Kondom

Perjalanan panjang dari dinding gua hingga ke ruang pribadi

Beberapa hari yang lalu dihebohkan dengan berita peluncuran kondom dengan rasa Spicy Cimol, Mie Goreng, dan Kopi Susu Kekinian dari salah satu merk kondom yang ada di Indonesia. Tetapi ternyata berita tersebut sudah diklarifikasi sebagai kegiatan untuk memeriahkan April mop dan sebagai kampanye untuk menyadarkan masyarakat akan pentingnya penggunaan kondom sebagai alat kontrasepsi.

Kondom merupakan salah satu alat kontrasepsi yang cukup mudah ditemui dan diakses oleh masyarakat. Namun sayangnya stigma terhadap kondom dan mitos kondom yang beredar di masyarakat membuat orang menjadi ragu atau malu untuk menggunakannya. Orang merasa takut dihakimi dan dipandang sebagai orang yang tidak baik, aneh, nakal atau hal negatif lain Ketika membeli kondom di tempat umum seperti mini market atau apotik. Padahal sebagai alat kontrasepsi untuk mencegah kehamilan, kondom juga dapat menurunkan risiko tertular infeksi menular seksual bila digunakan dengan benar dan konsisten.

Dibalik stigma dan kontroversi kampanye penggunaan kondom, ternyata kondom memiliki banyak cerita seru dan perjalanan Panjang dalam sejarah perkembangannya.

Lukisan pada dinding gua Grotte Des Combarrelles

Kondom sudah ada ribuan tahun sebelum masehi. Lukisan pada dinding gua Grotte Des Combarrelles memperlihatkan kelamin laki-laki yang terbungkus sesuatu. Umur lukisan ini diperkirakan berumur 15.000 tahun. Belum diketahui bahan dan tujuan penggunaan pembungkus tersebut, namun tetapi menarik untuk mengetahui bahwa nenek moyang kitaternyata sudah cukup bijak untuk membuat kondom.

Masyarakat Mesir Kuno memandang penting untuk melindungi penis dari gigitan serangga dan penyakit tropis, sehingga mereka menjahit kain linen yang disesuaikan agar dapat menutupi kelamin tersebut. Namun masyarakat Romawi dan Yunani menggunakan kandung kemih hewan karena dapat membantu mencegah kehamilan juga.

15.000 tahun silam
Jepang & Tiongkok

Sekitar tahun 1400 Masehi, Jepang membuat penutup penis menggunakan bahan yag cukup ekstrim yaitu tanduk hewan dan cangkang kura-kura digunakan untuk melindungi kelamin laki-laki. Yah, mungkin beberapa dari kita bertanya-tanya bagaimana benda tersebut bisa digunakan, menyakitkan atau tidak. Di Cina penutup ini menggunakan bahan yang sedikit lebih lembut, yaitu kertas sutra yang diberi minyak dan usus domba.

Sekitar 1400 Maseshi
The French Disease

Dalam bukunya yang berjudul De Morbo Gallico, Gabriele Falloppio dan seorang dokter di Italia menulis tentang wabah sifilis yang mengerikan, yang disebut dengan The French Disease. Dia menyarankan agar para laki-laki menggunakan kondom yang terbuat dari kain linen yang dicelupkan terlebih dahulu pada bahan kimia lalu dikeringkan. Bila akan digunakan harus diikat dengan pita dan dilumasi dengan air liur. Ternyata hal tersebut bisa melindungi dari penularan sifilis.

Sebelum Abad 17
Kondom Sebagai alat Kontrasepsi

Pada abad ke 17, tukang daging punya peran cukup penting pada masa ini karena mereka juga membuat kondom yang terbuat dari usus dan kandung kemih hewan. Mereka mengukur elastisitas tiap organ yang digunakan. Kondom pun mulai tersedia untuk masyarakat luas sebagai alat kontrasepsi. Hasilnya angka kelahiran di Inggris menurun secara signifikan. Namun demikian, kaum Yesuit memandang kondom sebagai dosa dan tidak etis digunakan.

Awal Mula Abad 17
Penggunaan kata “Condom”

Selama Perang Saudara di Inggris, pasukan Raja Charles I tertular sifilis karena sering mengunjungi pekerja seks. Kondom ikan, sapi, dan usus domba dibagikan ke tentara untuk mengurangi penularan sifilis, karena penyakit tersebut merupakan penyebab umum kematian prajurit pada saat itu. Raja Charles II juga bermasalah dengan banyaknya anak di luar perkawinan. Oleh karena itu, dokter yang dikenal sebagai kolonel Condom meresepkan selubung yang terbuat dari usus domba. Jadi, konon kata kondom diambil dari nama dokter ini.

Namun ada teori lain menyatakan bahwa kondom berasal dari kata Latin “condus,” yang berarti wadah atau bejana, dan kata Persia “kemdu,”yang mengacu pada sepotong usus panjang yang digunakan untuk penyimpanan. Namun kata “Kondom,” pertama kali muncul di buku harian seorang dokter, Daniel Turner, dan kemudian menjadi istilah resmi  dalam kamus pada tahun 1785.

1785
Pengujian Kondom

Pada tahun 1774, Giacomo Casanova yang terkenal menulis tentang metode pengujian kondom di buku memoarnya. Ia merinci cara menguji lubang dan robekan pada kondom yang akan digunakan dengan cara meniupnya.

1744
Kondom Karet Pertama

Charles Goodyear, ahli kimia dan insinyur manufaktur dari Amerika Serikat, menemukan vulkanisasi karet, yang kemudian dipakai dalam pembuatan kondom yang elastis dan lebih kuat. Namun kondom karet pertama baru diproduksi tahun 1855. Tahun 1860, kondom diproduksi dalam skala besar. Walaupun lebih nyaman, kondom yang terbuat dari usus dan kandung kemih hewan berhenti digunakan pada abad ke-19, digantikan dengan kondom karet yang dapat digunakan berulang kali sehingga lebih murah.

1855 – 1860
Adanya Larangan penjualan Kondom dan Iklan Alat Kontrasepsi

Undang-undang Cornstock yang disahkan pada tahun 1873 di Amerika Serikat melarang penjualan kondom melalui pos dan mencegah iklan kontrasepsi untuk masyarakat umum.

1873
Condoms & War

Pada Perang Dunia pertama, kondom dibagikan bersama dengan senjata dan amunisi untuk tentara Jerman. Tentara Amerika dan Inggris tidak menggunakan kondom, walaupun sudah mengetahui kemampuannya untuk membantu mencegah penyakit kelamin. Akibatnya, selama periode tersebut,  tentara Amerika banyak yang mengidap sifilis dan kencing nanah.

Julius Fromm, seorang penemu Jerman, menemukan metode celup semen untuk kondom, membuatnya lebih tipis tanpa garis yang terlihat. Jerman melihat merek kondom pertama mereka yang disebut Fromm’s Act.

Perang Dunia I
Lateks

Tahun 1920, dengan ditemukannya lateks, kondom menjadi lebih tipis dan kuat. Young’s Rubber Company dari Amerika Serikat pertama kali memroduksi kondom lateks untuk dipasarkan secara luas. Lalu The London Rubber Company (LRC), pertama kali mendaftarkan Durex sebagai merk kondom pada tahun 1929.

1920 – 1929
Kondom sebagai pelindung dari HIV

Seiring perkembangan jaman, kondom pun ikut berkembang untuk kenyamanan penggunanya. Tahun 1950, kondom mulai menggunakan pelumas. Kondom perempuan diciptakan oleh Lasse Hessel, seorang penemu, karena melihat tidak ada pilihan bagi perempuan untuk melindungi diri dari penularan HIV. Hak patennya dibeli oleh Wisconsin Pharmacals di akhir tahun 1980-an dan mendapat izin edar dari FDA tahun 1993.

1950 – 1993
Anal Condoms

Origami Condom, sebuah perusahaan Amerika Serikat mengembangkan Origami Anal Condom (OAC) yang dirancang untuk aktivitas seks anal pada tahun 1995. Ini adalah kondom silikon yang tidak dapat digulung, berbentuk unik dan bebas lateks.

1995
Kondom anti-Perkosaan

Melihat banyaknya kasus perkosaan, Sonetha Ehlers, seorang dokter perempuan dari Afrika Selatan, memperkenalkan kondom anti pemerkosaan bernama Rape-aXe yang terbuat dari lateks pada tahun 2002. Ketika terjadi pemerkosaan, rangkaian kancing giginya di dalam kondom akan mencengkeram penis dan hanya bisa dilepaskan dengan tindakan medis di rumah sakit.

2002
What we know so far

Saat ini kita melihat kondom dengan berbagai warna dan tekstur. Ada yang terbuat dari lateks, yang paling banyak ditemui, ada pula yang terbuat dari silicon bagi mereka yang alergi terhadap lateks. Beberapa perusahaan menciptakan kondom dengan berbagai aroma.

The latest

Kondom tidak hanya sebagai alat kontrasepsi dan perlindungan dari infeksi menular seksual namun juga sudah menjadi aksesoris saat aktivitas seksual.

Artikel Terkait

Kesehatan Reproduksi dan HIV Di Tengah Ketidaktahuan dan Sorotan Prioritas

Stres & Infertilitas

Darah dalam air mani

Infertilitas Pada Pria

Jarang Dibahas Tapi Mungkin Terjadi

Infeksi Organ Reproduksi

Mari Pahami Lebih Dalam: Bukan Sunat Perempuan, tetapi Pemotongan/Perlukaan Genetalia Perempuan (P2GP)

Previous
Next

Buat janji dokter sekarang

Hubungi Kami

Silahkan gunakan formulir ini kapan saja untuk menghubungi kami dengan pertanyaan, atau untuk membuat janji.

Anda juga dapat menghubungi kami melalui WhatsApp atau telepon pada jam klinik di +62 8111 368 364.