Semakin menjamurnya klinik-klinik yang menawarkan rekonstruksi vagina atau yang lebih sering dikenal dengan Vaginoplasty belakangan ini, menunjukkan bahwa banyak wanita yang merasa vaginanya kurang indah, tergolong tidak normal atau tidak sempurna. Hal ini kemungkinan besar disebabkan oleh gambaran ‘vagina ideal’ yang dipromosikan oleh media seperti majalah dan pornografi. Tidak diketahui oleh banyak orang bahwa gambaran vagina ideal yang ditampilkan di media adalah vagina yang sudah di-‘photoshopped’ dan di-‘airbrushed’. Agar tidak menimbulkan kekhawatiran mengenai normal tidaknya vagina kita, mari kita kenali lebih dalam si Miss ‘V’ ini.
Ketika orang-orang membicarakan tentang vagina, sebenarnya labia-lah yang mereka maksud. Labia atau dalam bahasa awamnya disebut ‘bibir kemaluan’ adalah lipatan kulit yang berada persis di depan liang vagina. Lipatan kulit yang lebih kecil di sebelah dalam disebut labia minora sedangkan lipatan kulit yang lebih besar disebut labia mayora. Labia mempunyai berbagai macam bentuk dan ukuran. Jadi, setiap orang dapat memiliki labia yang berbeda-beda.
Ukuran Labia
Setengah dari wanita di muka bumi ini memiliki labia minora yang lebih panjang dari labia mayoranya. Hal ini adalah hal yang normal dan tidak perlu dikhawatirkan. Sebuah penelitian yang dimuat di International Journal of Obstetrics and Gynaecology menemukan bahwa memiliki labia minora yang menjulur ke luar bukanlah hal yang tidak wajar. Semua variasi labia adalah normal.
Kesimetrisan Labia
Secara alami, jarang sekali ditemukan bagian tubuh kita yang simetris sempurna. Kaki kiri kita bisa lebih besar ukurannya dari kaki kanan kita. Lipatan kelopak mata kita juga bisa tidak sama kiri dan kanan. Begitu pula dengan labia. Tidak ada labia yang sama persis dan simetris kiri dan kanan.
Warna Labia
Beberapa wanita mempunyai labia berwarna pink, ada pula yang labianya berwarna cokelat atau kemerahan atau keunguan. Terkadang warna labia seseorang bisa sama dengan warna kulitnya, namun ada juga yang warna labianya lebih terang atau lebih gelap dari warna kulitnya, sama halnya seperti warna bibir kita. Semua variasi warna labia adalah normal.
Perubahan Labia
Selama masa pubertas, labia minora pada umumnya akan mengalami perubahan dan nampak lebih jelas. Hal ini adalah normal adanya. Labia minora akan terus mengalami perubahan sepanjang hidup kita karena pengaruh perubahan hormon dan usia.
Bau Vulva (alat kelamin luar wanita)
Menjelang atau selama menstruasi, vulva dapat berbau seperti keringat dan/ataupun berbau seperti metal, dan hal ini adalah normal. Setiap wanita dapat memiliki bau yang berbeda-beda dan akan berubah selama siklus menstruasi. Adanya bau asam menandakan bahwa bakteri baik dalam vagina kita sedang bekerja.
Kapankah perlu memeriksakan labia kita ke dokter?
Bila terdapat memar, benjolan, ataupun luka pada labia kita dan/atau jika terdapat bau yang sangat tajam, maka sebaiknya konsultasikan ke dokter. Jika labia terasa tidak nyaman atau gatal, hindari menggunakan celana dalam dan pakaian yang terlalu ketat. Kenakanlah celana dalam yang terbuat dari bahan yang dapat menyerap keringat dan memudahkan sirkulasi udara. Jangan sering menggunakan G-string. Jika gatal atau nyeri berlanjut, segera hubungi dokter. Vulva perlu dicuci setiap harinya, namun jangan douche atau sabun antiseptik. Hal ini dapat merusak keseimbangan pH vagina dan memudahkan kita tertular Penyakit Menular Seksual dan jamur. Cucilah vulva dengan menggunakan air hangat dan sabun yang lembut.
Jika ada orang yang mengkritik penampilan vulva atau labia kita, entah itu keluarga, teman maupun partner seks, janganlah merasa rendah diri dan berkecil hati. Mereka mungkin belum melihat banyak jenis labia yang menyebabkan ketidaktahuan mereka bahwa labia itu mempunyai banyak variasi bentuk, warna, dan ukuran. Penyebab lainnya adalah labia yang mereka lihat adalah yang sudah diedit sedemikian rupa dan ditampilkan di majalah dan pornografi. Jika perasaan cemas dan rendah diri berlanjut, segera konsultasikan dengan dokter anda.