Question #24955

views

22336

Apakah ini menunjukan bahwa sy kena hiv dok?

Pagi dok.....sy mau nanya dok,sy sering berganti2 pasangan dimana terakhir sy berganti pasangan sekitar bulan september 2013 dan setelah beberapa bulan kemudian sy sering sakit flu yg lama sembuhnya,kemudian pda bulan agustus 2014 sy coba tes hiv anti bodi di tempat test swasta dg hasil non reaktif 0.18 dan karena hasilnya non reaktif ksy pun tdk konsul kembali ke dokter yg memeriksa sy,tiba2 setelah sekitar bulan 8 th 2015 sy kena flu lgi dan sy coba pakai obat flu tpi tdk sembuh2,akhirnya sy putuskan ke dokter THT,dan setelah di diagnosa dokter katanya ada ssedikit masalah di saluran pernapasan krna alergi, dan sy diberikan obat anti biotik serta obat anti peradangan,setelah beberapa hari kemudian sy minum obatnya tpi belum pulih juga, akhirnya sy putuskan berobat kembali ke dokter umum,menanyakan sebenarnya hasil tes hiv non reaktif dg angka 0.18 pada tahun 2014 apa artinya, dan dokter pun bilg non reaktif itu bkn berarti negatif apalagi ada angka 0.18,menurut dokter bahwa sy sdh pernah kontak dg hiv, yg kemudian sy disarankan dokter tuk tes anti bodi hiv kembali, dan pada bulan juni 2015 sy mendapatkn hasil non reaktif 0.20, apakah ini menunjukan bahwa sy kena hiv dok? sy tdk bisa tdur dok kefikiran terus, takut menular pada istri dan anak2.padahal sy semenjak th 2013 tdk berbuat lagi.mohon penjelasannya.terimakasih Mr.Bean

Answer

Answer

Halo Mr. Bean, Pemeriksaan HIV yang ada saat ini di Indonesia adalah untuk mengukur ada atau tidaknya kandungan antibody yang spesifik terhadap HIV didalam tubuh seseorang, dan terdapat beberapa metode yang dapat dilakukan untuk tujuan tersebut. Dari cerita yang dituturkan, saya tidak melihat ada penjelasan mengenai metode apa yang dilakukan dari pemeriksaan yang Mr. Bean lalui. Namun kalau saya lihat kemungkinan pemeriksaan yang dilakukan menggunakan metode ELISA, bila memang metode ELISA ini yang dilakukan, maka pada pemeriksaan ini yang dilakukan adalah pembentukan ikatan antara kandungan darah Mr. Bean dengan alat pemeriksaan yang mengandung enzim, antibody dan antigen. Tes ini cukup sensitive sehingga antibody dan antigen dari alat pemeriksaan pun dapat terdeteksi namun tidak akan melebihi nilai batas non-reaktif.
Hal ini yang dapat menyebabkan munculnya nilai pada hasil pemeriksaan. Apabila memang dalam darah Mr. Bean terdapat antibody terhadap HIV maka nilai yang keluar harusnya akan melebihi nilai batas non-reaktif, terutama bila pemeriksaan dilakukan setelah periode jendela (window-periode) berlalu. Jadi apabila dirunut dari kasus Mr. Bean, pemeriksaan dilakukan 1 tahun setelah perilaku berisiko, berarti sudah melalui periode jendela, sehingga apabila hasil pemeriksaan menunjukkan non-reaktif, harusnya hasil itu sudah bisa kita percaya. Apalagi pemeriksaan ini sudah diulang 2 kali dengan hasil yang sama (non-reaktif). Demikian yang bisa saya bantu jelaskan dari garis besar cerita Mr. Bean, apabila masih ada hal yang belum jelas, sebaiknya membuat janji untuk bertemu dan berkonsultasi lebih lanjut dengan dokter-dokter yang ramah dari klinik kami, agar dapat digali lebih lanjut dan mendapat informasi yang lebih jelas lagi. Salam.

Buat janji dokter sekarang

Artikel Populer

The 2019 Novel Coronavirus

The Advantages and Challenges of Online Dating

Previous
Next

Contact Us

Please use this form anytime to contact us with questions, or to schedule an appointment.

You can also contact us on WhatsApp or call us during clinic hours on +62 8111 368 364.