Question #25008

views

3022

clamidya/gonorea

dear dokter angsa merah
beberapa hari yang lalu saya melakukan perbuatan bodoh yang saya sesali seumur hidup.saya pergi ke panti pijat,yang saya lakukan disana adalah
1.Ciuman(hanya menempel antar bibir)
2)hanya cium payudara tanpa nyedot posisi terapis memakai hotpant tp sudah lepas bra
3)jepit paha (tp kmd kodom robek)posisi terapis memakai hotpant  dan sudah lepas bra tp tidak tau sudah di kancing atau belum hotpant nya karena dia abis kencing
4)handjob(tanpa kondom) saat handjob dia abis kencing ga tau cuci tangan atau tidak posisi terapis pake hotpant
beberapa hari kemudian saya merasakan gatal di lubang kencing terutama bagian atas tapi tidak mengeluarkan nanah atau cairan apapun hanya ada merah-merah di dlm saluran kencing
kmd saya pergi ke dokter kulit kelamin di sebuah rumah sakit di kota yogya.kebetulan saya tinggal di yogya
setelah dilihat dokter tsb dan saya ceritakan kejadianya,dia mengatakan mungkin kena clamidia dan mungkin gonorea karena biasanya sepasang kata dokter tsb kmd di kasi obat utk klamidya dan gonorea(mungkin dokter tsb mengira saya tidak jujur dengan apa yg saya lakukan di panti pijat tsb,pdhl saya jujur)
tapi saya ragu dengan diagnosa dokter tsb karena saya tidak melakukan hub sex,setau saya clamidya ato gonorea karena hub sex dan ini tidak ada cairan/nanah yang keluar dan dokter tsb ketika saya tanya bagaimana bisa kan saya tidak hub sex?apa dari ciuman?apa karena penis saya disentuh tangan terapisnya tp terapsiny lupa cuci tangan setelah kencing dan membersihkan vaginanya?dia hanya diam saja
kmd  saya ke dokter kulit lain dan setelah dilihat dokter ini mengatakan kayaknya bukan clamidia ato gonorea karena tidak ada cairan ato nanah yg keluar hanya radang saja kmd saya diberi obat penghilang nyeri dan radang saja dan dia mengatakan obat clamidia dan gonorea ditunda dl klo ntar keluar cairan/ nanah baru diminum dan saya tidak boleh onani sampe sembuh
tp sudah 5 hari rasa gatalnya berkurang tp tidak sembuh total dan masih ada merah merah di dalam saluran kencing bagian ujung tp tetap tidak ada cairan atau nanah keluar dan obat penghilang nyeri sudah abis.saya belum minum obat clamidia dan gonorea nya krn belum muncul cairan atau nanahny.saya juga sudah tidak onani lg
yg ingin saya tanyakan adalah
1)saya terkena PMS apa?
2)apakah benar klamidia dan gonorea?
3)bagaimana bisa clamidia /gonorea menular tanpa hub sex?apakah melalui ciuman atau sentuhan atau melalui apa?
4)apakah saya beresiko terkena HIV atas apa yg saya lakukan diatas?karena saya baca pengidap PMS beresiko 5x lebih besar terkena HIV
mohon jawaban dan pejelasanya dok.terima kasih

Answer

Answer

Selamat Sore,

Untuk menenggakkan diagnosis Gonorea ataupun Klamidia pada pria di klinik kami, biasanya dilakukan pemeriksaan yang disebut dengan Urethra Swab (Duh Tubuh Uretra), pemeriksaan dilakukan dengan mengambil sampel dari sekitar lubang kencing pada penis, untuk kemudian diperiksa di laboratorium, apakah terdapat bakteri penyebab infeksi Gonorea maupun Klamidia tersebut.

Penyakit Gonorea dan Klamidia memiliki tanda atau gejala khas berupa keluarnya cairan bening, keruh, bahkan hingga seperti susu dari kelamin, yang sering disertai dengan gatal ataupun nyeri, namun pada beberapa kasus memang dapat ditemukan bakteri pada permeriksaan meskipun tidak muncul keluhan seperti keluarnya cairan tadi.

Gonorea dan Klamidia ditularkan melalui kontak langsung hubungan seksual secara oral, vaginal maupun anal.

Adapun kondisi lain yang dapat menyebabkan keluhan pada kelamin, khususnya keluhan gatal dan kemerahan pada kepala penis adalah kondisi yang dikenal dengan balanitis (radang pada kepala penis) peradangan ini umum terjadi pada pria yang kurang menjaga higienitas alat kelaminnya, sering pula pada pria yang tidak disunat. Gejalanya biasanya kemerahan pada kulit kepala penis, disertai dengan gatal ataupun perih, dapat pula disertai dengan bau tak sedap, dapat disebabkan oleh bakteri ataupun jamur, dan dapat diobati.

Konsultasikan kembali kondisi anda dengan dokter agar mendapatkan penanganan yang menyeluruh, ceritakan bagaimana keluhan anda saat ini apakah membaik atau ada keluhan yang masih dirasakan, ini akan membantu dokter untuk menentukan diagnosa, karena penyakit kelamin seringkali sulit dibedakan.

Pengidap PMS (atau istilah sekarang ini lebih sering digunakan adalah IMS (Infeksi Menular Seksual) lebih memang memiliki risiko yang lebih tinggi terhadap infeksi HIV, dikarenakan, seringnya pengidap IMS terutama yang berulang, memiliki aktifitas seksual yang tinggi dan berisiko, dan IMS juga dapat membuat peradangan dan luka yang tentu dapat menjadi jalur masuknya virus HIV saat berhubungan seksual tanpa pengaman.

Mengenai risiko HIV, setiap orang yang pernah berhubungan seksual berisiko tanpa kondom, tentu memiliki risiko terhadap penularan HIV, dari paparan anda diatas, tidak saya temukan hubungan seksual dengan cara oral, anal maupun vaginal, sehingga risiko anda tergolong kecil untuk penularan HIV.

Tidak ada salahnya bila anda ingin melakukan tes HIV untuk meyakinkan kondisi kesehatan anda. Lakukan pemeriksaan pada layanan kesehatan yang anda percaya, dan silahkan berkonsultasi dengan Konselor yang sudah terlatih, jangan sungkan untuk memberitahukan segala informasi mengenai riwayat anda yang berkaitan dengan faktor risiko HIV, agar kekhawatiran anda dapat terjawab.

Semoga membantu, sehat selalu.
Salam.

Buat janji dokter sekarang

Artikel Populer

Memahami hasil Pap Smear

Bagaimana Dokter Mendiagnosa Keputihan?

Seks, Seksual dan Seksualitas

HIV dan Nutrisi

Kondom Wanita

Demam, Gejala atau Penyakit?

Previous
Next

Hubungi Kami

Silahkan gunakan formulir ini kapan saja untuk menghubungi kami dengan pertanyaan, atau untuk membuat janji.

Anda juga dapat menghubungi kami melalui WhatsApp atau telepon pada jam klinik di +62 8111 368 364.