Question #25609

views

1331

Bacterial vaginosis

Selamat sore dok.
2 minggu lalu saya berobat ke Angsamerah. Saat itu saya ada keluhan keputihan yg berwarna kekuningan dan sekalian mau kontrol krn riwayat melakukan hubungan berisiko.
Saya tes keseluruhan STD termasuk sifilis dan HIV lengkap sekalian papsmear. Dan syukurlah semua hasilnya negatif, kecuali Tes vagina swab hasilnya PMN + , coccus + dan pH 4.8 (abnormal). Kata bu dokter, itu bacterial vaginosis dan diresepkan metronidazole utk diminum 1 minggu.
Hari ini hasil papsmear saya baru keluar. Hasilnya: Negatif, perubahan seluler jinak. Radang disebabkan Cocobasillus. Tidak dijumpai sel atipik ataupun sel ganas. Rekomendasi: ulangi  papsmear 1 tahun lagi.
Pertanyaan saya adalah:
1. Apakah bakteri hasil papsmear itu sama dengan yg didapati di hasil vagina swab?
2. Saat ini, obat yg diresepkan sudah habis. Tapi keputihan itu masih ada (agak berkurang).
Apakah saya harus secepatnya kontrol lagi untuk periksa ttg infeksi bakteri ini? Karena saya mau keluar kota s.d awal July.. apakah harus papsmear lagi juga? Atau bagaimana?
3. Mengenai infeksi bakteri ini apakah media penularannya? Apakah dr kegiatan seksual? Atau krn pantyliner atau produk kewanitaan lainnya?
4. Apakah ada pengaruh infeksi bisa semakin memburuk krn pengaruh merokok dan konsumsi alkohol?
Mohon pencerahannya. Terima kasih..

Answer

Salam mbak, terima kasih sudah mencoba klinik Angsamerah, saya akan mencoba menjawab

  1. Benar, bakteri yang terlihat di dalam sediaan papsmear tentu sama dengan bakteri yang dilihat saat pemeriksaan sediaan hapus vagina (vagina swab)
  2. Penyembuhan dari infeksi bakteri vagina memerlukan proses berangsur-angsur. Anda dapat memeriksa vagina swab lagi tetapi tidak perlu dilakukan papsmear. Nanti akan terlihat perkembangan pengobatan yang anda terima.
  3. Infeksi bakteri vagina bukan infeksi menular seksual namun bisa ditimbulkan dari aktivitas seksual. Penyebab paling sering adalah penggunaan pembersih kewanitaan, pembalut yang terlalu lama digunakan, produk-produk yang mempromosikan menyebabkan vagina menjadi kesat karena semuanya itu mengganggu keseimbangan bakteri di dalam vagina.
  4. Rokok dan alkohol memang menurunkan sistem kekebalan tubuh, secara tidak langsung juga mempengaruhi kondisi tersebut.

Buat janji dokter sekarang

Artikel Populer

Memahami hasil Pap Smear

Bagaimana Dokter Mendiagnosa Keputihan?

Seks, Seksual dan Seksualitas

HIV dan Nutrisi

Kondom Wanita

Demam, Gejala atau Penyakit?

Previous
Next

Hubungi Kami

Silahkan gunakan formulir ini kapan saja untuk menghubungi kami dengan pertanyaan, atau untuk membuat janji.

Anda juga dapat menghubungi kami melalui WhatsApp atau telepon pada jam klinik di +62 8111 368 364.