pada tanggal 1 juni saya melakukan tindakan beresiko dengan orang yg tidak saya tau pasti status hiv nya, sebulan kemudian saya demam berkepanjangan di sertai diare 2 hari, kemudian saya melakuan tes hiv sendiri menggunakan darah pada jari dan hasilnya non reaktif, akan tetapi demam dan sakit saya tidak kunjung sembuh, hanya sempat sembuh 1 minggu kemudian demam lagi hingga saya memutuskan ke dokter lg dan dokter mengatakan saya gejala tifus, karna sakit tidak kunjung sembuh hampir satu bulan saya tes hiv kembali di klinik Angsamerah yaitu tepatnya 2 bulan setelah tindakan beresiko dengan hasil non reaktif, dokter mengatakan saya paranoid tapi saya pikir saya belum melewari masa periode jendela 3 bulan, apa 2 tes yang saya sudah lakukan itu akurat? sedangkan saya merasa demam di tubuh saya tidak kunjung turun pdhal sudah 3 kali ke dokter
Salam mas/mbak, ada banyak penyebab demam seperti kurang cairan, serangan panas, stress, kelelahan, atau infeksi. HIV sendiri tidak memiliki gejala yang khas dan umumnya disebabkan oleh infeksi oportunistik. Keluhan yang anda rasakan hanya dapat dipastikan melalui pemeriksaan fisik dan pemeriksaan darah.
Hasil VCT tersebut tergantung pada faktor risiko dari konseling dengan dokter. Menurut data umumnya pemeriksaan setelah minggu ke 4 memiliki akurasi sekitar 85%-95%.