Klamidia adalah bakteri yang umum ditularkan melalui hubungan seksual berisiko. Infeksi ini merupakan salah satu jenis infeksi menular seksual yang dapat menulari wanita dan pria, termasuk pria yang berhubungan seksual dengan pria. Pada wanita, bakteri ini menyebabkan infeksi pada serviks dan pada pria menyebabkan infeksi pada uretra. Walaupun jarang terjadi, tetapi Klamidia dapat menginfeksi anus dan menyebabkan conjunctivitis (inflamasi pada mata).
Apa tanda dan gejalanya?
Sebagian besar pria dan wanita tidak memperlihatkan gejala atau tanda. Ketika ada gejala, hal-hal berikut mungkin akan muncul:
Pria
- Kemerahan pada mulut penis
- Rasa terbakar atau perih saat buang air kecil
- Adanya cairan yang keluar dari penis (biasanya berwarna jernih)
Bila tidak segera ditangani, Klamidia dapat menyebabkan rasa sakit dan bengkaknya salah satu atau bahkan kedua testis/buah zakar.
Wanita
- Adanya perubahan pada cairan vagina
- Perdarahan yang tidak tentu (biasanya setelah berhubungan seks)
- Nyeri panggul, termasuk nyeri saat berhubungan seksual
- Rasa terbakar atau perih saat buang air kecil
Bila tidak segera ditangani, Klamidia dapat menyebabkan penyakit radang panggul yaitu terjadinya infeksi pada uterus dan saluran tuba. Lebih lanjut penyakit radang panggul dapat menyebabkan infertilitas.
Berapa lama pengobatan sampai tidak menimbulkan gejala?
Gejala-gejala biasanya akan berkurang beberapa hari setelah mengonsumsi obat. Bila setelah seminggu mengonsumsi obat, gejalanya masih menetap, periksakan lagi ke dokter.
Apakah harus dites lagi setelah pengobatan?
Ya. Untuk melihat tidak ada infeksi ulang oleh Klamidia, sangat disarankan untuk mengulang tes dalam 3 bulan.
Apakah pasangan juga harus diobati juga?
Ya. Bila anda diobati tetapi pasangan anda tidak, anda bisa terinfeksi lagi. Sangatlah penting untuk memberitahu pasangan seks anda dalam 3 bulan terakhir bahwa anda telah terinfeksi Klamidia. Anjurkan dia atau mereka untuk dites dan diobati.
Bagaimana penularannya?
Klamidia biasanya ditularkan melalui seks vaginal ataupun anal. Kondom dapat mencegah penularan tersebut.
Bagaimana cara mengetahuinya?
Klamidia diketahui dengan pemeriksaan laboratorium dari pengambilan sampel dari serviks atau vagina atau dari urine. Bila dicurigai terjadi infeksi pada anal, maka pengambilan sampel diambil dari anus.
Bagaimana mengobatinya?
Pengobatan yang paling efektif adalah dengan antibiotik, seperti azithromycin atau doxycyline, dan digabungkan dengan pengobatan untuk infeksi gonore. Ini dilakukan karena cukup umum seseorang terkena klamidia disertai juga dengan gonore. Bila Klamidia sudah menyebabkan komplikasi seperti infeksi testikuler atau penyakit radang panggul, pengobatan akan makan waktu lebih lama dan lebih kompleks lagi.
Kapan aman untuk berhubungan seks lagi?
Anda harus menggunakan kondom atau tidak berhubungan seks seminggu setelah pengobatan.
Bagaimana mencegah supaya tidak tertular lagi?
Anda harus yakin bahwa pasangan anda yang sekarang telah dites dan ditangani. Praktek “safe sex” dengan menggunakan kondom baru baik untuk seks anal atau vaginal, adalah cara yang paling baik untuk mencegah penularan.