Seorang praktisi kebijakan publik berpengalaman dalam bekerja dengan organisasi internasional, organisasi kontraktor swasta, dan pemerintah daerah (nasional, subnasional); Seorang fasilitator komunitas, melatih populasi yang terpinggirkan dari berbagai isu: SOGIESC, kekerasan perempuan dan remaja (GBV), orang yang hidup HIV dan populasi kunci (pengguna Napza, TG/MSM, pekerja seks dan perempuan dan remaja yang terkena dampak HIV ), pengurangan dampak buruk & reformasi kebijakan narkoba dan kesehatan mental. Seorang peneliti dan dosen universitas dalam intervensi perubahan perilaku (pemasaran sosial) dan hubungan eksternal dan pemerintah.
Lingkup pengalaman meliputi intervensi multisektoral: Pemerintah, Swasta, dan Hubungan Masyarakat, penguatan sistem masyarakat, rencana aksi pembangunan untuk anggaran publik (APBN/APBD), advokasi & pengembangan kebijakan, manajemen proyek berbasis bantuan internasional, manajemen proyek LSM, dan pengembangan kebijakan.
Beberapa pencapaian yang dapat disebutkan, antara lain:
- mengelola penyusunan Pedoman Pemerintah Indonesia Kejaksaan Agung untuk Akses Keadilan bagi Perempuan dan Anak dalam Penanganan Perkara Pidana (Pedoman AG no.1 Tahun 2021);
- memfasilitasi anggota ASEAN melalui kepemimpinan Indonesia untuk ASEAN Cities Getting to Zero Initiative dari Komisi Penanggulangan AIDS Nasional;
- menyiapkan layanan kesehatan bagi pengguna napza (pengurangan dampak buruk, terdiri dari NSP dan MMT) di klinik umum, bekerja sama dengan Depkes dan pemerintah daerah, untuk yang didukung oleh dana lokal (APBN/D) dan internasional, ini termasuk pendirian MMT Asia Tenggara yang pertama di penjara (Bali & Jakarta).