Selamat sore angsamerah, saya mau menanyakan suatu hal :
Jadi beberapa hari yang lalu saya melakukan tes VCT di salah satu klinik di RS rujukan di jakarta pusat. waktu itu sudah berjalan 98 hari setelah perilaku berisiko dan oleh perawat juga sudah dinyatakan hasil final non reaktif.
Sebelumnya saya ingin bercerita kalau saya ini memiliki OCD, jadi serba ketakutan akan segala hal yang tidak pasti, aoalagi menunggu waktu selama 98 hari itu rasanya sulit sekali, setiap hari dihantui rasa takut yang luar biasa sampai badan seringkali drop.
Nah ketika saya melakukan pengambilan darah, ternyata darah saya sulit diambil karena tertutup lemak, sampai suster yang mengambil darah mencoba mengambil darah tiga kali di tempat yang berbeda, dan yang ketiga berhasil, nah setelah pulang saya jadi kepikiran kalau-kalau ketika berganti tempat pengambilan darah itu jarum suntik tertukar dengan pasien sebelumnya.
Pertanyaan saya, apakah setiap klinik memiliki standarisasi akan hal tersebut, misalkan seluruh peralatan setelah ganti pasien akan disingkirkan / dibuang terlebih dahulu lalu baru pasien berikutnya masuk? memang ketika percobaan pengambilan darah yang pertama saya melihat jarum suntiknya baru dibuka dari kemasan, cuma percobaan kedua dan ketiga saya tidak melihat, dan takut jarum suntiknya tertukar dengan pasien sebelumnya.
Akibat kejadian tersebut setelah tes walaupun hasil non reaktif saya tetap merasa ketakutan.
Itu saja pertanyaan dari saya, saya mengucapkan banyak terimakasih kepada angsamerah jikalau berkenan menjawab pertanyaan saya ini. Salam sukses selalu.
Terima kasih sudah bertanya, saya akan berusaha menjawab kegelisahan anda.
Di setiap layanan kesehatan termasuk laboratorium, mempunyai standart yang ketat untuk proses pengambilan darah, yaitu memakai jarum sekali pakai, memakai alat pelindung diri seperti sarung tangan. Jadi bisa dipastikan jarum yang digunakan untuk mengambil darah anda tidak mengandung virus HIV.