Hipnoterapi: Cara Kerja, Tahapan dan Apa saja Syaratnya

Cara Kerja Hipnoterapi 

Manusia dikarunia Tuhan dua pikiran yaitu pikiran sadar atau rasional dan pikiran bawah sadar atau irasional. Seseorang yang berpikir terus menerus tentang suatu hal di pikiran sadar lama lama akan tersimpan dalam alam bawah sadar. Pikiran bawah sadar adalah tempat emosi dan pikiran yang mencipta, jika seseorang menanamkan pikiran positif dalam dirinya maka akan menuai hasil yang positif, namun jika negatif maka akan menuai hasil yang negatif pula. Serta sifat pikiran bawah sadar adalah tidak pernah memilih milih, dan tidak pernah menolak apa yang ditanamkan, sekali seseorang menerima maka hal itu akan diwujudkan. Pikiran sadar manusia adalah gerbang dari pikiran bawah sadarnya. Sebelum sesuatu masuk dalam alam bawah sadar maka terlebih dahulu melalui seleksi alam sadarnya (Afriani, 2015). 

Selama proses hipnosis, tubuh seseorang akan terasa rileks, sedangkan pikirannya sanagat terfokus dan penuh perhatian. Seperti halnya teknik relaksasi lainya, hipnosis menurunkan tekanan darah dan detak jantung serta mengubah semua jenis aktivitas gelombang otak. Dalam kondisi yang rileks, seseorang secara fisik akan merasa sangat tentram meski secara mental dalam kondisi waspada. Dalam kondisi yang sangat terkonsentrasi, orang sangat responsif terhadap segala sugesti. Jika anda berusaha untuk berhenti merokok misalnya sugesti seseorang terapi akan meyakinkan perokok bahwa di masa depan akan merasa sangat tidak suka dengan rokok (Setiawan, 2009). 

Hipnoterapi secara fisiologis, bekerja melalui sistem gelombang otak. Pada sesi-sesi hipnoterapi, seperti induksi dan deepening, pasien akan dibimbing terapis dari pikiran sadar ke pikiran bawah sadar. Pada kondisi seperti ini akan memasuki kondisi hipnosis yang lebih dalam, sehingga gelombang otak yang semula berada pada gelombang beta akan berubah pelan-pelan menuju gelombang alpha. Otak dalam kondisi alpha akan memproduksi hormon seretonin dan endorfin yang menyebabkan seseorang merasakan rasa nyaman, tenang, bahagia sehingga stess menjadi menurun (Setiawan, 2009). 

Hipnosis bekerja pada pikiran bawah sadar, yakni pada gelombang alpha sampai dengan theta, pikiran ini adalah lawan dari conscious mind atau pikiran sadar. Pikiran sadar adalah pikiran yang kita gunakan sehari-hari yang dipenuhi dengan analisa, proses berpikir dan penilaian. Sebaiknya pikiran bawah sadar bekerja tanpa analisa ibaratnya sebuah gudang besar yang menyimpan emosi, memori, kepribadian, intuisi, persepsi, kepercayaan terhadap suatu hal dan kebiasaan. Sifat pikiran bawah sadar adalah dia tidak pernah memilih-milih dan menolak apa yang ditanamkan, sekali dia menerima maka hal itu akan diwujudkan. Saat seseorang berada dalam kondisi pikiran bawah sadar, dia berada dalam keadaan remang-remang, suasana sadar tapi tidak mampu lagi untuk mengolah pikiran secara detil, dan bisa menerima sugesti yang diberikan (Maliya, 2011).

Baca juga: Manfaat dan Jenis Hipnoterapi

Tahapan Hipnoterapi 

Menurut The Indonesian Board Of Hypnotrapi (IBH), (2015) bahwa hipnoterapi dapat dilakukan melalui beberapa tahapan, yaitu :

  1. Pre induction (Prainduk)

Tahap preinduction seperti sebuah keadaan di mana dua orang sedang melakukan percakapan pada tahap awal perkenalan. Pre-induksi merupakan suatu proses untuk mempersiapkan suatu situasi dan kondisi yang kondusif antara ahli hipnoterapi dengan klien. Dalam tahapan pre- induksi ini ahli hipnoterapi membangun hubungan dengan klien melalui percakapan ringan, saling berkenalan, serta hal hal lain yang bersifat mendekatkan ahli hipnosis secara mental terhadap klien. Selain itu, pada tahapan ini klien diberikan seputar hipnosis dan manfaatnya untuk kemudian dipastikan apakah klien benar-benar mau dihipnosis atau tidak (The Indonesian Board Of Hypnotrapi (IBH), 2015). 

  1. Induction (Induksi)

Induksi merupakan sugesti untuk membawa klien dari normal state ke hypnosis state, atau dengan kata lain induksi akan membuat conscious dari klien “sangat rileks” atau bahkan “tertidur”. Terdapat ratusan jenis induksi yang diperuntukkan untuk klien dengan tipe sugestifitas yang berbeda-beda. Sebagai pemahaman awal, secara garis besar, teknik induksi dibagi atas 2 kelompok, yaitu : 1). Induksi untuk klien dengan sugestivitas rendah; dan 2). Induksi untuk klien dengan sugestivitas tinggi. Dalam memberikan induksi, harus mahir dalam menyusun variasi kalimat pacing-leading. Dalam sesi hipnoterapi, target seorang hipnoterapis adalah membawa klien ke suasana yang rileks dan sugestif, tidak selalu harus “tertidur” atau “deep trance”. Kondisi deep trance hanya diperlukan untuk teknik terapeutik tertentu (The Indonesian Board Of Hypnotrapi (IBH), 2015). 

  1. Deepening

Konsep dasar dari deepening ini adalah membimbing klien untuk berimajinasi melakukan sesuatu kegiatan atau berada di suatu tempat yang mudah dirasakan oleh klien. Rasa mengalami secara dalam ini akan membimbing klien memasuki trance level lebih dalam. Deepening dapat berupa imajinasi : 

  • Alam atau tempat : gunung, pantai, taman bunga, rumah, dan kamar. 
  • Hitungan : hitungan dan sugesti langsung (The Indonesian Board Of Hypnotrapi (IBH), 2015). 
  1. Depth Level Test (Tes Kedalaman Hipnosis)

Suatu teknik untuk memeriksa kedalaman dari subyek. Dapat dilakukan dengan berbagai cara, antara lain: 

  • Dengan melakukan konfirmasi secara langsung kepada klien misalnya dengan teknik ideo Motor Response yaitu subjek memberikan jawaban yang jujur yaitu subjek memberikan jawaban yang jujur sesuai dengan jawaban pikiran bawah sadar melalui respon gerakan fisik. 
  • Dengan cara mengamati tanda-tanda di fisik subjek. 
  • Dengan membandingkan tanda-tanda kedalaman dengan skala kedalaman skala kedalaman trance (depth Trance Scale) (The Indonesian Board Of Hypnotrapi (IBH), 2015). 
  1. Suggestion Therapy

Suggestion Therapy merupakan salah satu metode Hypnotherapi paling sederhana dan hanya dapat diterapkan ke kasus-kasus sederhana, antara lain : kasus-kasus yang sangat jelas penyebabnya, serta sebagai teknik untuk meningkatkan motivasi dan empowerment (pemberdayaan). Pada prinsipnya suggestion therapy adalah scrip sebuah cerita atau saran yang disampaikan kepada klien, berkaitan dengan dengan permasalahan klien. Untuk menyusun script suggestion therapy dibutuhkan pengetahuan-pengetahuan praktis yang berkaitan dengan pemberdayaan diri serta pengetahuan praktis mengenai psikologi manusia. Suggestion therapy biasanya dilakukan sekitar 15-20 menit pada saat pelaksanaan suggestion therapi tetap dapat dilakukan prosos deeping berulang kali untuk pendalaman relaksasi klien. Untuk kasus-kasus kompleks, tidak disarankan menggunakan suggestion therapi secara langsung, melainkan menggunkan Hypnotrerapeutic technique (Hypnotherapy Advanced) untuk menggali permasalahan secara lebih jelas (The Indonesian Board Of Hypnotrapi (IBH), 2015). 

Untuk hal-hal utama dalam Suggestion Therapy, sebaiknya menggunakan aturan umum dalam sugesti, yaitu : 

  • Positive (sebutkan apa yang diinginkan, bukan yang dihindari).
  • Repetition (pengulangan). 
  • Present tense (hindari kata akan). 
  • Pribadi. 
  • Tambahan sentuhan emosional dan imajinasi. 
  • Progressive (bertahap), jika diperlukan (Gunawan, 2012). 
  1. Hypnotherapeutic Technique 

Hypnotherapeutic adalah suatu teknik hipnoterapi yang sesuai dengan permasalahan dan kondisi klien. Seluruh teknik hypnotherapeutic ini dapat dimanfaatkan secara bersama-sama untuk menghasilkan efek penyembuhan hipnotherapi dan dapat dimodifikasi sesuai dengan kultur atau belief dari klien. Teknik hipnoterapeutik ini digunakan untuk mencari akar permasalahan pada klien. Setelah mengetahuai akar permasalahan dari klien, klien diberikan pemprograman positif sehingga menghasilkan perilaku baru ( The Indonesian Boartd Of Hypnotherapy (IBH, 2015). 

  1. Termination

Termination adalah suatu tahapan untuk mengakhiri proses hypnosis. Konsep dasar terminasi adalah memberikan sugesti atau perintah agar seorang klien tidak mengalami kejutan psikologis ketika terhubung dari “tidur hypnosis”. Standar dari proses terminasi adalah membangun sugesti positif yang akan membuat tubuh seorang klien lebih segar dan rileks, kemudian diikuti dengen proses hitungan beberapa detik untuk membawa klien ke kondisi normal kembali. Contoh : ” Kita akan mengakhiri sesi hypnotherapi ini. Saya akan menghitung dari 1 sampai dengan 5, dan pada tepat pada hitungan ke 5 nati, silahkan anda bangun dalam keadaan sehat dan segar . 1 tarik nafas dan hembuskan 2 rasakan anda semakin sehat 3 anda bertambah segar 4 anda benar-benar merasakan tubuh anda sehat dan segar 5 silahkan bangun dalam keadaan yang sangat sehat dan segar” (The Indonesian Board Of Hypnoterapy (IBH), 2015). 

Menurut Rustamaji & Kristiyadi, (2011) seorang klien yang akan di hipnoterapi juga membutuhkan beberapa syarat atau kondisi, yaitu: 

  1. Menerima secara sadar dan sukarela tanpa paksaan (tidak menolak). 
  2. Mempunyai kemampuan menerima sugesti (susceptibility). 
  3. Dapat berkomunikasi dengan baik. 
  4. Mempunyai kemampuan untuk memusatkan pikiran (fokus). 
  5. Membutuhkan kerjasama antara hipnoterapis dan pasien. 
  6. Dibutuhkan suasana yang mendukung, biasanya tempat yang tenang dan jauh dari kegaduhan.  

Menurut Meliya (2011) perlakuan terapi hipnoterapi dilakukan selama 45 menit, dalam perlakuan ini terapis memberikan beberapa tahapan sugesti berupa Pre induction, Induction, Deepening, Depth Level Test, Suggestion Therapy, Hypnotherapeutic Technique dan Termination. Hasil dari tahapan sugesti tersebut dapat bekerja secara langsung untuk menurunkan nyeri dan permasalahan lainya. Menurut Hauser, at al (2016, dalam Meliya, 2011), sesi hipnosis medis umumnya berlangsung selama 20-50 menit dan hasil dari jurnal The Afficacy, Safety and Applications of Medical Hypnosis mengatakan bahwa durasi paling banyak digunakan ialah durasi dalam waktu 45 menit, dapat dibagi menjadi beberapa tahapan dalam hipnosis berupa Pre induction, Induction, Deepening, Depth Level Test, Suggestion Therapy, Hypnotherapeutic Technique dan Termination. Hipnosis mempunyai bukti akurat adanya keefektivan dan keamanan hipnosis dalam pengobatan. British Medical Association dan American Medical Association sangat mendukung penggunaan hipnoterapi dalam terapi pengobatan. 

Referensi

 

  • Afriani, A. (2015). Pengaruh Hipnotherapi Terhadap Motivasi Belajar Siswa. Jurnal Maternity and Neonatal , 6 (1), 274-279. 
  • British Psychological Society. (2001). “The Nature of Hypnosis”
  • Fricker, Janet; Butler, John; Secrets of Hypnotherapy ISBN 0-7513-1203-7
  • Gunawan, A. W. (2012). Hypnotherapi the Art of Subconscious Restructuring. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
  • IBH. (2015). Hypnotherapy Fundamental workshop. A Journey to the Sub-Conscious World, 27-31. Diambil kembali dari www.YanNurindra.com 
  • Maliya, A. (2011). Pengaruh Hipnoterapi Terhadap Penurunan Nyeri pada Pasien Post-Operasi Fraktur Femur di Ruang Rawat Inap Bedah Rumah Sakit Ortopedi Surakarta. 2 (4).34-42. 
  • Putra, Yovan P. Rahasia di balik Hipnosis Ericksonian dan Metode Pengembangan Pikiran Lainnya ISBN 978-979-27-7961-5
  • Rustamaji, M & Kristiyadi, A. (2011). Komparasi Hukum Terhadap Hipnosis Forensik Sebagai Metode Investigasi Progresif Dalam Perspektif Sistem Hukum. Jurnal Forensik. 4 (3), 30-36.
  • Setiawan. (2009). Hipnosis dan hipnotherapi. Yogyakarta: Garasi. 
  • Triana, H. (2014, Desember). Efektifitas Hipnotrapi Dalam Mengurangi Tanda Dan Gejala Fobia. Ilmu Kesehatan, 8(2), 373-382. 

Artikel Terkait

Angsamerah di Konas 2 Bipolar dan Gangguan Mood Lainnya

Tidur: Lebih dari Sekadar Memejamkan Mata dan Bermimpi

Kesadaran Diri

Self Awareness

Mengubah Diri Ketika Bekerja Dengan BOSS yang Menciutkan Hati

Buat Sahabat Remajaku yang Galau

Tes Psikologi

Previous
Next

Buat janji dokter sekarang

Hubungi Kami

Silahkan gunakan formulir ini kapan saja untuk menghubungi kami dengan pertanyaan, atau untuk membuat janji.

Anda juga dapat menghubungi kami melalui WhatsApp atau telepon pada jam klinik di +62 8111 368 364.