Di dunia kesehatan masyarakat, perubahan yang nyata tidak hanya terjadi di meja perundingan atau di dalam laporan kebijakan, tetapi juga di pelosok-pelosok desa yang terpencil, di dalam komunitas masyarakat pedesaan yang berjuang untuk mendapatkan akses air bersih, sanitasi yang layak, dan layanan kesehatan yang memadai. Cahyo Putranto adalah salah satu sosok yang telah mengabdikan dirinya untuk membangun perubahan dari akar rumput, dengan pengalaman lebih dari 12 tahun dalam pengembangan dan pemberdayaan masyarakat di tingkat desa.
Sebagai seorang Master of Public Health, Cahyo telah berpengalaman dalam berbagai program kesehatan berbasis masyarakat, termasuk sebagai Health Hygiene Specialist dalam program PAMSIMAS (Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat) serta District Coordinator dalam program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM). Dalam perannya, Cahyo tidak hanya memastikan tersedianya infrastruktur air bersih dan sanitasi yang layak, namun juga membangun kapasitas masyarakat dalam perubahan perilaku yang higienis, mendorong terjadinya permintaan akan kebutuhan (demand creation), serta mendorong dan memperkuat manajemen rantai pasok melalui pemasaran sanitasi yang berkelanjutan.
Namun, kontribusinya tidak berhenti di sektor WASH (Water, Sanitation, and Hygiene). Cahyo memiliki pengalaman luas dalam pelibatan pemangku kepentingan lintas sektor dalam implementasi sebuah program dan membangun kemitraan strategis dalam isu-isu kesehatan masyarakat yang lebih luas, seperti keluarga berencana, kesehatan ibu dan anak, manajemen rantai pasok, serta penyakit menular seksual seperti HIV/AIDS, Syphilis, dsb. Pengalaman Cahyo menggunakan pendekatan Public Private Community Partnership (PPCP) untuk mendorong sektor swasta lebih berperan dan berkontribusi dalam penanganan penyakit HIV/AIDS merupakan salah satu keahliannya yang dapat memastikan bahwa setiap program tidak hanya mengandalkan intervensi pemerintah, tetapi juga melibatkan sektor swasta dan komunitas lokal untuk memastikan program yang berhasil dan berkelanjutan.
Dalam beberapa tahun terakhir, Cahyo juga terlibat dalam proyek eliminasi sifilis kongenital, sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan cakupan, aksesibilitas, kualitas skrining dan pengobatan bagi ibu hamil, guna mencegah penularan penyakit ini kepada bayi yang baru lahir.
Dengan keahlian dalam manajemen program, implementation research, studi kualitatif, serta pengalaman luas sebagai fasilitator pelatihan dan Training of Trainers (ToT), Cahyo telah menjadi figur yang diandalkan dalam berbagai pendampingan implementasi program dan peningkatan kapasitas bagi mitra terkait. Kemampuannya sebagai profesional di bidang kesehatan masyarakat dan peneliti ahli untuk studi kualitatif membuatnya tidak hanya menjadi penggerak perubahan, tetapi juga seorang pemimpin yang membangun jembatan antara kebijakan, implementasi, dan pemberdayaan masyarakat.
Melalui perjalanannya, Cahyo Putranto terus membuktikan bahwa kesehatan masyarakat yang inklusif dan berkelanjutan hanya bisa dicapai melalui kerja sama lintas sektor, pemberdayaan berbasis komunitas, dan komitmen untuk selalu mendengar serta memahami kebutuhan mereka yang paling terdampak.