Angsamerah Articles Kontrasepsi darurat

Kontrasepsi Darurat

Seperti dituliskan sebelumnya, kontrasepsi adalah metode untuk mencegah terjadinya kehamilan. Kontrasepsi digunakan dalam merencanakan pembangunan keluarga, berapa jumlah anak yang ingin dimiliki, dan berapa tahun jarak antar anak. Ketika Anda melakukan hubungan seksual tanpa perlindungan kontrasepsi, padahal Anda dan pasangan masih belum ingin memiliki anak, maka mungkin Anda ingin memanfaatkan jasa kontrasepsi darurat.

Kontrasepsi darurat, yang juga dikenal dengan sebutan morning after pill, adalah kontrasepsi yang dalam bentuk pil yang dapat digunakan setelah Anda melakukan hubungan seks. Tapi, pil ini berbeda mekanismenya dengan obat untuk menggugurkan kandungan. Pil ini berguna untuk mencegah terjadinya kehamilan, bukan untuk mengakhiri kehamilan yang sudah terjadi.

Perlu diingat pula bahwa kontrasepsi darurat bukanlah pengganti kontrasepsi yang biasa. Namanya saja kontrasepsi darurat, ya hanya digunakan saat darurat, saat kelupaan minum pil KB, atau lupa memakai kondom misalnya. Harganya pun bisa dibilang mahal bila dibandingkan dengan pil KB reguler karena kontrasepsi darurat memang bukan untuk digunakan setiap saat. Contoh lain yang termasuk keadaan darurat adalah wanita yang mengalami kejahatan perkosaan, kondom yang sobek atau terlepas saat berhubungan seks, atau melakukan hubungan seks yang tidak terencana.

Selain tersedia dalam bentuk pil, kontrasepsi darurat juga ada yang dalam bentuk IUD (intrauterine device – spiral). Yang dalam bentuk pil sendiri terbagi dua macam, yakni pil levonorgestel dan ulipristal asetat. Kedua bentuk kontrasepsi ini dapat digunakan maksimum 5 hari pasca berhubungan seks, meski umumnya yang tersedia adalah hingga 3 hari setelah koitus.

Bila Anda melakukan hubungan seks tanpa pengaman, kehamilan memang tidak serta merta terjadi, sehingga masih mungkin dicegah dalam waktu beberapa saat setelahnya. Waktu yang diperlukan sperma untuk bertemu dengan sel telur kira-kira sampai dengan enam hari, sehingga metode kontrasepsi darurat bekerja dalam rentang waktu ini. Beberapa cara kerja pil kontrasepsi darurat yaitu:

  1. Membuat indung telur menunda pengeluaran sel telur sehingga sperma tidak sempat bertemu, dan tidak terjadi kehamilan,
  2. Mencegah sel telur yang terlanjur keluar agar tidak dibuahi sperma, dan
  3. Mencegah sel telur yang sudah dibuahi sperma untuk tidak menempel di dinding rahim

Keefektifan pil kontrasepsi darurat sekitar 89% bila dikonsumsi hingga hari ketiga pasca hubungan seks, dan terus menurun sampai dengan hari kelima. Jika Anda sudah merasa ada tanda-tanda kehamilan, maka kontrasepsi darurat tidak boleh digunakan karena bisa membahayakan, selain itu juga hormon yang ada di dalam pil kontrasepsi darurat tidak dapat bekerja. Biasanya dokter akan melakukan pemeriksaan kehamilan dulu untuk memastikan dan bahkan mengulangnya 3 minggu setelah kontrasepsi darurat diberikan untuk mengevaluasi kerja obat.

Metode kontrasepsi darurat menggunakan IUD sangat efektif, dan bahkan tidak perlu dikeluarkan setelah Anda memasangnya. Alat ini bisa berfungsi sebagai KB biasa yang bertahan selama 12 tahun di dalam rahim Anda. IUD yang dipakai adalah jenis ParaGard IUD yang harganya memang cukup mahal, tapi mengingat ini dapat bertahan lama, maka tidak ada ruginya juga memasang.

Dalam penggunaan kontrasepsi darurat, tidak disarankan untuk menggabungkan bermacam pil karena efeknya justru bisa saling meniadakan. Dan karena pil ini sifatnya hanya menunda ovulasi, maka bila ingin berhubungan seks lagi dalam waktu dekat, gunakanlah pengaman karena risiko kehamilan menjadi semakin besar.

Alternatif bagi pil kontrasepsi darurat adalah dengan menggunakan pil KB reguler dengan dosis yang lebih tinggi. Namun, konsultasi dengan dokter mutlak diperlukan untuk mengatur kombinasi dan dosis yang digunakan untuk mencegah kehamilan. Bagi Anda yang terlanjur kelupaan memakai metode kontrasepsi regulernya, maka setelah mengonsumsi kontrasepsi darurat Anda bisa kembali memakai kondom atau diafragma saat berhubungan seks. Namun untuk kembali menggunakan pil KB reguler atau cincin vagina, mulai kembalilah pada keesokan hari sambil menggunakan pengaman cadangan seperti kondom selama paling tidak satu minggu.

Layaknya pilihan kontrasepsi lain, kontrasepsi darurat juga memiliki efek samping meski jarang, berupa:

  • Menstruasi yang lebih banyak/lebih sedikit dari biasanya
  • Nyeri pada payudara, pusing atau sakit kepala
  • Mual muntah (bila muntah terjadi 2 jam setelah minum pil, maka Anda harus mengulang minum pil, karena obat tersebut tidak efektif)

Kontrasepsi darurat tidak dapat digunakan secara rutin atau sesering mungkin karena dapat menimbulkan gangguan periode menstruasi. Dan kontrasepsi darurat juga tidak bisa mencegah seseorang dari penyakit menular seksual. Sehingga bila Anda merasa melakukan hubungan seks tanpa pengaman yang berisiko, jangan sungkan untuk pergi ke dokter dan melakukan tes.

Tak perlu khawatir untuk menggunakan kontrasepsi darurat bila diperlukan, karena kesuburan Anda tidak terpengaruh. Hanya saja, bila Anda memasang IUD sebagai kontrasepsi darurat, maka saat program untuk punya anak jangan lupa minta dokter Anda untuk melepasnya. Safe sex and save yourself.

Referensi

Artikel Terkait

Perdarahan perimenopause dan perdarahan setelah menopause

Kondom: Sejarah dan Cara Pakai

Sudah pernah periksa payudara sendiri belum?

USG Tak Melulu Untuk Ibu Hamil

HPV itu katanya…

Perayaan Hari Kependudukan Dunia & Hari Remaja Internasional 2016, BKKBN, UNFPA dan Angsamerah

Previous
Next

Buat janji dokter sekarang

Hubungi Kami

Silahkan gunakan formulir ini kapan saja untuk menghubungi kami dengan pertanyaan, atau untuk membuat janji.

Anda juga dapat menghubungi kami melalui WhatsApp atau telepon pada jam klinik di +62 8111 368 364.