Halo dok saya mau tanya terkait validitas hasil test hiv teman saya, dia terakhir kali melakukan hubungan dengan wanita yang tidak jelas status HIV nya pada tanggal 4 Maret 2018 (Menggunakan kondom). Pada tanggal 24 April 2018 melakukan test HIV rapid test di klinik angsamerah hasilnya non-reaktif. Kemudian pada tanggal 29 April 2018 teman saya sakit yang cukup berat hingga berat badannya turun 5 Kg dalam waktu 3 Minggu dengan kondisi asupan makan banyak (Namun sekarang berat badan sudah kembali ke angka sebelum jatuh sakit). Kemudian pada tanggal 3 Mei 2018 melakukan test HIV di laboratorium Prodia hasilnya non-reaktif. Namun penyakit teman saya belum juga diketahui penyebabnya hingga teman saya dirawat di rumah sakit selama 6 hari namun juga tidak diketahui penyebabnya dengan gejala demam berkepanjangan dan tubuh lemas. Kemudian pada tanggal 26 Juni 2018 teman saya kembali melakukan test HIV rapid test di klinik angsamerah hasilnya juga non-reaktif. Hingga saat ini teman saya mengalami suhu tubuh yang selalu hangat setiap harinya dan terasa tidak nyaman di leher namun pada saat melakukan USG hasilnya normal. Hasil pemeriksaan darah lengkap menunjukkan darah merah dan darah putih dalam kondisi normal dan hasil pemeriksaan hs-CRP masih di bawah nilai maksimal. Yang menjadi pertanyaan teman saya adalah apakah hasil rapid test HIV tanggal 26 Juni 2018 sudah akurat dan tidak perlu melakukan test ulang ? dan jika dokter berkenan apakah penyebab suhu tubuh teman saya yang tidak pernah normal seperti sedia kala sejak bulan Mei 2018 ? terima kasih
Salam mas/mbak, tes yang dilakukan setelah 12 minggu dari aktivitas berisiko tertular HIV terakhir maka hasilnya sudah konklusif.Â
Mengenai demam saya tidak dapat memastikan tanpa melakukan pemeriksaan.