Question #26748

Selamat Malam,
Saya baru menikah Juli 2018. Lalu sejak itu saya dan suami sengaja menunda kehamilan dengan menggunakan pil kb merk Yaz yang disarankan oleh salah seorang dokter obygn di sebuah rumah sakit swasta di Bandung. Konsultasi ini kami lakukan sebelum menikah sekalian pre marital check up.

Lalu sejak bulan desember 2018 saya mengonsumsi obat anti depresan. Namun tidak ada perubahan pada siklus menstruasi saya. Sampai kemudian di bulan Maret ini seharusnya saya menstruasi pada tanggal 19 tapi sampai tgl 29 (hari ini) saya tidak menstruasi. Padahal saya sudah makan pil plasebo 4 buah sesuai urutan di pil KB Yaz. Lalu pada tgl 26 saya dan suami berhubungan seksual tanpa pengaman. Dan tanggal 28 saya pakai test pack dan juga ke dokter obygn untuk test qpakah saya hamil atau tidak karena kok sampai telat sekian lama. Ini hal yang tidak pernah terjadi sebelumnya.

Dokter obygn tidak memberikan informasi yg jelas, dan justru mengorek2 informasi mengapa saya ke psikiater dan sampai minum obat anti depresan. Bahkan dia menanyai saya tentang kondisi mental saya dan menuduh saya bipolar. Jelas2 psikiater saya tdk sekalipun melabeli saya seperti itu dan menyatakan saya sudah stabil. Bagi saya itu bukan ranah si dokter obygn untuk bahas kesehatan mental saya. Dia hanya perlu menjelaskan kepada saya apakah wajar keterlambatan menstruasi 9 hari dll yg terkait dengan reproduksi.

Nah yg ingin saya TANYAKAN:
Mengapa saya bisa terlambat menstruasi sampai 10 hari lamanya? Apakah wajar? Mengingat saya belum pernah ada di kondisi seperti ini sebelumnya. Bahkan ketika mengonsumsi obat anti depresan pun saya tidak mengalami masalah dalam hal menstruasi.

Apakah ada kemungkinan saya hamil? Dan mengapa hasil di test pack negatif? Apakah saya boleh lanjut makan pil kb atau tunggu 12 April (siklus 21 hari) baru test lagi?

Maaf kalau panjang lebar. Terima kasih