Angsamerah Articles Selingkuh

Selingkuh: Why and Cara Mencegahnya?

Selingan indah perkawinan tetap utuh. Benarkah?

Tergelitik untuk menuliskan hal selingkuh, dipicu oleh cerita nyata beberapa kawan. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia yang diakses di Google tanggal 24 Juli 2015, selingkuh diartikan sebagai suka menyembunyikan sesuatu untuk kepentingan sendiri; tidak berterus terang; tidak jujur; curang; serong; suka menggelapkan uang; korup; suka menyeleweng.

Jadi kalau kita bahas maka pagarnya adalah ada transaksi antara dua orang sebelumnya, kemudian salah satu atau keduanya mengatur transaksi lain tanpa pemberitahuan kepada pihak terkait dalam transaksi pertama. Baiklah kita batasi pada dua orang yang sudah terikat perkawinan, kemudian salah satunya menjalin hubungan lain diluar perkawinan, yang tentu saja tidak memberitahukan pasangannya.

Datang kepada saya seorang manajer dari sebuah bank terkemuka di Jakarta. Ia mengatakan hidup perkawinannya bahagia, isterinya seorang notaris yang cukup mapan, hubungan mereka baik bisa diskusi mengenai banyak hal, sering berlibur bersama. Anak seorang, perempuan, sekolah dan pergaulannya cukup baik. Ia datang dengan kesedihan mendalam, sebab selingkuhannya memutuskan untuk bertunangan dengan karyawan bank tetangga kantornya. Selama tiga tahun mereka menjalani hubungan, makan siang bersama, fitness bersama dan menikmati waktu senggang sebelum pulang kantor bersama. Ingin rasanya ia memenggal kepala calon tunangan selingkuhannya, yang dengan teganya merebut perhatian selingkuhannya untuk berpaling darinya. Ia mengatakan bahwa dirinya jauh lebih cemerlang karier, harta, ketampanan daripada sang calon tunangan. Mengapa ia harus kehilangan hubungan ini…

Mengapa orang selingkuh? Berbagai alasan dikemukakan untuk pembenaran, bahkan terkadang tanpa alasan cukup kuat atau berarti. Dalam Psychology Today 30 Oktober 2013, dikatakan oleh Robert Weiss LCSW, CSATS dalam Love and Sex in the Digital Age.

Baca juga: Seks dalam Perkawinan

Sepuluh alasan laki-laki selingkuh

Dikatakannya bahwa laki-laki yang berikrar menikah monogami melakukan selingkuh atas banyak alasan:

  1. Membohong. Dalam dirinya ia mengingkari monogami, meski dalam ikrar ia menyebutnya. Dia tidak menyadari bahwa ikrar mengandung makna suci keterikatan hubungan dengan orang yang dipilihnya untuk dicintai. Monogami baginya adalah sebuah ungkapan tanpa makna.
  2. Merasa tidak aman. Jauh didalam batinnya ia merasa banyak kekurangan dalam dirinya, terlalu muda/tua, terlalu miskin, terlalu bodoh dan banyak lagi kekurangan. Kekurangan ini ditutupinya dengan memelihara perselingkuhan yang membuat dirinya merasa berharga.
  3. Tidak matang kepribadiannya. Dia berpikir sepanjang pasangannya tidak mengetahui, maka ia tidak menyakiti siapapun. Ia tidak menyadari bahwa seringkali perasaan pasangan mencium adanya ketidak beresan dalam hubungan, meski belum dapat dibuktikan sampai ia dapat membuktikannya.
  4. Menderita. Masa lalunya, ia dibesarkan dalam suasana traumatis atau setidaknya mengalami trauma psikologik seperti kekerasan fisik, kekerasan seksual ataupun ditelantarkan. Luka hatinya dilampiaskan dalam bentuk tidak berkomitmen dengan orang lain. Luka psikologik dan luka seksualnya dicoba diobatinya dengan cara hubungan dengan oranglain diluar ikatan perkawinannya.
  5. Harapan diluar batas. Ia meyakini pasangannya harus memenuhi hasrat seksual dan emosinya selama 24 jam sehari, 7 hari seminggu, tanpa penolakan atau kegagalan. Dalam sikap narsisistiknya bahwa isterinya tak boleh berbagi perhatian seperti tugas mengasuh anak, membereskan rumah, meniti karier, membantu peningkatan financial keluarga dsb. Jika dalam pikirannya isteri tidak dapat memenuhinya maka ia mencari pemenuhan diluar hubungan perkawinan.
  6. Merasa lelah, banyak kerja dan merasa memerlukan ekstra perlakuan seperti berselingkuh, melakukan hubungan seksual dengan pekerja seks dsb. Atau boleh jadi ia sengaja melakukan agar isteri mengeluh dan meminta ia kembali.
  7. Tidak mengerti arti cinta. Ia bingung ini cinta atau nafsu. Ia tidak memahami arti cinta dalam hubungan ikatan satu sama lain, dengan kewajiban dan perhatian timbal balik. Dengan komitmen bersama, kejujuran dan keterikatan emosi bersama.
  8. Adiksi. Sangat mungkin ia mengalami ketergantungan pada alkohol atau narkotika, zat adiktif lainnya. Penggunaan zat adiktif seringkali merusak daya pikir seseorang sehingga judgementnya dan pengambilan keputusannya  buruk, juga tak mampu mengendalikan diri. Biasanya gangguan perilakunya meliputu kompulsivitas atas seksual, hubungan seksual menjadi sangat berarti untuk menenangkan dirinya, melepaskan diri dari suasana tidak nyaman dan mengalihkan diri dari gangguan psikologiknya kepada hubvungan seksual.
  9. Menginginkan mengakhiri hubungan. Secara tidak langsung ia mengumumkan pada pasangannya bahwa ia tidak lagi menjaga relasi mereka, tak mau terikat lagi dalam hubungan sebelumnya. Ia ‘mengatakan’ bahwa dirinya masih ‘laku’ dengan orang lain.
  10. Longgarnya ikatan dengan sesama kelompoknya di masyarakat. Ia tidak mempunyai kelompok teman teman lelaki yang erat bersahabat, saling mendukung. Ia merasa tertinggal dari banyak orang disekitarnya sehingga ia mencari tambatan lain.

Sepuluh alasan perempuan selingkuh

Apakah hanya laki-laki yang selingkuh, ternyata tidak demikian. Berikut Sepuluh alasan perempuan selingkuh:

  1. Rendah diri: Perempuan yang merasa rendah diri  mudah untuk depresi, trauma masa kanaknya tidak dapat diselesaikan, semua ini ditumpahkannya pada hubungan diluar perkawinannya, Jika seseorang mendekat, mendekap dan melakukan hubungan dengannya, ia akan merasa berharga, dicintai, dibutuhkan.
  2. Membalas dendam: Kadang perempuan merasa dirinya dipecundangi oleh pasangannya (baik secara financial atau seksual), maka ia marah, mendendam dan membalasnya. Perempuan seperti ini biasanya menyatakan ‘perang terbuka’.
  3. Kesepian dan Terabaikan: Seringkali perempuan merasa hanya dijadikan pengasuh, pembantu ataupun ibu rumahtangga pengurus rumah, atau sebagai pencari nafkah, ia tidak dipandang sebagai isteri atau kekasih. Hubungan seks diluar perkawinan digunakannya untuk membayar kelelahan ini.
  4. Kurangnya kegairahan: Beberapa orang merasa hubungan tetap sebagai datar, tidak ada daya tarik tawa kebahagiaan, rasa keceriaan ketika bertemu. Tak ada lagi debar jantung yang berdetak lebih keras, tak ada lagi kesenangan menyambut kedatangan dsb. Maka dicaribnya kebahagiaan, kemeriahan, kecerian melalui hubungan yang menyertakan detak jantung lebih cepat.
  5. Kurangnya hubungan seksual: Hubungan seksual merupakan hubungan intim antara dua orang yang saling tertarik. Maka ketika hubungan ini menjauh, tak lagi terasa adanya keintiman, tak ada lagi ketertaikan. Bila daya seksual pasdangan tidak setara, maka boleh jadi masalah memunculkan dirinya.
  6. Tidak adanya keakraban di rumah: Kedekatan bukan hanya seksual, perempuan sangat menghargai perhatian kecil-kecil seperti kata-kata penghargaan, hadiah kecil, uluran tangan. Kurangnya perhatian membuat ia merasa tidak berharga dan mencati penghargaan di luar rumah.
  7. Harapan diluar Batas: Beberapa perempuan dengan narsistik akan berharap tinggi pada perhatian sebagai bukti dirinya dicintai. Pujian, perhatian dan focus senantiasa harus terpusat padanya. Jika ini tidak dipenuhi, maka akan dicari pemenuhannya pada orangf yang ‘jatuh cnta’.
  8. Kelompok kawan perempuannya hampir tidak ada: Kelompok teman-teman perempuan yang mendukung dirinya dalam hubungan sehat tidak ada membuat perempuan menjadi sepi, terutama kalau ia merasa tidak diperhatikan, dilecehkan , maka ia akan berpaling kepada lelaki yang memberinya perhatian.
  9. Ingin mengakhiri hubungan: Beberapa orang merasa dengan cara berselingkuh menunjukan jati dirinya untuk merdeka, lepas dari hubungan sebelumnya. Ia tidak menyatakan secara terus terang, namun menggunakan isyarat. Ketika ia sudah memperoleh tambatan baru, maka dengan mudah ia melepas tautan lama.
  10. Kecanduan seks atau cinta: Mereka dengan gangguan adiksi akan membuat dirinya nyaman dengan cara berhubungan seks yang membuat dopamine mereka meningkat tajam. Dengan cara ini rasa rendah diri, depresui, cemas, dapat tersisihkan meski tidak terselesaikan.

Baca juga: Seks, Seksual dan Seksualitas

Bagaimana supaya tidak selingkuh?

Setelah mengetahui alasan lelaki dan perempuan selingkuh, bagaimana supaya tidak selingkuh? Berikut ini langkahnya:

  1. Kenali kepribadian dan suasana psikologi anda.
  2. Tetapkan diri bahwa ikatan perkawinan anda merupakan pilihan anda, dan sadar ketika memutuskan menikah.
  3. Setiap langkah senantiasa mempunyai risiko dan konsekuensi. Maka pikirkanlah sebelum bertindak.
  4. Jatuh cinta memang asmara bergelora, mempertahankan cinta lebih membutuhkan gelora semangat untuk mengatasi setiap risiko dan konsekuensi.
  5. Setiap perkawinan membutuhkan penyesuaian yang seringkali menimbulkan friksi sebelum ketetapan adaptasi baru datang.
  6. Dalam tahapan usia perkawinan, hal yang dihadapi berbeda-beda. Tahun pertama mungkin ketenangan telah mendapatkan teman hidup. Tahun kedua penyesuaian mendapat momongan. Tahun ketiga menyesuaikan dengan karier yang makin lama makin menjanjikan dan makin besar tanggung jawabnya dst. Karena itu teruslah menimba ilmu penyesuaian diri.
  7. Banyaknya anggota keluarga ikut mempengaruhi lajunya perkawinan, sebab masing-masing anggota akan memberi dampak bagi lainnya.
  8. Tinjau kembali tujuan perjalanan perkawinan anda, diskusikanlah dengan seluruh anggota keluarga, kemana arah pwerjalanan.
  9. Masalah yang datang dalam perkawinan perlu dianggap sebagai ujian enentukan kelulusan anda pada tujuan perkawinan.
  10. Rumput tetangga senantiasa lebih hijau kalau dipandang dari luar. Semua punya kerepotan, semua punya penciteraan. Berikan kekuatan pada perkawinan untuk dapat mengatasi kerepotan dan penciteraannya mengundang inspirasi.

Bilamana belum mengenali diri sendiri dan mengininkan perbaikan diri, psikolog klinis dan psikiater dapat membantu anda. Perbaikan diri dilakukan oleh kita sendiri, untuk kita sendiri. Sukses dalam perkawinan.

Artikel Terkait

2 Hati jadi 1 dan Pengaruhnya Terhadap Kesehatan Jantung

Mengubah Diri Ketika Bekerja Dengan BOSS yang Menciutkan Hati

Premarital Health Check Up, Penting Nggak Sich?

Modern Dating

Menantang tetapi Perlu Dihadapi

“Break Up” dengan Cara yang Benar

PETUNJUK PASIEN Pemeriksaan Kesehatan Pranikah (PKP) di Klinik Angsamerah

Previous
Next

Buat janji dokter sekarang

Hubungi Kami

Silahkan gunakan formulir ini kapan saja untuk menghubungi kami dengan pertanyaan, atau untuk membuat janji.

Anda juga dapat menghubungi kami melalui WhatsApp atau telepon pada jam klinik di +62 8111 368 364.