Kanker serviks merupakan kanker peringkat pertama di Indonesia dan peringkat kedua di dunia yang diderita oleh wanita. Di seluruh dunia setiap dua menit atau setiap satu jam di Indonesia seorang perempuan meninggal akibat kanker serviks.
Sangat penting bagi perempuan untuk mengetahui dengan baik apa itu kanker serviks, sehingga dapat mengambil langkah pencegahan yang tepat.
Serviks adalah bagian bawah dan menyempit dari uterus/rahim, atau biasa dikenal dengan nama mulut rahim. Serviks membentuk saluran yang berujung pada vagina, dan bagian luar tubuh. Kanker serviks adalah kelainan yang terjadi pada sel-sel tubuh, dalam hal ini sel-sel serviks, yang berkembang dengan cepat dan tidak terkontrol.
Baca juga: Kanker pada Organ Reproduksi
Apa penyebabnya?
90% penyebab kanker serviks adalah infeksi human papilomavirus (HPV). HPV adalah virus yang ditularkan melalui kontak alat kelamin, terutama vaginal dan anal. Selain infeksi HPV, faktor risiko lainnya adalah:
- Merokok.
- Penurunan daya tahan tubuh.
- Riwayat aktivitas seksual. Wanita yang sering berganti partner seksual beresiko lebih besar untuk terkena kanker serviks. Dan juga wanita yang pasangannya sering berganti pasangan. Hal ini disebabkan karena kedua kelompok tersebut rentan terhadap infeksi HPV.
- Penggunaan kontrasepsi pil dalam jangka panjang. Penggunaan pil KB jangka panjang (5 tahun atau lebih) dapat meningkatkan resiko terkena kanker serviks.
- Melahirkan banyak anak. Melahirkan lebih dari 5 kali meningkatkan resiko terkena kanker serviks lebih tinggi.
- DES (diethylstilbestrol). Bila DES diberikan kepada ibu hamil dapat meningkatkan resiko terkena kanker serviks dengan jenis yang langka pada anak perempuan yang dikandungnya. Pada saatini DES sudah tidak diberikan kepada ibu hamil.
Gejalanya?
Kanker serviks stadium awal seringkali tidak memperlihatkan gejala. Ketika kanker tersebut sudah berkembang lebihbesar, gejalanya dapat berupa – Perdarahan vaginal yang abnormal:
- Perdarahan yang muncul diantara dua siklus haid yang reguler
- Perdarahan setelah berhubungan seksual, douching, atau pemeriksaan pelvis
- Haid yang berlangsung lebih lama dan lebih banyak daripada yang biasa
- Perdarahan setelah menopause
- Nyeri panggul
- Nyeri ketika berhubungan seks
- Keputihan yang banyak
Bagaimana saya bisa mencegahnya?
Cara paling ampuh untuk mencegah penularan infeksi menular seksual adalah tidak berhubungan seks. Baik vaginal, anal, maupun oral. Tetapi kita sangat menyadari kontak seksual merupakan kebutuhan dasar manusia sehingga pencegahan yang dapat diambil untuk mencegah kanker serviks dapat dipertimbangkan dari salah satu cara berikut:
- Setia. Berhubungan seks dengan hanya satu pasangan dan saling setia akan menurunkan resiko terkena kanker serviks
- Vaksinasi. Vaksin HPV dapat melindungi anda dari tipe HPV yang seringkali menjadi penyebab kanker serviks, vagina, dan vulva
- Lakukan tes Pap secara berkala
- Hindari merokok
- Menggunakan kondom bila berhubungan seksual tidak dengan pasangan anda. Penggunaan kondom dengan tepat dapat mengurangi resiko infeksi HPV sebanyak 70%.
- Batasi partner seks anda
Baca juga: Apa Itu Pap Smear (Skrining Kanker Serviks)
Bila anda mendapatkan hasil abnormal pada tes Pap anda atau anda memiliki pertanyaan seputar kanker serviks, segera hubungi dokter anda atau layanan kesehatan terdekat.
Semakin dini terdeteksi, semakin baik.