Author

Illustration

Dr. Nurlan Silitonga

Otak dapat membuat kita bahagia

Lewat artikel ini yuk kita berbincang-bincang tentang neurotransmitter dopamin, serotonin dan lainnya, sesuatu yang sangat menarik dan pastinya mempeluas wawasan kita tentang kerja otak dihubungkan dengan kebahagian maupun kecemasan.

Apa yang dimaksud dengan Neurotransmitter?

Rata-rata otak manusia menampung lebih dari 100 miliar sel saraf (neuron) dengan masing-masing terhubung dengan 10,000 atau lebih sel lain yang, secara  matematis, sama dengan sekitar 1,000 triliun koneksi di dalam otak.

Neuron tidak berhubungan langsung satu sama lain; agar bisa berkomunikasi satu sama lain, mereka terhubung melalui bahan kimia yang sangat khusus yang disebut neurotransmiter. Neurotransmiter adalah pembawa pesan kimiawi yang mengkoordinasikan transmisi sinyal dari satu sel saraf (neuron) ke neuron berikutnya. Seperti juga sinyal di stasiun kereta api, ada sinyal untuk kereta melaju, ada sinyal untuk kereta berhenti.

Neurotransmitter menenangkan dan menstimuli

Secara garis besar neurotransmitter bekerja dengan cara menenangkan (inhibisi) atau menghentikan dan mengeksitasi atau melaju.

Neurotransmiter menenangkan disebut juga neurotransmitter penginhibisi. Neurotransmitter penginhibisi bekerja mendinginkan mesin otak yang terus bekerja tanpa henti. Seperti kita ketahui dalam tidurpun otak tetap bekerja, contohnya dalam tidurpun ada mimpi. Sistem inhibisi terutama terdiri dari GABA dan serotonin.

Neurotransmitter pengeksitasi (merangsang) bekerja mendorong orang untuk waspada, berani menghadapi tantangan, fokus, konsentrasi, misalnya dopamin dan norepinephrine. Orang yang punya ide banyak, senantiasa berpikir, berkelana mempunyai neurotransmitter pengeksitasi lebih banyak.

GABA

GABA (gamma-aminobutyric acid) adalah neurotransmiter umum yang mempengaruhi banyak aspek kesehatan, terutama stabilitas emosional dan fisik. Kerjanya mematikan arus listrik jika tidak diperlukan, seperti ketika siang hari cahaya terang benderang, maka lampu listrik ruangan dimatikan. Ia mengatur dan membatasi aktivitas neuroelektrik atau listrik syaraf. Tanpa GABA, impuls listrik tidak terkendali di otak, yang dapat mengakibatkan kejang.

Serotonin

Serotonin adalah neurotransmiter yang disintesis, disimpan, dan dilepaskan oleh neuron spesifik di otak. Serotonin alami terlibat dalam pengaturan beberapa proses di dalam otak, termasuk, depresi, mood, emosi, agresi, tidur, nafsu makan, kecemasan, ingatan dan persepsi. Serotonin mengatur proses ini melalui jalur yang menginervasi (menyambung ke) daerah otak yang berbeda. Sebagian besar sel di otak, lebih dari 40 juta, secara langsung atau tidak langsung terpengaruh oleh kadar serotonin serta otot, dan bagian dari sistem kardiovaskular dan endokrin. Kadar serotonin rendah sering dikaitkan dengan kecemasan, serangan panik, obesitas, insomnia.

Penelitian menunjukkan bahwa orang dengan depresi sering memiliki kadar serotonin yang lebih rendah dari normal. Jenis obat yang paling sering diresepkan untuk mengobati depresi dengan memblokir daur ulang, atau reuptake, serotonin oleh neuron pengirim. Akibatnya, lebih banyak serotonin tetap berada di sinaps agar neuron penerima diikat kepadanya, sehingga menyebabkan fungsi mood normal tercapai.

Gangguan rendahnya kadar neurotransmitter serotonin sering terjadi pada: pengguna alcohol, penggunaan pemanis buatan, kafein, perokok, diabetes, penggunaan stimulant seperti  ekstasi, pil untuk diet, rendahnya kadar gula darah, kurang olahraga, kurang sinar matahari, stress, marah, kadar kortisol yang tinggi.

Dopamin

Dopamin adalah katekolamin endogen penting yang memberikan efek luas baik pada neuronal (sebagai neurotransmiter) dan jaringan non-neuron (sebagai agen autokrin atau parakrin). Dalam sistem saraf pusat, dopamin mengikat reseptor membran tertentu yang dipresentasikan oleh neuron dan memainkan peran kunci dalam mengendalikan gerak, belajar, memori kerja, kognisi, dan emosi. Sebuah neurotransmiter yang membantu mengendalikan pusat penghargaan dan kesenangan otak. Dopamin juga membantu mengatur gerakan dan respons emosional, dan ini memungkinkan kita tidak hanya untuk melihat penghargaan, tapi juga mengambil tindakan untuk bergerak ke arah penghargaan.

Sistem dopamin otak terlibat dalam berbagai gangguan neurologis dan psikiatri seperti penyakit Parkinson, skizofrenia, dan amfetamin dan kecanduan kokain. Dengan demikian, sistem ini merupakan target utama obat yang diterapkan dalam pengobatan penyakit neuropsikiatrik.

Memiliki terlalu banyak dopamin di tempat yang salah bisa membuat psikotik. Napza yang membuang banyak dopamin (atau sangat menghambat reuptake-nya, yang mirip dengan pembuangan dopamin) termasuk kokain dan methamphetamine meningkatkan jumlah dopamine, menyebabkan euforia, agresi dan perasaan seksual yang intens.

Kita membutuhkan dopamin di tempat yang tepat pada waktu yang tepat dalam jumlah yang tepat. Ketika semuanya datang tepat, dopamin akan memotivasi kita. Dengan begitu kita mampu mengendalikan diri dan bertindak dengan perilaku kompetitif.

Mengapa orang yang senang tidak merasa sakit?

Neurotransmiter secara fungsional terintegrasi dengan sistem kekebalan tubuh dan sistem endokrin (termasuk kelenjar adrenal), ketidakseimbangan neurotransmitter dapat menyebabkan masalah kesehatan yang luas. Orang yang senang, mudah menyibukkan diri dalam hal yang menyenangkan, imunitas tubuhnya biasanya lebih baik, sehingga tubuh terlindungi dari sakit.

Artikel Terkait

Menembus Batas: Mengungkap Sulitnya Akses Layanan Kesehatan Mental | Bagian 1: Tantangan Akses

Gangguan Panik dan Serangan Panik, Sama atau Beda?

Fantasi Seksual dan Mimpi Erotis

Kenali Faktor Pemicu Bunuh Diri

Siasat Menjadi Ibu yang Bekerja

Benzodiazepin: Kegunaan dan Efek Samping

Previous
Next

Buat janji dokter sekarang

Hubungi Kami

Silahkan gunakan formulir ini kapan saja untuk menghubungi kami dengan pertanyaan, atau untuk membuat janji.

Anda juga dapat menghubungi kami melalui WhatsApp atau telepon pada jam klinik di +62 8111 368 364.