Question #25144

Halo,
terima kasih untuk pertanyaannya. Berikut kami coba menguraikan apa yang ingin Anda ketahui:

1. Penularan HIV terjadi melalui pertukaran cairan tubuh (darah dan/atau cairan seksual), sehingga tiap orang yang mengalami pertukaran cairan tsb berisiko terpapar HIV. Dalam hal Anda, melakukan hubungan seksual dengan pasangan tanpa menggunakan kondom dapat dianggap sebagai perilaku berisiko. Apabila Anda dan pasangan Anda sudah terbukti HIV negatif, baru lah dinyatakan Anda tidak berisiko tertular HIV.
2. Penularan herpes genitalis terjadi melalui kontak antara lesi (luka) dengan kulit melalui kontak seksual. Hal ini tetap bisa terjadi meskipun orang yang memiliki virus tidak menunjukkan tanda dan gejala infeksi. Penggunaan kondom dipercaya mengurangi kemungkinan penulaan herpes dari satu orang ke orang lain, meski tidak selalu efektif.
3. Pasangan Anda mungkin tertular herpes dan tidak menunjukkan gejala. Pada beberapa kasus, keluhan munculnya vesikel (gelembung berair) sebagai gejala herpes bisa terjadi bertahun-tahun setelah infeksi terjadi. Gejala ini disertai dengan rasa tidak enak badan yang menyerupai flu.
4. Penggunaan acyclovir perlu mengikuti saran dokter saat meresepkan obat tersebut. Tips untuk mengonsumsi acyclovir adalah banyak minum saat sedang dalam terapi acyclovir. Obat ini dapat dimakan dengan/tanpa makanan, meski untuk kebanyakan orang obat yang diminum setelah makan membantu mengurangi munculnya keluhan pencernaan. Efek jantung berdebar seperti yang Anda sampaiakn, jarang dijumpai sebagi efek samping acyclovir.
5. Seseorang yang berada dalam masa jendela, bisa saja sudah terdeteksi bila mengalami infeksi. Angka kejadiannya tidak banyak, namun memungkinkan. Dianjurkan bagi mereka yang berisiko tinggi tertular HIV untuk rutin memeriksakan diri agar mengetahui status HIV nya.