Ada mitos mengatakan bahwa bila terkena cacar ular atau cacar api atau dalam istilah medis herpes zoster, yang kedua ujungnya bertemu, orang tersebut bisa meninggal. Benarkah demikian? Umumnya herpes zoster ini biasanya hanya mengenai satu area satu sisi dermatome saja dan hampir tidak pernah terjadi di kedua sisi yang membuat kedua ujung herpes menyatu.
Apa sih dermatome itu? Dermatom adalah area kulit yang dipersarafi oleh satu saraf tulang belakang. Area dermatome bisa dari arah kiri dan arah kanan. Setiap dermatom memiliki area persarafan yang berbeda-beda, sehingga dapat digunakan untuk menentukan lokasi kerusakan saraf tulang belakang. Dermatom memiliki fungsi penting dalam tubuh manusia.
Dermatom bertanggung jawab untuk mengirimkan sinyal sensorik atau perasa dari kulit ke otak. Sinyal sensorik ini dapat berupa rasa sakit, suhu, sentuhan, dan tekanan. Dermatom juga berperan dalam mengontrol fungsi-fungsi kulit, seperti keringat dan kelenjar minyak. Jadi gangguan pada area dermatome bisa menentukan Lokasi kerusakan saraf tulang belakang.
Angka kejadian herpes zoster berkisar antara 1,2 hingga 3,4 per 1000 orang per tahun pada orang muda yang sehat, sementara pada orang di atas 65 tahun adalah 3,9 hingga 11,8 per 1000 orang per tahun. Tidak ada variasi musiman yang terlihat pada herpes zoster. Angka ini meningkat bila terjadi penurunan kekebalan tubuh, misalnya pada orang dengan HIV atau pasien kemoterapi.
Herpes zoster merupakan penyakit virus yang disebabkan oleh virus varicella-zoster yang Kembali aktif setelah beberapa waktu tidak aktif setelah infeksi varicella sebelumnya. Varicella dikenal sebagai cacar air. Penyakit ini umumnya terjadi pada anak-anak sedangkan herpes zoster terjadi pada orang dewasa atau orang tua.
Jadi setelah virus varicella-zoster masuk ke dalam tubuh, virus ini tidak pernah meninggalkan tubuh namun bersembunyi di sistem saraf. Itu sebabnya ada orang yang bisa mengalami herpes zoster lebih dari sekali dalam seumur hidupnya, walaupun kebanyakan orang hanya mengalami sekali. Seseorang tidak akan tertular herpes zoster bila belum pernah kontak dengan virus ini.
Bila seseorang tertular melalui kontak dengan luka atau cairan herpes atau menghirup udara yang mengandung virus ini, maka dia akan mendapatkan cacar air. Jadi herpes zoster hanya akan dialami oleh orang yang tubuhnya sudah memiliki virus varicella-zoster.
Herpes zoster terjadi karena kegagalan sistem kekebalan tubuh untuk mengendalikan perkembangbiakan virus yang tertidur. Insiden herpes zoster sangat berkaitan erat dengan kondisi kekebalan tubuh seseorang. Orang yang kekebalan tubuhnya baik jarang mengalami herpes zoster. Pemicu munculnya herpes zoster antara lain:
- Stres fisik dan/atau emosional
- Penggunaan obat-obatan yang menekan sistem kekebalan tubuh
- Penyakit infeksi, misalnya pada penderita TB
- Penurunan kekebalan tubuh, misalnya pada orang dengan HIV, orang yang menjalani kemoterapi
- Adanya keganasan
- Orang lanjut usia
Herpes zoster memiliki gejala awal sebelum gejala dan tanda utama muncul. Gejala awal umumnya adalah:
- Demam, menggigil.
- Sakit kepala.
- Rasa Lelah, lemas.
- Sensitif terhadap cahaya.
- Gangguan saluran pencernaan
Setelah beberapa hari setelah gejala awal akan muncul gejala dan tanda utamanya, yaitu:
- Rasa gatal, kesemutan, atau terbakar di area kulit.
- Kemerahan di area kulit yang terkena.
- Ruam.
- Lepuh berisi cairan yang pecah lalu berkeropeng.
- Nyeri ringan hingga berat di area kulit yang terkena.
Secara keseluruhan, herpes zoster akan membaik tanpa pengobatan dalam beberapa minggu. Lesi herpes zoster akan membaik dalam 7-10 hari.
Ada kondisi yang disebut zoster sine herpete, yaitu suatu kondisi dengan nyeri pada dermatom yang terkena tanpa adanya lesi herpes kulit.
Pada beberapa kasus herpes zoster dapat menimbulkan komplikasi dari yang ringan hingga berat, bahkan bersifat fatal.
Saraf dan pembuluh darah letaknya sangat berdekatan sehingga virus dapat masuk pembuluh darah dan menyebar dan mengganggu aliran darah ke jaringan sehingga dapat menyebabkan kerusakan jaringan tersebut. Di area mulut bisa terjadi radang gusi, kematian saraf gigi.
Neuralgia pasca herpes (NPH) adalah komplikasi yang paling sering. Keluhan yang dirasakan adalah nyeri saraf yang parah berlangsung selama berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun setelah ruam sembuh.
Luka Lepuh dapat terinfeksi bakteri, yang menyebabkan infeksi kulit. Bakteri pada infeksi ini bisa masuk ke dalam aliran darah dan dapat menimbulkan infeksi yang lebih serius bila tidak ditangani dengan baik.
Bila mengenai area wajah dan menyebabkan gangguan di area persarafan di wajah dan area telinga, herpes zoster bisa menimbulkan keluhan gangguan keseimbangan, pusing berputar (vertigo), kelumpuhan saraf wajah, dan gangguan pendengaran. Kumpulan gejala ini dikenal sebagai sindrom Ramsay Hunt.
Komplikasi berupa peradangan mata kronis, kehilangan penglihatan, dan nyeri yang melemahkan dapat terjadi bila herpes zoster menginfeksi area mata atau herpes optalmikus.
Herpes zoster juga bisa melibatkan susunan saraf pusat sehingga menyebabkan kelumpuhan saraf kranial, kelemahan otot, kelumpuhan diafragma, kandung kemih neurogenik, sindrom Guillain Barre, dan mielitis.
Dalam kasus yang parah, herpes zoster bisa menyerang organ lain seperti hati menyebabkan hepatitis, menyebabkan radang otak atau ensefalitis atau radang selaput pembungkus otak atau meningitis. Kondisi ini tentu bersifat fatal.
Ada komplikasi herpes zoster yang disebut sebagai zoster diseminata. Zoster diseminata adalah lesi kulit yang luas dan berkembang di luar area yang terkena atau dermatom yang berdekatan dengannya.
Selama kehamilan, cacar air dapat menyebabkan infeksi pada janin dan komplikasi pada bayi baru lahir namun bukan berupa herpes zoster. Perawatan selama kehamilan mencegah terjadinya komplikasi pada bayi.
Herpes zoster memberikan keluhan rasa nyeri, rasa tidak nyaman oleh karena itu perlu diberikan pengobatan dengan menggunakan kombinasi obat antivirus, pereda nyeri, dan perawatan suportif.
- Obat Antivirus: Obat ini dapat membantu mengurangi keparahan dan lamanya sakit. Obat antivirus yang umum termasuk asiklovir, famsiklovir, dan valasiklovir. Obat ini harus diminum dengan dosis yang tepat dan lamanya minum obat.
- Pada kasus berat mungkin memerlukan steroid untuk meredakan peradangan yang terjadi dan mencegah perlekatan di organ penting dan mencegah pembentukan jaringan parut.
- Pereda nyeri karena herpes zoster bisa sangat menyakitkan, jadi pereda nyeri merupakan bagian penting dari pengobatan. Bisa menggunakan pereda nyeri yang dijual bebas seperti ibuprofen atau asetaminofen atau obat yang harus diresepkan dokter, seperti obat pelemas otot atau obat antidepresan.
- Mengoleskan kompres dingin atau pelembab yang mengandung kalamin pada ruam dapat membantu menenangkan kulit dan mengurangi rasa gatal. Spray atau gel atau krim kulit yang mengandung lidocaine
- Istirahat yang cukup dan menjaga agar cuku asupan cairan dapat membantu tubuh melawan infeksi dan pulih lebih cepat.
- Vaksinasi: Bagi mereka yang memenuhi syarat, vaksin herpes zoster dapat membantu mencegah herpes zoster atau mengurangi keparahan penyakit.