Selamat sore, dokter.
Saya seorang mahasiswa baru di fakultas kedokteran. Beberapa waktu yang lalu saya melakukan perilaku berisiko, dok. Saya paham saya telah membuat kesalahan besar dan saya sangat menyesali perbuatan saya tersebut. Sekarang saya sedang menunggu masa jendela lewat untuk melakukan tes.
Dalam waktu dekat pihak fakultas akan menyelenggarakan medical check-up, dan salah satu komponennya adalah tes darah. Apakah nantinya akan ada tes HIV? Kalau ada, dan misalnya saya dinyatakan HIV+ (semoga tidak), apakah status saya sebagai HIV+ akan membuat saya harus mengundurkan diri dari fakultas tersebut? Apakah ada aturan tertentu bagi mahasiswa kedokteran (maupun dokter yang melakukan praktik di RS) untuk bebas dari beberapa penyakit seperti HIV atau hepatitis, dll? Saya sekarang sudah bingung harus gimana lagi.
Menurut dokter sendiri, apakah sebaiknya saya mengundurkan diri dari FK dan pindah ke jurusan kuliah yang lain? Jujur, saya sekarang merasa sangat cemas akan kondisi saya sekarang. Mohon dijawab ya, dokter.
Terima kasih..
Salam mas/mbak, memang ada kegiatan saat kuliah medis yang memungkinkan anda berisiko tertular dan menularkan suatu penyakit pada pasien anda.
Sebaiknya tenaga medis yang terinfeksi HIV tidak melakukan tindakan yang memungkinkan pasien tertular virus HIV, seperti melakukan tindakan bedah, pengambilan darah.
Saran saya saat ini anda menunggu masa jendela tersebut. Semoga hasilnya sesuai dengan harapan anda.