Orgasme

Why So Many Women Don’t Have Orgasms

Orgasme adalah salah satu kesenangan paling intens yang dapat dicapai seseorang, namun mekanisme dasarnya masih kurang dipahami. Adanya unsur kesenangan ini membuat setiap perempuan mengalami orgasme dalam setiap aktivitas seksual. Namun pada kenyataannya tidak semua akan mengalaminya. Dalam sebuah studi yang dilakukan oleh Kinsey Institute, rerata perempuan mendapatkan orgasme pada aktivitas seksual secara umum adalah 31%-40%. Hanya sekitar 21%-30% mendapatkan orgasme melalui penetrasi saja, 51%-60% dengan bantuan rangsangan klitoris.

Mengutip artikel “Why So Many Women Don’t Have Orgasms” dalam Psycholgy Today, ada 4 hal yang mempengaruhi seseorang untuk mendapatkan orgasme, yaitu:

  1. Demografi

Seiring bertambahnya umur, jenjang pendidikan, dan jumlah penghasilan ternyata juga menambah besar kemungkinan mendapatkan orgasme.

  1. Kepercayaan

Bagi orang yang liberal terhadap agama dan nilai sosial lebih mudah mendapatkan orgasme dibandingkan mereka yang memegang nilai – nilai yang masih tradisional.

  1. Relasi atau hubungan

Bagi perempuan yang memiliki hubungan yang bahagia memiliki kemungkinan mendapatkan orgasme lebih besar karena dapat menyampaikan keinginannya pada pasangan.

  1. Trauma seksual

Dibandingkan perempuan yang pernah mengalami inses, pelecehan seksual, dan/atau kekerasan seksual lainnya, perempuan yang tidak pernah mengalami lebih mungkin untuk mengalami orgasme.

Selain empat faktor tersebut, ada hal lain yang membuat seorang perempuan tidak mengalami orgasme, yaitu:

  1. Kelelahan fisik.
  2. Penggunaan obat-obatan tertentu yang diresepkan, terutama antidepresan.
  3. Gangguan atau perubahan hormonal, seperti menopause.
  4. Penyakit kronis yang mempengaruhi kesehatan dan minat seksual, seperti pada diabetes melitus.
  5. Nyeri panggul kronis, seperti pada radang panggul (PID).
  6. Kerusakan saraf yang mempengaruhi area panggul karena kondisi seperti cedera tulang belakang.
  7. Kejang otot vagina di luar kendali atau vaginismus.
  8. Vagina yang kering.

Namun orgasme ternyata tidak hanya didapatkan dari aktivitas seksual penetrasi saja. Beberapa orang bisa mengalami orgasme tanpa penetrasi, mungkin dengan memijat, bercumbu, berciuman, meraba, eksplorasi tubuh pasangan, atau menggunakan perangkat atau alat bantu seksual.

Orgasme tidak selalu dapat dialami. Untuk mendapatkannya mungkin memerlukan bantuan tenaga professional untuk mencari dan mengobati gangguan fisik atau psikologis yang dialami.

Komunikasi dengan pasangan juga memiliki tempat yang sangat penting, terlebih bila pernah mengalami hal yang tidak menyenangkan terkait aktivitas seksual. Saling terbuka akan membantu menyingkirkan hambatan yang ada. Tidak perlu malu mengungkapkan keinginan, ketakutan, harapan dan fantasi pada pasangan.

Pada akhirnya orgasme juga berbicara mengenai waktu. Perlu kesabaran dan ada keterampilan yang perlu dipelajari.

Artikel Terkait

Merencanakan Kehamilan dengan Status HIV positif

Ketika Sang Tamu Mengganggu

HPV and What You Need to Know

Seks dalam Perkawinan: Butuh dan Bahagia

Bagian 3

Adiksi Cybersex

12 Infeksi Menular Seksual Yang Perlu Diwaspadai

Previous
Next

Buat janji dokter sekarang

Hubungi Kami

Silahkan gunakan formulir ini kapan saja untuk menghubungi kami dengan pertanyaan, atau untuk membuat janji.

Anda juga dapat menghubungi kami melalui WhatsApp atau telepon pada jam klinik di +62 8111 368 364.