Halo, sobat Angsamerah! PrEP dapat diakses lewat Klinik Angsamerah, lho! Tapi sebelum itu, ada beberapa hal yang kita perlu cermati seputar PrEP.
Apa itu PrEP?
PrEP (Pre-Exposure Prophylaxis) adalah intervensi medis yang sudah terbukti secara ilmiah mampu menciptakan perlindungan yang tinggi terhadap serangan HIV. The Centers for Disease Control and Prevention (CDC) dari Amerika Serikat melaporkan bahwa keefektifan PrEP melawan infeksi HIV dapat mencapai 90% jika dikonsumsi setiap harinya secara teratur. Akan tetapi, jika dikonsumsi secara tidak konsisten, maka PrEP menjadi kurang efektif. Konsumsi PrEP harus dibawah pengawasan dokter yang berpengalaman dalam kesehatan seksual dan terapi ARV (antiretroviral).
Apa sih bedanya PrEP dengan PEP?
PrEP itu Pre-Exposure Prophylaxis yang artinya pencegahan sebelum paparan (risiko), sedangkan PEP itu adalah Post-Exposure Prophylaxis atau pencegahan sesudah paparan (risiko).
Apakah saya perlu PrEP?
PrEP cocok dikonsumsi secara reguler oleh orang-orang yang sering melakukan hubungan seks berisiko dan/atau perilaku menyuntik berisiko. PrEP dapat dipertimbangkan untuk individu yang tergolong berisiko tinggi:
- Mempunyai pasangan yang status HIV-nya positif yang belum/tidak diterapi ARV atau sudah dalam pengobatan ARV, tetapi viral load atau jumlah virusnya masih terdeteksi.
- Memiliki banyak pasangan seksual.
- Tidak konsisten menggunakan kondom sewaktu berhubungan seksual.
- Pekerja seks.
- Memiliki pasangan seksual dan/atau pasangan menyuntik yang berstatus HIV positif
- Memiliki perilaku menyuntik berisiko (berbagi jarum suntik).
- Terjangkit Infeksi Menular Seksual dalam 3 bulan terakhir.
- Berdomisili di daerah endemis atau epidemis HIV.
Prinsip konsumsi PrEP ini pada dasarnya sama seperti mengonsumsi pil kontrasepsi. Bedanya pil kontrasepsi dikonsumsi secara teratur (satu tablet setiap harinya) untuk mencegah kehamilan, sedangkan PrEP dikonsumsi secara teratur (sekali setiap harinya) untuk mencegah penularan HIV. Nah, bagi yang perilaku seksnya berisiko tinggi tapi frekuensi berhubungan seksnya sangat jarang (misalnya setahun sekali), dapat diberikan dosis “on demand”. Untuk keterangan lebih lanjut mengenai dosis “on demand” ini dapat dikonsultasikan lebih lanjut dengan dokter Angsamerah.
Apa saja yang perlu dipersiapkan sebelum mengakses PrEP di Klinik Angsamerah?
- Konsultasi dengan dokter Angsamerah (penting dilakukan).
- Tes HIV.
- Cek fungsi ginjal dan kontraindikasi obat.
- Skrining Hepatitis B dan C, serta infeksi menular seksual lainnya.
- Tes kehamilan bagi wanita dan transmen yang masih dalam masa reproduksi.
CATATAN PENTING: Harap membawa KTP ketika mengakses layanan PrEP bersubsidi
Apakah PrEP aman?
Semua obat tentunya mempunyai efek samping. Pada beberapa orang, PrEP dapat menimbulkan mual. Namun sejauh ini, belum ada efek samping yang serius atau mengancam nyawa dari mengonsumsi PrEP secara rutin.
Apakah saya boleh lepas kondom bila sudah rutin mengonsumsi PrEP?
Tidak dianjurkan. Perlu diingat bahwa PrEP tidak dapat mencegah infeksi menular seksual lainnya seperti Sifilis, Klamidia, Gonore, dll. Oleh karena itu, sebaiknya tetap dibarengi dengan penggunaan kondom agar lebih aman.
Baca juga: Infeksi Menular Seksual Yang Perlu Diwaspadai
Perlukah datang untuk kontrol kembali setelah mengonsumsi PrEP?
Perlu. Sahabat dianjurkan untuk follow-up per 3 bulan untuk memonitor efek obat dan lainnya.