Liang Intim dan Penjaganya

Vagina: Anatomi dan Kesehatan

Banyak orang beranggapan bahwa vagina seperti lubang yang tak memiliki batas sehingga apapun yang masuk akan menghilang, seperti black hole. Tentu saja anggapan tersebut tidak benar karena secara anatomi, liang vagina dibatasi oleh serviks atau mulut Rahim di bagian dalam dan vulva di bagian depan.

Mulut vagina atau introitus vagina dikelilingi oleh selaput dara atau himen. Selaput dara adalah selaput tipis yang mengelilingi lubang vagina. Meskipun himen bisa bermacam-macam bentuk dan ukurannya, sebagian besar berbentuk seperti bulan sabit. Bentuk ini memungkinkan darah menstruasi keluar dari vagina.

Ketika seseorang pertama kali melakukan hubungan intim atau memasukkan sesuatu ke dalam vagina, selaput dara bisa robek. Namun beberapa orang ada yang memiliki selaput dara yang sangat tipis dan rapuh sehingga olahraga ringan seperti jogging bisa membuatnya robek. Tapi ada juga yang memiliki selaput dara yang tebal dan elastis sehingga baru robek Ketika melahirkan.

Liang vagina memiliki Panjang rata-rata 7–17cm, terdiri dari otot yang dilapisi selaput lendir atau mukosa, mirip dengan lapisan bagian dalam mulut. Dindingnya mengandung lapisan jaringan dengan banyak serat elastis. Permukaan dinding juga memiliki lipatan jaringan ekstra yang memungkinkan vagina mengembang saat berhubungan seks atau melahirkan. Lipatan – lipatan tersebut yang disebut sebagai rugae.

Jaringan yang melapisi dinding vagina mengalami perubahan yang dipengaruhi oleh hormon selama siklus menstruasi. Sel-sel pada lapisan tersebut menyimpan glikogen. Saat ovulasi, lapisan ini terlepas melepaskan glikogen. Glikogen adalah salah satu jenis polisakarida atau bentuk glukosa yang disimpan dan memberi tubuh sebagai sumber energi bagi sel tubuh. Glikogen tersebut dipecah oleh bakteri normal dalam vagina dan membentuk serta menjaga tingkat keasaman atau pH tertentu untuk melindungi vagina dari bakteri dan jamur yang berpotensi menimbulkan infeksi yang berbahaya.

Jadi vagina memiliki perlindungan sendiri terhadap infeksi kuman pathogen. Kerja bakteri normal ini menyebabkan vagina memiliki bau seperti makanan yang mengalami fermentasi, agak asam. Selain itu perlindungan vagina dibantu oleh produksi lendir dari sel – sel vagina dan serviks.

Lendir selain menjaga kuman pathogen tidak masuk, juga menjaga agar vagina lembab dan licin, gunanya melindungi gesekan antar dinding vagina dan juga saat aktivitas seksual agar tidak mudah luka. Cairan ini juga yang akan membantu mengeluarkan kuman pathogen yang mati, sel – sel yang lepas. Jadi vagina kering, kesat dan harum seperti bunga hanyalah sekedar mitos yang berkembang di masyarakat.

Perubahan hormonal akan mempengaruhi produksi cairan vagina dan tingkat keasaman. Menurunnya produksi cairan vagina, meningkatnya tingkat keasaman bisa menimbulkan keluhan keputihan karena keseimbangan bakteri normal terganggu dan bakteri tidak normal berkembang biak menjadi sangat banyak, sistem perlindungan terganggu. Selain bakteri tidak normal tadi, jamur dan parasite menjadi mudah tumbuh.

Hal – hal yang bisa menyebabkan perubahan hormonal misalnya stress, diet yang tidak benar, kurang istirahat, dan pola atau kebiasaan hidup yang tidak sehat lain, juga penggunaan obat – obatan yang mempengaruhi kadar hormone dalam darah.

Selain perubahan hormonal, perawatan berlebihan terhadap vagina akan membunuh bakteri normal dan membuat produksi cairan vagina terganggu sehingga menimbulkan keluhan munculnya keputihan yang berlebihan dan berbau. Jadi penggunaan pembersih area kewanitaan, douching sebaiknya tidak dilakukan bila tidak ada indikasi medis.

Selain memiliki sistem perlindungan sendiri, vagina juga istimewa karena memiliki otot yang bisa dilatih kekuatan dan elastisitasnya. Ada beberapa video yang beredar di masyarakat menunjukkan betapa kuat dan lenturnya vagina sehingga bisa mengangkat beberapa barang. Seorang ibu yang pernah melahirkan, vaginanya akan mengecil, tidak menetap seperti bayi yang dikeluarkan.

Dengan latihan yang rutin, bisa kembali ke ukuran sebelum melahirkan. Otot ini tegang dan rileks dapat dikendalikan oleh otak. Namun ada kalanya kekakuan otot vagina tidak dapat dikendalikan oleh orang yang bersangkutan. Bila hal ini terjadi, perlu penanganan professional untuk membantu mengobati vaginismus. Vaginismus tidak hanya mengganggu saat aktivitas seksual tapi juga saat melakukan pemeriksaan.

Keistimewaan vagina yang lain adalah banyaknya pembuluh darah dan saraf di daerah tersebut sehingga area ini sangat sensitive dan bila terjadi perlukaan akan banyak darah yang keluar, mudah terjadi memar dan mungkin terjadi varises.

Dengan berbagai keistimewaan tersebut,  sahabat perempuan harus menjaga dan merawatnya sebaik mungkin dengan rutin melakukan pemeriksaan, melakukan vaksinasi HPV, tidak menggunakan pembersih kewanitaan, douching, ratus agar “para penjaga” tidak terganggu, melakukan olahraga, diet yang baik dan pola hidup yang bersih dan sehat.

Artikel Terkait

Gonore

Perdarahan perimenopause dan perdarahan setelah menopause

Mengenal Endometriosis

Wanita dan risiko osteoporosis

BV? Apa sih itu?

Happiness and Healthy Sex

Previous
Next

Buat janji dokter sekarang

Hubungi Kami

Silahkan gunakan formulir ini kapan saja untuk menghubungi kami dengan pertanyaan, atau untuk membuat janji.

Anda juga dapat menghubungi kami melalui WhatsApp atau telepon pada jam klinik di +62 8111 368 364.