Setelah berdiskusi tentang isu kekerasan seksual kepada orang tua siswa SD beberapa bulan yang lalu, tanggal 10 Juli 2015 tim Angsamerah kembali dipercaya oleh institusi pendidikan BPK Penabur untuk berbagi ilmu dan pengalaman. Bertempat di TKK 2 Penabur, kali ini kami berkesempatan untuk bicara di hadapan guru-guru TK tentang pendidikan seks pada anak. Suatu pengalaman yang sangat berkesan bagi kami untuk berbagi dengan orang-orang yang sehari-harinya membaktikan diri untuk secara langsung terlibat dalam tumbuh kembang anak. Lebih dari itu, kami sangat mengapresiasi langkah TKK Penabur yang menunjukkan kepedulian lebih terhadap perkembangan anak dan aspek seksualitasnya yang unik.
Berangkat untuk mengeksekusi tugas ini, kami tidak melihat diri kami sebagai “guru” untuk audiens. Kami percaya rekan-rekan guru memiliki perspektif yang kaya tentang anak, dan tugas kami adalah memperkaya perspektif tersebut dengan perspektif seksualitas yang sehat. Kami awali diskusi ini lewat sesi yang dibawakan dr. Gina Anindyajati dengan topik pendidikan seks pada anak yang bertujuan untuk membantu rekan-rekan guru dalam membimbing anak mengenali tubuhnya dan bagaimana mereka harus memperlakukannya. Rangkaian kegiatan ini kemudian dilanjutkan oleh sesi yang dibawakan oleh Inez Kristanti, S.Psi. dengan topik kekerasan seksual pada anak yang bertujuan membantu rekan-rekan guru dalam mengenali adanya kekerasan seksual serta langkah-langkah yang bisa diambil untuk membantu anak dalam situasi tersebut.
Kegiatan ini ditutup dengan sesi tanya jawab yang dipandu oleh dr. Nurlan Silitonga selaku direktur Angsamerah. Beragam pertanyaan yang sepertinya berangkat dari pengalaman-pengalaman guru sehari-hari pun muncul, seperti bagaimana seharusnya kita menjawab seorang anak yang bertanya dari mana datangnya bayi, hingga bagaimana hukum di Indonesia dapat melindungi seorang anak yang menerima kekerasan seksual. Walaupun topik yang dibawakan serius, suasana tidak lantas menjadi kaku. Tim Angsamerah yang terampil dalam mencairkan suasana pun membuat pengalaman belajar ini juga menjadi pengalaman yang menyenangkan baik untuk rekan-rekan guru maupun kami selaku narasumber sendiri.