Menjadi orang dewasa itu kadang membuat terbuai. Lupa bahwa sebenarnya kita pun seperti anak-anak yang rentan sakit. Kok? Bukannya dengan menjadi dewasa, sistem pertahanan tubuh kita juga semakin matang? Jangan salah, semua orang perlu imunisasi, karena imunisasi yang kita dapatkan saat kecil akan menghilang efek perlindungannya seiring dengan waktu. Kalau sudah begini, orang dewasa juga tidak luput dari risiko infeksi. Kata orang barat, “with adulthood comes responsbility”, jadi dewasa itu harus diiringi dengan tanggung jawab. Termasuk tanggung jawab menjaga kesehatan diri sendiri dan orang-orang yang kita cintai.
There is always a reason for everything, and even many for adult vaccination. Imunisasi penting karena berbagai alasan. Pertama, yang namanya penyakit itu sangat mungkin bersifat serius dan mematikan. Meskipun penyakit ini sebetulnya sangat bisa dicegah “bahayanya” melalui imunisasi. Alasan kedua, imunisasi mampu melindungi kita dan orang terkasih dari serangan penyakit. Imunisasi dapat membantu penghentian penyebaran penyakit tertentu. Nah ketiga, imunisasi adalah cara paling aman untuk melindungi kesehatan seseorang, karena sebelum bisa digunakan masyarakat, imunisasi sudah melewati berbagai ujian dan pencatatan oleh pihak berwenang. Makanya, imunisasi merupakan langkah penting dalam pencegahan penyakit.
Ada beberapa faktor yang membuat kebutuhan imunisasi pada orang dewasa berbeda-beda antar individu. Misalnya saja usia, gaya hidup, kondisi kesehatan secara umum, tempat bepergian, dan riwayat imunisasi. Beberapa imunisasi yang diperlukan oleh hampir semua orang dewasa yaitu:
– Flu
– Difteri, pertusis, tetanus (apalagi mereka yang tidak pernah diimunisasi waktu kecil)
– Shingles atau zoster (usia di atas 60 thn)
– Pneumokokal (usia di atas 65 thn dan orang dewasa dengan kondisi medis tertentu)
– Infeksi hepatitis B (orang dewasa dengan diabetes atau yang berisiko hepatitis b)
Contoh imunisasi lain yang mungkin diperlukan orang dewasa ialah HPV, hepatitis A, penyakit meningokokal, cacar air, campak dan gondongan. Meski banyak macamnya, yang namanya orang, kadang belum bisa ngeh dengan pentingnya imunisasi sampai mereka sendiri terbentur dengan penyakit. Baru deh terpikir tentang untungnya investasi dengan imunisasi. Bukankah lebih baik mencegah daripada mengobati?