Dr. Anindhita Kusuma Dyah Putri Soekowati, atau yang akrab disapa dr. Nindhi, adalah seorang dokter umum lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) yang menaruh perhatian besar pada kesehatan seksual dan reproduksi perempuan dengan pendekatan antropologi. Sebagai penyintas pelecehan seksual, Nindhi memahami dengan mendalam luka dan perjalanan penyintas. Dari pengalaman pribadi tersebut, tumbuh empatinya untuk memperjuangkan hak, suara, dan kesehatan perempuan.
Menulis dan meneliti menjadi sarana penyembuhan sekaligus perjuangan bagi Nindhi—baik melalui karya sastra, jurnalistik, maupun penelitian akademik. Gagasannya banyak berfokus pada kesehatan, seksualitas, dan dinamika perempuan dalam masyarakat, yang kemudian mengantarkannya pada berbagai kolaborasi lintas disiplin dan lintas negara.
Di Angsamerah, Nindhi berpraktik sebagai dokter umum sekaligus terlibat dalam pengembangan program dan riset di bidang kesehatan reproduksi serta edukasi seksualitas. Selain kegiatan klinis, ia juga berkontribusi dalam penyusunan kebijakan kesehatan di tingkat daerah dan nasional, terutama terkait pencegahan penyakit menular dan pengendalian penyakit tidak menular, melalui kolaborasi dengan World Health Organization (WHO) Indonesia dan Dinas Kesehatan sebuah kabupaten di Papua.
Sebagai peneliti, Nindhi aktif berpartisipasi dalam forum ilmiah internasional, antara lain International Conference on Family Planning (ICFP 2025) di Bogotá, Asia Pacific HIV & Co-infections Program (APHPC 2025) di Singapura, SAFE Reproductive Health Conference (AUA 2025) di Bangkok, dan Asia Pacific Conference on Point of Care Testing for Infectious Diseases (ASHM 2025), di mana ia mempresentasikan hasil risetnya terkait kesenjangan akses layanan kesehatan seksual, pencegahan infeksi menular seksual, dan strategi peningkatan literasi kesehatan reproduksi di Indonesia.
Selain aktif di forum ilmiah internasional, Nindhi juga tengah mengembangkan sejumlah riset yang berfokus pada kesehatan seksual dan reproduksi, pendidikan pubertas, serta pencegahan infeksi menular seksual. Beberapa di antaranya meliputi studi mengenai aksesibilitas HIV Post-Exposure Prophylaxis (PEP) di Indonesia, analisis kualitatif terhadap pendidikan pubertas untuk anak usia sekolah dasar melalui program “Her Day, Every Day”, serta keterlibatannya sebagai Principal Investigator untuk Indonesia dalam riset multi-negara DoxyAsia, yang meneliti kesadaran dan penerimaan Doxycycline Post-Exposure Prophylaxis (doxyPEP) di komunitas LSL di Asia.
Berlandaskan kepedulian dan kecintaannya pada perempuan, Nindhi berharap dapat menjadi sahabat dan pendengar yang solutif penuh kehangatan, yang hadir untuk memberikan pelayanan kesehatan seksual dan reproduksi yang inklusif, berbasis bukti, dan berempati.