Cara Mengecek dan Membuang Obat Kedaluwarsa!

Saat membeli sebuah produk dalam kemasan seperti makanan atau obat-obatan, pasti Sahabat pernah melihat sebuah kode yang misalnya bertuliskan “ED: JUN 2021” atau “Exp. Date: 0621”. Seringkali pun ada penambahan seperti “ED: 23 JUN 2021” atau “Exp. Date: 230621”. Ya, seperti yang Sahabat pikirkan, kode ini merupakan sebuah tanggal, tepatnya batas tanggal kedaluwarsa dari produk-produk dalam kemasan tsb.

Nah, tapi kode yang biasa tertera pada kemasan tidak hanya ED/Exp. Date saja loh. Ada kode-kode lain seperti MFD (MF Date/Manufacturing Date) dan BUD (Beyond Use Date). Apa saja sebenarnya arti dari kode-kode ini? Bagaimana menentukan kode-kode ini? Apa tanda-tanda obat sudah kedaluwarsa? Lalu bagaimana cara menghindari dan membuang obat yang kedaluwarsa?

ED / Exp. Date (Expired Date)

Kedaluwarsa adalah tanggal batas kedaluwarsa obat yang ditetapkan berdasarkan uji stabilitas yang dilakukan pada suhu dan kondisi sesuai dengan kondisi ideal penyimpanan obat. Lamanya kedaluwarsa dihitung sejak tanggal obat diproduksi hingga waktu uji terakhir dimana obat tersebut dinyatakan masih memenuhi persyaratan mutu atau lamanya uji stabilitas obat yang datanya tersedia dengan hasil obat memenuhi syarat.

MFD / MFG Date (Manufacturing Date)

Didefinisikan sebagai tanggal pembuatan suatu produk di pabrik perusahaan. Tanggal pembuatan yang tertera di produk kemasan dapat dijadikan sebagai acuan untuk menentukan tanggal kedaluwarsa sebuah produk kemasan.

Misalnya, bila sertifikasi layak konsumsi dari suatu produk minuman atau makanan ditentukan selama enam bulan dari mulai produksi, maka saat MFG Date, kemasan tersebut akan dicantumkan tanggal 10 Oktober 2020, dan tanggal kadaluarsa dari produk tersebut kurang lebih adalah sekitar tanggal 10 April 2021.

Biasanya, MFG Date yang tercantum dalam kemasan produk akan digunakan sebagai referensi produsen atau BPOM. Pihak konsumen hanya harus mengetahui tanggal kedaluwarsa dari produk tersebut saja. Selain itu, konsumen juga bisa menggunakan informasi MFG Date sebagai pertimbangan dalam memilih produk yang aman.

Untuk format penulisan MFG Date biasanya akan diawali dengan huruf MFG yang selanjutnya diikuti dengan tanggal, bulan dan tahun. Contohnya tertera pada gambar berikut:

BUD (Beyond Use Date)

BUD adalah batas waktu penggunaan produk obat setelah diracik atau setelah kemasan primernya dibuka/dirusak. Kemasan primer adalah kemasan yang langsung bersentuhan dengan bahan obat. Namun, BUD tidak selalu tercantum dalam kemasan obat.

Tujuan mengetahui BUD obat adalah agar mampu menentukan suatu produk obat masih berada dalam keadaan steril/bebas dari cemaran mikroba sehingga aman untuk digunakan.

Cara mengetahui BUD obat, cek informasi pada kemasan atau brosur obat. Bagaimana jika tidak terdapat informasi BUD Obat pada brosur/kemasan?

Obat oral mengandung air (Sirup, Suspensi, Emulasi)BUD-nya tidak lebih dari 14 hari pada suhu 2-80 C (suhu kulkas)
Sirup Kering (Sirup Antibiotik)BUD-nya 7-4 hari setelah diencerkan
Obat Topikal (Krim, Gel, dan Salep)BUD-nya 30 hari serelah tutup kemasan dibuka
Tetes Mata MinidoseBUD-nya 3×24 jam setelah tutup kemasan dibuka
Tetes Mata / Tetes TelingaBUD-nya 28 hari setelah tutup kemasan dibuka
Obat racikan padat (Puyer, Kapsul)BUD-nya 25% dari ED atau 180 hari setelah peracikan
Injeksi InsulinBUD-nya 28 hari di suhu ruang, 60 hari di suhu 2-80 C (suhu kulkas)

Cara mengetahui obat kedaluwarsa

  • Melakukan pengecekan tanggal kedaluwarsa pada kemasan. Contoh: ED Agustus 2019, maka obat tersebut masih boleh dikonsumsi pada tanggal 31 Agustus 2019.
  • Melihat perubahan fisik obat (perubahan warna, tekstur, bau dan rasa).
TabletKapsulSerbuk/PuyerCairanSalep/Gel/Krim
Berubah warna, bau dan rasaTimbul noda bintik-bintikBerubah warna, bau dan rasaBerubah warna, bau dan rasa
Berubah warna, bau dan rasaBerubah warna, bau dan rasa
Hancur/menjadi bubukHilang/terlepas dari kemasanCangkang kapsul menjadi lembek, terbuka sehingga isinya keluarLembab, lembek, basah, lengketKeruhMengental
Hancur/menjadi bubukCangkang kapsul melekat satu sama lain, dapat juga melekat dengan kemasanTimbul noda bintik-bintikMengentalMengendap
Hilang/terlepas dari kemasanKemasan terbuka, terkoyak atau sobekMengendapMemisah
Lembab, lembek, basah, lengketKemasan lembabMemisahMengeras
Segel pada kemasan rusakKemasan lengket
Kemasan lembab atau berembunKemasan berlubang
Isi bocor

Produk Steril (termasuk injeksi):

  • Injeksi: cairan tidak kembali menjadi suspensi setelah dikocok
  • Kemasan terkoyak atau sobek
  • Kemasan bernoda
  • Kemasan berembun
  • Ada bagian yang hilang
  • Ada bagian yang rusak atau bengkok

Produk aerosol (termasuk inhaler untuk asma):

  • Isinya sudah habis
  • Wadah rusak, berlubang, penyok

Cara mencegah terpakainya obat kedaluwarsa

  • Secara rutin, menyortir obat kedaluwarsa.
  • Membuat sistem penandaan untuk membedakan sisa masa kedaluwarsa dalam rangka memberikan identitas yang jelas.

Alasan menghindari obat kedaluwarsa

  • Kehilangan potensi. Beberapa obat dapat kehilangan potensi dari waktu ke waktu, dan menjadi kurang efektif untuk mengobati kondisi yang dimaksud. Jika dokter berpikir bahwa kamu telah meminum obat yang baik, tetapi kondisi ternyata memburuk, dokter akan menambahkan dosis. Tentunya itu akan berakibat fatal pada tubuh.
  • Berubahnya komposisi kimia. Obat adalah senyawa kimia yang mampu mengubah warna, bau, dan tekstur dari waktu ke waktu. Dalam waktu tertentu, mereka bisa memecah kimia, sehingga efek yang tidak diinginkan dalam tubuh bisa muncul.
  • Tidak lagi sesuai. Mulai sekarang, jangan pernah lagi menyimpan obat kedaluwarsa di rumah. Misalnya sisa antibiotik yang Sahabat ambil ketika sakit akan benar-benar memperburuk kondisi.

Langkah-langkah membuang obat bersama dengan sampah rumah tangga

  • Ambil obat dari kemasan aslinya dan campurkan obat dengan barang yang tidak enak seperti ampas kopi atau teh dan tanah. Dengan begitu obat menjadi tidak menarik bagi anak-anak, hewan peliharaan, maupun orang-orang yang sengaja mencari obat di bak sampah.
  • Taruh campuran dalam wadah yang bisa ditutup untuk menjaga agar obat tidak bocor atau tumpah.
  • Buang wadah ke tempat sampah.

Untuk membuang kemasan:

  • Hilangkan seluruh informasi pribadi dari kemasan obat.
  • Jika wadah berupa botol atau pot plastik, lepaskan etiket obat, dan tutup botol, kemudian dibuang di tempat sampah.
  • Jika Boks / Dus / Tube, maka gunting dahulu baru dibuang.
  • Obat yang dapat dibuang di toilet atau saluran air yaitu obat yang berupa cairan dengan cara obat diencerkan dengan air dan dibuang ke dalam saluran air.

Cara menyimpan obat dengan benar

  • Baca aturan penyimpanan obat
  • Jauhkan dari jangkauan anak-anak
  • Jauhkan dari sinar matahari langsung/lembab/suhu tinggi
  • Simpan dalam kemasan asli dengan etiket masih lengkap
  • Periksa tanggal kadaluarsa dan kondisi obat

Semoga informasi ini bermanfaat. Yuk kita jadi konsumen cerdas!

Tertarik bermitra dengan kami? Klik Kontak Angsamerah

Referensi

  1. Waspada Obat Kedaluwarsa, 2019. https://www.pom.go.id/new/
  2. Kenali Kadaluarsa Obat dan Tandanya, 2022. https://farmasetika.com/
  3. Pahami Masa Kadaluarsa Obat. Himpunan Seminat Farmasi Rumah Sakit, Daerah Istimewa Yogyakarta. http://hisfarsidiy.org/
  4. Pedoman Pengelolaan Obat Rusak dan Kedaluwarsa di Fasilitas Pelayanan Kesehatan dan Rumah Tangga. Kementerian Kesehatan RI. 2021.
  5. Pedoman pPengelolaan Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan di Daerah Kepulauan. Direktorat Bina Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan. Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan.  Departemen Kesehatan RI. 2007.

Artikel Terkait

Perlukah Mengkonsumsi Suplemen Tambahan di masa Pandemi?

Limfosit CD4 dan Perannya pada Infeksi HIV

Kenali Benzodiazepin (The BZDs): Apa, Bagaimana Cara Kerja dan Efeknya

Berobat ke Google, Hati-hati Salah Diagnosis Penyakit Lambung !

Sponsored

Deteksi Dini Disfungsi Ereksi

Obat

Pilih Gunanya, Pilih Cara Konsumsinya

Previous
Next

Buat janji dokter sekarang

Hubungi Kami

Silahkan gunakan formulir ini kapan saja untuk menghubungi kami dengan pertanyaan, atau untuk membuat janji.

Anda juga dapat menghubungi kami melalui WhatsApp atau telepon pada jam klinik di +62 8111 368 364.