyebabkan pengobatan menjadi tidak ada gunanya.
- Pengobatan yang tidak efektif, membuat penyakit terus berlanjut, dan menyebabkan komplikasi lebih lanjut yang tidak diinginkan, dengan proses penularan IMS yang terus berlangsung, menularkan pasangan kontak seksual kita, dan atau calon bayi yang dikandung. Selain itu pengobatan yang tidak efektif meningkatkan risiko resistensi antibiotik, artinya kuman tidak lagi mempan dibunuh dengan antibiotik yang ada.
Apa yang perlu dilakukan selama pengobatan?
- Minumlah obat sesuai saran dokter. Jangan mengambil inisiatif berhenti pengobatan hanya karena gejala sudah menghilang atau berkurang.
- Hindari kontak seks untuk sementara waktu, dan penting dikonsultasikan dengan dokter kapan anda bisa kembali melakukan aktifitas seksual.
- Penting pasangan kontak seksual anda untuk mendapatkan pemeriksaan dan pengobatan seperti yang anda lakukan. Sehingga penularan bisa di stop dan kemungkinan risiko komplikasi infeksi berlanjut bisa dihindari.