Pertanyaan umum seputar puasa

Bulan Ramadan menjadi bulan suci yang dinanti oleh umat Islam karena pada bulan ini penuh dengan kebaikan sehingga mereka berusaha melakukan banyak ibadah untuk mendekatkan diri pada Tuhan dan melakukan kebaikan pada sesama. Pada umat Islam akan menjalankan ibadah puasa dan menahan hawa nafsu sebagai pernyataan sikap bertoleransi pada kaum dhuafa.

Di Indonesia, puasa yang dijalankan bisa lebih dari 12 jam. Bagi mereka yang tidak mengalami masalah kesehatan, tidak ada kendala saat menjalaninya. Namun bagi mereka yang memiliki masalah kesehatan tertentu atau harus mengkonsumsi obat lebih dari sekali sehari tentu mengalami kebingungan dalam melaksanakan puasa.

Berikut 2 pertanyaan yang sering diajukan dalam menjalani puasa:

Bolehkah orang dengan sakit mag menjalani puasa?

Sakit mag terbagi 2 yaitu sakit mag fungsional dan sakit mag organik. Keduanya dibedakan berdasarkan hasil pemeriksaan endoskopi dan laboratorium. Sakit mag organik akan dijumpai kelainan saat dilakukan pemeriksaan endoskopi dan laboratorium. Sedangkan sakit mag fungsional tidak dijumpai kelainan apapun. Umumnya yang terjadi adalah sakit mag fungsional.

Penyebab sakit mag organik paling banyak adalah infeksi kuman Helicobater pylori dan obat pereda nyeri.

Penyebab sakit mag organik adalah:

  • Stress
  • Makan tidak teratur
  • Makan makanan yang merangsang lambung seperti pedas, banyak bumbu, camilan berlemak
  • Minum minuman bersoda,mengandung kafein, minuman beralkohol
  • Merokok

Pada sakit mag fungsional, puasa justru membantu untuk mengendalikan penyakitnya karena membantu mengatur pola makan, mengatur asupan dan jenis makanan dan minuman juga untuk membantu pengendalian diri agar tidak mudah stress, sehingga umumnya akan mengalami perbaikan.

Jadi bagi yang sakit mag, periksa terlebih dulu kondisi lambung lalu berkonsultasi dengan dokter mengenai berpuasa.

Bagaimana cara minum obat saat berpuasa?

Bagi beberapa orang perlu minum obat dalam jangka panjang untuk mengendalikan penyakitnya, seperti hipertensi, diabetes dan HIV. Pada bulan Ramadhan waktu yang leluasa untuk minum obat berubah dari 24 jam menjadi 10,5 jam. Perlu pengaturan agar obat yang diminum tetap memiliki efek terapi yang optimal.

Bila obat diminum sekali sehari, akan lebih mudah. Namun bila lebih dari dua kali sehari tentu akan menyulitkan. Tanyakan pada dokter yang merawat mengenai kemungkinan untuk mengganti obat yang saat ini digunakan dengan obat yang sekali atau dua kali sehari.

Cara minum obat:

  • Sekali sehari: diminum seseuai ketentuan. Bila biasanya diminum pada siang hari maka bisa diubah menjadi sore atau malam hari. Bila obat akan mengganggu istirahat atau waktu tidur maka sebaiknya diminum saat sahur.
  • Dua kali sehari : diminum saat sahur dan berbuka.
  • Tiga kali sehari : diminum saat buka puasa, menjelang tengah malam dan saat sahur atau setiap 5 jam.
  • Empat kali sehari dan seterusnya tidak dianjurkan untuk berpuasa, terutama bila obat tersebut adalah antibiotik atau antivirus.

Artikel Terkait

Sirosis Hati

Contoh Kasus Penyakit

Feromon

Nyeri Saat Berkemih

Bacaan Digital atau Bacaan Cetak, Mana yang Dipilih

Stroke

Diabetes Melitus

Previous
Next

Buat janji dokter sekarang

Hubungi Kami

Silahkan gunakan formulir ini kapan saja untuk menghubungi kami dengan pertanyaan, atau untuk membuat janji.

Anda juga dapat menghubungi kami melalui WhatsApp atau telepon pada jam klinik di +62 8111 368 364.